Terdengar suara terompet dialun-alun istana Astinapura. Suara gong dan tetabuhan nyaring di udara.
Para punggawa kerajaan kemudian memerintahkan para pendekar Seluruh negeri Astinapura berkumpul didepan alun-alun Istana Astinapura.
“Wahai para pendekar negeri Astinapura. Kerajaan Astinapura memanggil. Para dedemit mulai menyerang negeri astinapura”, teriak sang punggawa kerajaan.
“Bersiaplah. Sang Raja Astinapura akan memberikan titah. Agar semuanya mendengarkan titah sang Raja”, seru sang punggawa kerajaan.
Tidak lama kemudian sang Raja turun dari Istana Astinapura. Sembari Berkuda kemudian ke alun-alun Istana Astinapura.
“Wahai, para pendekar sekalian. Kesaktian kalian tiada tara. Ajian dan mantra tidak tertandingi.
Negeri Astinapura memanggil. Agar kalian para pendekar segera menjaga di perbatasan negeri astinapura. Menjaga negeri Astinapura dari kesaktian para dedemit yang mulai menyerang Astinapura. Demikian titahku”, titah sang Raja.
“Daulat, tuanku. Titah tuanku akan hamba laksanakan”, sambut sang pendekar Bergema di Udara. Sembari menghunus pedang mereka kemudian pergi menuju perbatasan negeri Astinapura.
Menjaga negeri astinapura dari serangan dari dedemit yang menyerang negeri Astinapura.