Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
04 Desember 2016
opini musri nauli : AKU MEMILIH MUNDUR
02 Desember 2016
opini musri nauli : TITO – DIPLOMAT ULUNG
opini musri nauli : KITA DAN HANTU
01 Desember 2016
opini musri nauli : MENUNGGU JURUS WIRO SABLENG
26 November 2016
opini musri nauli : SUMBANG SALAH PANDU TERHADAP GUSMUS
19 November 2016
opini musri nauli : Catatan Hukum Kasus Ahok
18 November 2016
opini musri nauli : Makna Padi Bagi Rakyat
16 November 2016
opini musri nauli : MENGAJI DAN BUDI PEKERTI
14 November 2016
opini musri nauli : Pengaruh Banjarmasin di Jambi
08 November 2016
Judul Buku: Wajah HTI - Subjudul: Konflik HTI di Jambi
Judul Buku: Wajah HTI
Subjudul: Konflik HTI di Jambi
Penerbit/Lembaga: WALHI Jambi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Eksekutif Daerah Jambi)
Buku ini berisikan laporan, investigasi, atau kumpulan studi kasus yang mendalam mengenai berbagai konflik yang berkaitan dengan HTI (Hutan Tanaman Industri) di Provinsi Jambi.
Dari judul dan gambar sampulnya, dapat disimpulkan beberapa poin utama:
1. Fokus pada Konflik: Subjudul "Konflik HTI di Jambi" secara eksplisit menyatakan bahwa isi buku akan menyoroti perselisihan, sengketa, dan masalah yang timbul akibat keberadaan Hutan Tanaman Industri. Konflik ini bisa mencakup aspek sosial (sengketa lahan dengan masyarakat adat/lokal), lingkungan (deforestasi, kehilangan keanekaragaman hayati), dan ekonomi.
2. Perspektif Kritis: Diterbitkan oleh WALHI, sebuah organisasi non-pemerintah yang vokal dalam isu lingkungan dan keadilan sosial, buku ini kemungkinan besar akan menyajikan pandangan kritis terhadap praktik industri HTI dan dampaknya.
3. Visual yang Simbolis: Gambar sampulnya sangat simbolis:Tangan yang berebut: Gambar utama menunjukkan beberapa tangan yang saling menarik dan memegang erat sebuah benda hijau, melambangkan perebutan sumber daya alam (hutan/lahan) antara berbagai pihak (perusahaan, masyarakat, pemerintah).