Syahdan. Terdengar suara murka Raja Astinapura. Mendengarkan laporan telik sandi yang mengabarkan kelakuan dubalang Raja.
“Wahai, telik sandi. Berita apa yang hendak dikabarkan ?”, tanya sang Raja menahan murka.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
Syahdan. Terdengar suara murka Raja Astinapura. Mendengarkan laporan telik sandi yang mengabarkan kelakuan dubalang Raja.
“Wahai, telik sandi. Berita apa yang hendak dikabarkan ?”, tanya sang Raja menahan murka.
Syahdan. Umbul-umbul kerajaan berkibar dinegeri tetangga. Pertanda hajatan besar negeri tetangga. Tetangga Jiran negeri Alengka.
“Tuanku, hamba beribu-ribu ampun. Patih hendak mengabarkan. Penobatan Punggawa kerajaan negeri Malaysia segera dilaksanakan. Semoga tuanku yang agung Sudi bersedia menerima sembah hambah”, kata sang dubalang kerajaan. Sembari mengenakan jubah kebesaran. Sembari tangan tertakup didepan dada.
Akhir-akhir ini, berbagai pengujian UU terhadap UUD 1945 yang kemudian dikenal sebagai hak uji material (judicial review) dilakukan di MK.
Salah satu kekuatan dari MK adalah keputusan yang final dan mengikat. Salah satu kekuatan dari pengujian UU terhadap UUD 1945.
Sebenarnya, tema mengenai vaksin dilihat daripada hak atau kewajiban Sudah lama ingin dituliskan. Selain kegelisahan pribadi dari debat-debat warung kopi, substansi yang dipaparkan kadangkala kurang mengerucut.
Namun moblitas dan pekerjaan yang menyita waktu sekaligus tersita didepan laptop, tema ini sempat menjadi draft untuk disusun. Belum rampung dikerjakan.
Belum usai murka sang Raja Astinapura, lagi-lagi Raja Astinapura menunjukkan kemarahannya. Suaranya menggelar terdengar di balairung Istana Astinapura.
“Apakah engkau tidak mendengarkan titahku ?. Mengapa semua titahku tidak engkau tunaikan ?”, tanya sang Raja Astinapura murka.
Entah mengapa berbagai titah Raja Astinapura tidak ditunaikan oleh punggawa kerajaan. Berbagai kesempatan, Sang Raja menunjukkan murkanya.
Namun entah mengapa, murka sang Raja Astinapura tidak menggerakkan punggawa kerajaan untuk melaksanakannya.
Menghadapi pandemik covid 19 yang kemudian meruntuhkan Seluruh kehidupan sosial dan ekonomi kadangkala dibutuhkan cara-cara yang luar biasa. Tidak hanya dengan cara-cara biasa dalam keadaan normal.
Diibaratkan “kanker”, maka ancaman nyawa sewaktu-waktu akan melayang. Dan kita kemudian berkejaran dengan waktu untuk menghadapinya.
Hari rabu tanggal 18 Agustus 2021, Pengadilan Negeri Jambi menyidangkan gugatan perkara Perdata pedagang angso duo Jambi. Sebanyak 21 Pedagang Angso duo Jambi menggugat PT. Eraguna Bumi Nusa sebagai tergugat I dan Gubernur Jambi sebagai tergugat II.
Pada sidang pertama, pihak PT. EBN tidak hadir. Dan sama sekali tidak memberikan keterangan. Sedangkan dari tergugat II, Gubernur Jambi diwakili oleh Sugianto dari Biro Hukum Pemprov Jambi dan kuasa hukum, Dr. Sarbaini dan Musri Nauli Nauli, SH.
Menjelang perayaan Dirgahayu ke 76 Republik Indonesia, suasana meriah terlihat di Jembatan Gentala Arsy (Gentala Arasy). Pengibaran bendera merah putih sepanjang jembatan Gentala Arasy yang kemudian dikenal “seribu bendera” kembali menarik perhatian mengenai jembatan Gentala Arasy.
Menurut berbagai sumber, disebutkan, Jembatan ini melintasi Sungai Batanghari dari Kecamatan Pasar Jambi ke Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi.
Syahdan. Terdengar suara terompet dialun-alun istana Astinapura. Suara tetabuhan mengabarkan kedatangan Raja Astinapura ke padepokan negeri Astinapura.
“Wahai, para Rakyat Astinapura. Dengarkan titahku. Para pengabdi istana telah menerima wangsit dari sang Dewata Agung.