04 Desember 2016

opini musri nauli : AKU MEMILIH MUNDUR

                       
Tiba-tiba “Keislaman”ku dipertanyakan, digugat, dipersoalkan. Tiba-tiba keislamanku disalahkan. Tiba-tiba kemudian aku ngeri mendengkar kata”kafir” terhadap mereka yang berbeda paham



Karena memang ilmu agamaku dangkal. Atau memang aku yang bodoh kemudian “wiridan”, qunud, jilbab, atau kata “insya allah” kemudian kehilangan makna.

02 Desember 2016

opini musri nauli : TITO – DIPLOMAT ULUNG



Membaca “aksi damai” tanggal 2 Desember 2016 haruslah dilihat dari rangkaian panjang sehingga “suasana sejuk”, “doa bersama” hingga sholat jumat berakhir damai, kondusif dan bikin adem.

Rangkaian panjang dari tanggal 4 November 2016 bukanlah kemudian dibaca semata-mata tanggal 2 Desember. Ada rangkaian panjang peristiwa, strategi Jokowi yang kemudian dengan ciamik dimainkan oleh Kapolri, Tito Karnavia (Tito).

opini musri nauli : KITA DAN HANTU


Selama dua tahun ini, kita disuguhkan berita-berita hoax, caci maki, berita pelintiran, tidak nyambung, saling menyalahkan, memperkeruh keadaan, logika tidak jalan hingga berbagai issu yang bikin suasana bikin kisruh.

Jokowi dan Ahok dijadikan sasaran tembak. Entah betul atau tidak berita yang dishare, tapi Jokowi dan Ahok sering disalahkan dan dan menjadi penyebab kekisruahan.

Entah pengguna medsos, masyarakat bahkan pejabat yang mendiskusikan tentang berita dari medsos. Dan untuk membantu alur  memahami, maka saya akan beberapa contoh bagaimana logika tidak jalan.

01 Desember 2016

opini musri nauli : MENUNGGU JURUS WIRO SABLENG




Besok tanggal 2 Desember yang kemudian dikenal 212. Angka 212 mengingatkan sang pendekar unik khas Indonesia. Wiro Sableng. Seorang pendekar yang urakan, baik hati namun mampu mengalahkan musuh-musuh sakti yang hendak mengacau negeri yang damai.

Wiro Sableng adalah tokoh fiksi dari Bastion Tito. Melengkapi karakter dan kesaksian Wiro Sableng, maka Wiro Sableng kemudian berguru dengan Sinto Gendeng. Lengkaplah sudah rangkaian cerita menggunakan kata “Sableng” dan Gendeng” . Sebuah kata yang melambangkan “kegilaan”, keurakan hingga kesablengan dengan berbagai cerita novel berseri yang hidup di tahun 90-an.

Untuk melengkapi kesaktian, Wiro Sableng memiliki berbagai jurus. Baik dengan penamaan jurus yang bikin geleng kepala hingga nama jurus yang serius. Jurus seperti “ilmu silat orang Gila”, “Pukulan Angin Puyuh, “Pukulan Kunyuk Melempar buah” merupakan nama jurus Wiro Sableng dari pikiran iseng dari Bastian Tito. Namun untuk menguji kedigdayaan Wiro Sableng, maka jurus-jurus seperti Pukulan Dinding Angin Berhembus tindih-menindih, Pukul Dewa Menggusur Topan Menggusur gunung hingga pukulan pamungkas “Pukulan Harima Dewa’ dan Pukulan Sinar matahari merupakan jurus-jurus yang ampuh didalam mematikan kesaktian dari sang pengacau.

Cerita Wiro Sableng adalah cerita yang paling hidup dan paling dikenang oleh rakyat Indonesia. Bahkan berbagai bukunya kemudian mencapai hingga mencapai satu juta ekslampar. Cerita yang masih dikenang sebagai cerita yang melambangkan cerita Indonesia dari ranah silat. Seni Beladiri khas Indonesia.


