13 Maret 2025

opini musri nauli : Belajar Politik Melayu Jambi (2)

 


Ketika Al haris-Sani mendapatkan dukungan Partai seperti PAN, PPP, PKB dan PKS. Modal dasar untuk mendaftarkan ke KPU. Dan kemudian menyusul Partai Demokrat, PDIP, Partai Gerindra dan Partai Golkar maka semakin yakin hipotesis yang selama 4 tahun sudah lama terpendam. 


Apalagi kemudian KPU resmi mengumumkan kemenangan telak mencapai 60% dan kemudian dilantik tanggal 20 Februari 2025. Berbagai simulasi, tips hingga perangkat untuk melihat politik Jambi semakin yakin memenuhi dahaga cerita dibalik kemenangan. 


Untuk memudahkan cara membaca Politik Melayu Jambi harus dibuatkan berbagai rangkaian. Sekaligus membaca secara utuh. 


Cara membacanya dimulai dari cara pandang masyarakat Melayu Jambi melihat kepemimpinan yang berlaku ditengah masyarakat. Berbagai seloko seperti “Alam sekato Rajo. Negeri sekato Batin. Atau “Alam Berajo, Rantau Berjenang, Negeri Bebatin, Luhak Berpenghulu, Kampung betuo, Rumah betengganai” adalah penghormatan terhadap pemimpin. Pemimpin ditempatkan sebagai salah satu pucuk “pemutus dari setiap keputusan” terhadap persoalan yang terjadi ditengah masyarakat.

Belum lagi  “Yang berhak untuk memutih menghitamkan Yang memakan habis, memancung putus, dipapan jangan berentak, diduri jangan menginjek. “Disitu kusut diselesaikan. Disitu keruh dijernihkan. Disitu kesat sama diampelas. Disitu bongkol sama ditarah. Tentu saja berbagai sikap, pandangan yang melekat didalam diri Pemimpin kemudian ditandai dengan alam sebagaimana seloko “Padi menjadi. Rumput hijau. Aek jernih. Ikan jinak. Ke aek cemeti keno. Didarat durian gugur”. Ada juga yang menyebutkan seloko Elok negeri dengan yang tuo. ramai Negeri oleh yang mudo”.


Cara pandang masyarakat Melayu Jambi (alam kosmopolitan) yang kemudian harus menjadi pondasi penting. Dan untuk mendapatkannya tidak terlepas dari “tuah”. Tuah kepemimpinan. 


Menempatkan cara pandang kepemimpinan ditengah masyarakat Melayu yang kemudian dihubungkan dengan “tuah kepemimpinan” yang sulit diraba oleh para politisi Jambi. Selain cara pandang itu benar-benar senyap, tertutup dan sulit diterima dengan kasat mata, dipastikan hanya Masyarakat Melayu Jambi-lah yang memahaminya.


Kisi-kisi yang kedua adalah membangun tim yang kuat, efektif dan penguasaan medan yang baik. Didalam perjalanan menyusuri wilayah di Jambi baik tahun 2020 dan tahun 2024, kemampuan Al haris dan Yai Sani “tepat sasaran” benar-benar mumpuni. Hampir sedikit sekali suara yang didapatkan baik tahun 2020 maupun 2024 yang meleset. Untuk ukuran kemampuan “medan tarung” sekaligus “membaca suara” memang terbukti handal. 


Tim yang Kuat selain ditopang Keluarga besar yang terbukti loyalitas juga Tim-tim yang memang menguasai panggung politik. Termasuk menghitung suara yang didapatkan. 


Dari hasil analisis tim yang kuat kemudian dibuatkan peta demografi. Suara yang diamankan, suara yang tidak mungkin diambil dan suara yang direbut. 


Dengan berkonsentrasi di lumbung suara (Kotamadya Jambi, Muara Jambi dan Merangin) tidak salah kemudian dengan tiga kandidat Pilgub 2020, suara yang diraih sebanyak 596.621 (38,07%). Dan terus bertambah ketika PSU di i88 TPS pada 27 Mei 2021, perolehan suara pasangan Haris-Sani bertambah menjadi 600.733 (38,26%). 


