Terdengar suara kegaduhan di Kerajaan Astinapura.
Para Adipati, Para punggawa, dubalang Raja, Rio, Mangku dan pengawal kerajaan mengelilingi balairung Istana Astinapura.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
Terdengar suara kegaduhan di Kerajaan Astinapura.
Para Adipati, Para punggawa, dubalang Raja, Rio, Mangku dan pengawal kerajaan mengelilingi balairung Istana Astinapura.
Di daerah Ilir Jambi, di didalam Marga Kumpeh Ilir mereka menyebutkan berbeda-beda. Ada yang keturunan dari “Tumenggung Bujang Pejantan”, dan “Rajo Sari”. Bahkan dari cerita rakyat, Marga Tungkal mengaku keturunan dari “Datuk Kadinding”.
Akhir-akhir ini, tema mudik mendominasi pembicaraan publik. Terlepas dari berbagai polemik yang terjadi, Arus sekat untuk menghadang mudik menarik untuk ditelusuri. Berhadapan dengan berbagai kalangan yang mulai resah dengan pembatasan arus mudik.
Sedangkan puyang yang berasal dari berbagai negara Timur Tengah seperti “Arab, Yaman” sering disebutkan diberbagai tempat di Daerah hilir Jambi.
Berkumpullah para adipati, punggawa, kerani, rio, pengawal kerajaan dan Seluruh abdi kerajaan.
Semuanya mengelilingi balairung Istana Astinapura.
Terlihat kerumuman ditengah pasar. Tempat para petualang, para pendekar, pengawal kerajaan sekedar ngapos. Setelah perjalanan jauh dari Seberang negeri Astinapura.
Ketika seorang teman kemudian menyebutkan istilah Sampah digital, maka terbayang bagaimana Sampah kemudian dilihat dari dunia maya.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sampah adalah Arang atau benda yang dibuang. Disebabkan karena tidak terpakai lagi.
Ketika salah seorang teman di FB mengirimkan poster anak Kecil yang menanam pohon, dilengkapi masker dan tabung oksigen dan memuat kata-kata “Save Earth” - Saat pohon terakhir ditebang, ikan terakhir dimakan dan sungai terakhir diracun. Anda akan menyadari bahwa anda tidak bisa makan uang. Tolong tanam pohon. Tanam Harapan”, seketika emosi saya kemudian meledak. Seakan-akan makna poster yang dikirimi mempunyai makna.
Dalam pembicaraan sehari-hari membicarakan sejarah Desa (Tembo), Sejarah keberadaan masyarakat termasuk membicarakan asal usul Desa, istilah “puyang” tidak dapat dihindarkan.