Namun tentu saja Wiro Sableng tidak mau dikaitkan dengan hal-hal mistis. Berbagai cerita Wiro Sableng merupakan alur cerita yang disusun rapi. Hingga setiap penerbitan baru selalu ditunggu oleh pembaca.

26 November 2016

opini musri nauli : SUMBANG SALAH PANDU TERHADAP GUSMUS


Ciutan (twitter) Pandu Wijaya (Pandu) terhadap KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang menimbulkan “kehebohan” di negeri. Ciutannya di twitter oleh Pandu dianggap tidak pantas ditujukan kepada seorang Kiyai yang dihormati NU.

19 November 2016

opini musri nauli : Catatan Hukum Kasus Ahok



Usai sudah penetapan dari Mabes Polri tentang kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mabes Polri kemudian meningkatkan status penyelidikan ke tahap penyidikan. Dengan ditingkatkan status penyidikan maka Ahok kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

18 November 2016

opini musri nauli : Makna Padi Bagi Rakyat




Padi Menjadi. Airnyo jernih, ikan jinak.
Rumput hijau. Kerbo gepuk
Ke aek cemeti keno. Ke darat durian gugu’



Entah apa kalimat yang pantas menggambarkan suasana “penyerbuan” ke Desa Sukamulya, Kertajati, Majalengka oleh aparat yang menolak pembangunan proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Padi yang ditanami kemudian dihancurkan tanpa mempertimbangkan “rasa” dan penghormatan terhadap tanaman padi.

16 November 2016

opini musri nauli : MENGAJI DAN BUDI PEKERTI



Pagi hari, saya mendapatkan laporan dari putraku tentang “kegelisahannya”. Dia bertanya dengan lugu. Mengapa teman mengajinya kemudian dilarang orang tua untuk mengaji”. Sebelum menjawab pertanyaannya, “bak” detective tangguh, saya melakukan investigasi dengan bertanya kepada istri saya.

14 November 2016

opini musri nauli : Pengaruh Banjarmasin di Jambi




Dalam rentang menggali sejarah dan model pengelolaan di daerah Hilir (Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur dan Muara Jambi), istilah-istilah “parit’ menjadi menarik perhatian penulis.

08 November 2016

Judul Buku: Wajah HTI - Subjudul: Konflik HTI di Jambi

 


Judul Buku: Wajah HTI

Subjudul: Konflik HTI di Jambi

Penerbit/Lembaga: WALHI Jambi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Eksekutif Daerah Jambi)



Buku ini berisikan laporan, investigasi, atau kumpulan studi kasus yang mendalam mengenai berbagai konflik yang berkaitan dengan HTI (Hutan Tanaman Industri) di Provinsi Jambi.

Dari judul dan gambar sampulnya, dapat disimpulkan beberapa poin utama:


1. Fokus pada Konflik: Subjudul "Konflik HTI di Jambi" secara eksplisit menyatakan bahwa isi buku akan menyoroti perselisihan, sengketa, dan masalah yang timbul akibat keberadaan Hutan Tanaman Industri.   Konflik ini bisa mencakup aspek sosial (sengketa lahan dengan masyarakat adat/lokal), lingkungan (deforestasi, kehilangan keanekaragaman hayati), dan ekonomi.


2. Perspektif Kritis: Diterbitkan oleh WALHI, sebuah organisasi non-pemerintah yang vokal dalam isu lingkungan dan keadilan sosial, buku ini kemungkinan besar akan menyajikan pandangan kritis terhadap praktik industri HTI dan dampaknya.


3. Visual yang Simbolis: Gambar sampulnya sangat simbolis:Tangan yang berebut: Gambar utama menunjukkan beberapa tangan yang saling menarik dan memegang erat sebuah benda hijau, melambangkan perebutan sumber daya alam (hutan/lahan) antara berbagai pihak (perusahaan, masyarakat, pemerintah).