Ketika menjabat, maka urusan publik menjadi prioritas. Selain berhasil mengendalikan covid 19 (Paska dilantik), penghargaan meraih penghargaan People Of The Year 2021 dengan kategori Best Governor For Healthcare dan Action Againts Pandemic atau Gubernur Terbaik untuk Perawatan Kesehatan dan Aksi Melawan Pandemi. 


Usai melewati krisis covid, Al Haris-Sani kemudian berkonsentrasi infrastruktur. Terutama di Kumpeh dan Batang Asai. Jalan utama yang praktis menjadi gunangan kerbau dan sulit dilewati kendaraan. 


Program Multiyears kemudian berhasil dituntaskan tahun 2024. Masyarakat kemudian dapat menikmati akses jalan yang menjadi urat nadi ekonomi daerah. 


Belum lagi Provinsi Jambi berhasil melewati “teror” kebakaran tahun 2023. Sehingga Provinsi Jambi adalah satu-satu provinsi yang melewati krisis. Tidak salah kemudian Provinsi Jambi menjadi Rujukan berbagai Provinsi (Riau, Sumsel, Kalbar, Kalsel, Kalteng dan Papua) dan mendapatkan pujian langsung dari Menteri KLH, Dubes Norwegia dan Kepala BRGM. 


Menjelang pendaftaran, Tim-tim lama yang selama ini menghilang kemudian berhimpun. Bersatu sekaligus menjadi benteng terakhir mengamankan Pilgub. Penulis menyebutkan sebagai tim hantu. 


Tim hantu adalah Tim-tim yang terlibat aktif sejak Al haris mulai memasuki gelanggang politik di Pilkada Merangin 2013, 2018 dan Pilgub 2020. Loyalitas mereka tidak diragukan. Meminjam istilah “Loyalitas tanpa batas”. Atau “menang tidak perlu dipuji. Kalah siap dicaci maki”. Atau “senyap dan efektif”. Salah satu slogan pasukan tempur yang bergerak ditengah senyap dan kesunyian. 


Mereka kemudian muncul setelah sebelumnya paska Pilgub 2020 “sempat ilang”dari peredaran. Mereka tidak pernah menepuk dada terhadap kemenangan. Mereka justru menghilang dan tidak terlihat selama Al haris menjadi Gubernur.


Memasuki Pilgub 2024, hasil survey Sudah menempatkan Al Haris-Sani mencapai 55,5% (Oktober 2024). Dan terus naik mencapai 57,2% (Menjelang Pilgub Jambi). Dan hanya menempatkan kekalahan di Kab Tanjabbar dan Tanjabtim. 


Namun angka ini tidak membuat Al haris-Sani kemudian terlena. Walaupun diatas kertas keunggulan Sudah didepan mata, justru tim berjibaku untuk melewati Angka aman. Dan lagi-lagi kepiawan dan dukungan maksimal sekaligus kemenangan di berbagai TPS menunjukkan telak. Sekaligus yang hanya menyisakan 8 suara ataupun 12 suara. 


Sehingga tidak salah kemudian hasil akhir mencapai 1.092.823 suara (60,7%). Dan hanya menyisakan kekalahan cuma di Tanjabtim. 


Tidak salah kemudian tema “Pemimpin betuah’ yang pernah penulis tahun 2020 memang terbukti. 


Membaca angka (Melompati hasil dari tim survey) sekaligus membuktikan hipotesis penulis “Pemimpin betuahsekali lagi membuktikan tim yang solid. Dukungan Keluarga besar, tim yang Handal sekaligus membaca peta terakhir membuat Al Haris-Sani membuktikan kekuatan politik Melayu Jambi. 


Salah satu tema yang seringkali abai diperhatikan oleh pengamat politik. Sekaligus kekuatan tersembunyi (The Hidden of Power). Sekaligus yang luput Tim hantu yang bergerak senyap. 


Sudah saatnya pembelajaran dari Politik Melayu Jambi menjadi Rujukan di berbagai pilkada Jambi. Pelajaran berharga baik dimulai dari cara memotret, tim yang solid, Tuah Melayu sekaligus membaca peta menjadi Rujukan. Sehingga berbagai pilkada tidak dapat dipisahkan dari Politik Melayu Jambi.