Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
12 Februari 2017
Sungai Yang Dikhianati Daratan
Perkebunan sawit, bangunan-bagunan hingga pertambangan merusaknya. Pendangkalan dan kualitas air sungai menjadi masalah. Adalah Musri Nauli, aktivis lingkungan dari Walhi membuat catatannya selama berkeliling di desa-desa di Jambi. Catatan pentingnya adalah empat taman nasional di Jambi punya peran penting menyumbang air ke Sungai Batanghari.
Dia mengatakan menurunnya kondisi taman nasional akan menyebabkan turunnya juga debit dan kualitas air Sungai Batanghari. Selain itu dia mengatakan sungai bagi masyarakat Jambi menjadi penanda. Seperti untuk penamaan tempat.
“Seperti Sungai Jernih, Sungai Keruh, Sungai Bungur Sungai Bertam dan sebagainya,” kata Nauli, pada Senin (20/2) dalam diskusi buku Sungai dan Sejarah Sumatra Yang ditulis akademisi Unand, Gusti Asnan.
Selain penanda, masyarakat Jambi, kata Nauli sangat menghormati sungai. Bagaimana hulu sungai tidak diboleh dibuka, disebut dengan kepala sauk. “Lalu untuk penunjuk arah masyarakat Jambi kan tidak tahu mana mata angin. Maka mereka menggunakan patokan matahari hidup yang mewakili timur dan matahari mati mewakili barat.
“Matahari hidup ditandai dengan adanya ikan-ikan seperti gabus dan toman. Sedangkan matahari mati ada tandanya ikan semah,” ungkapnya.
Lalu Ramli, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi yang jadi pembicara mengatakan ada dua warisan yang disisakan dari peradaban sungai di Jambi. Yaitu bangunan sakral seperti candi, menhir dan semacamnya. Serta benda profa seperti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya tranportasi, rumah dan sebagainya. Dia kemudian bertanya, mengapa Sungai Batanghari atau Situs Percandian Muarjambi menjadi penting. Ia menjawab sendiri pertanyaan itu. Bahwa ada kajian di Jambi ada perdagangan merica, sirih, damar hingga emas. Kata Ramli ini adalah hasil penelitian soal pelabuhan-pelabuhan kuno di Indonesia.
Dedi Arman yang merupakan peneliti dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau bilang belum banyak riset yang fokus soal sungai. “Nyaris belum ada yang membahas soal sejarah sungai,” imbuhnya.
Ujang Hariadi, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi mengatakan pihaknya sempat memiliki riset soal pola pemukiman di pinggir sungai. “Pola pemukiman itu ikut ke arah sungai, sejajar sungai. Tapi itu belum tuntas, belum ada kesimpulan,” kata Ujang.
Wenny, salah satu dosen STISIP NH, tempat diskusi diadakan, mengatakan sebuah cerita saat pihaknya mengadakan Rural Community Development Desember 2016 lalu. Dia mendapat cerita dari masyarakat bagaimana sungai sudah terdegradasi.
“Ketika mereka bercerita sungguh menyakitkan bagaimana sungai dikhianati oleh daratan,” kata Wenny.
Dia menambahkan sejak 90-an banyak illegal loging, perkebunan hingga pertambangan. Sungai yang awalnya jadi pusat kehidupan terkena pencemaran. Saat ini Sungai Batanghari tidak bisa dibuat minum, apalagi mandi. “Ada juga cerita-cerita warga yang mencari saudaranya mengikuti alur sungai,” katanya.
Nukman, salah seorang peserta kemudian berbisik kalau batang itu sendiri artinya sungai yang besar. “Kalau di Kerinci nggak pakai sungai lagi,” ungkapnya terkekeh.
Jumardi Putra selaku moderator dari Jurnal Seloko berseloroh tentang penggunaan kata Batanghari. “Lah penggunaan nama Batanghari saja belum konsisten, apakah batang dengan hari digabung atau dipisah,” katanya sembari disambut tawa kecil peserta diskusi di salah satu kelas STISIP Nurdin Hamzah bilangan Sipin ini. (tribunjambi)
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/2017/02/22/sungai-yang-dikhianati-daratan/
11 Februari 2017
opini musri nauli : DERITA PARA MANTAN
Setahun
yang lalu, saya pernah membaca media local
di Jambi tentang Para mantan. Sekilas cerita yang kutangkap maknanya “derita para mantan’.
Konon
kabarnya. Sang Mantan yang pernah berkuasa di Jambi namun menghabisi hari
tuanya hanya dirumah. “Kebiasaan”
mantan ketika berkuasa “sering marah-marah’.
Namun setelah tidak berkuasa, “kebiasaan”
marah-marah tidak bisa hilang. Sang istri mengetahui kebiasaan sang suami
sadar. Apabila kebiasaan marah-marah tidak disalurkan maka akan menimbulkan
depresi yang berkepanjangan.
10 Februari 2017
opini musri nauli : JAWABAN MANTAN UNTUK SANG MANTAN
Karena
mbak Emmy memulai dengna kata “mantan”, maka sesama mantan Direktur, saya ingin
menjawab kegundahan Mbak Emmy.
O,
ya. Saya harus panggil Mbak. Selain memang panggilan yang saya kenal di Walhi
sejak tahun 1998. Panggilan Mbak adalah panggilan hormat kepada yang lebih tua.
08 Februari 2017
opini musri nauli : Logika dan Argumentasi
Dunia maya
tidak bisa dihindarkan berbagai pandangan, memotret dari berbagai sudut,
menganalisis berbagai pendekatan ilmu. Namun tanggapan terhadap sebuah
peristiwa tidak luput dari berbagai pandangan sehingga perdebatan tidak bisa
dihindarkan
07 Februari 2017
opini musri nauli : WAJAH TRUMPH
05 Februari 2017
opini musri nauli : Catatan kritis P.83
Di
tengah “eforia” Putusan Nomor 35/PUU-X/2012
(MK No 35), public kemudian dikejutkan dengan lahirnya Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/102016 (P 83).
Lahirnya P83 menimbulkan implikasi hukum baik dilihat dari formil maupun materi
yang diatur. Pendekatan formil maupun pendekatan materiil merupakan salah satu
“pisau analisis” didalam melakukan
penilaian terhadap sebuah peraturan (judicial
review).
opini musri nauli : Ketika negara mengurusi ranjang
Hampir
7 tahun yang lalu, dunia hiburan (entertainment)
dan dunia hukum diserbu berita tentang “energy”
bangsa untuk Kasus heboh artis Arief Peterpan-Luna Maya. Kritik saya terhadap
perkara ini kemudian sudah saya tuliskan “Mengintip Kamar”. Artis, 7 Agustus
2010.
opini musri nauli : KONSEP PEMIKIRAN DALAM ISLAM
Ketika
ayat pertama “Iqra” diturunkan, maka makna harfiahnya “bacalah” tidak serta
merta ditafsirkan “sekedar” membaca.
Kata
iqro’ dalam bahasa Arab adalah berbentuk fi’lul Amr /kata perintah/ affirmative
dari kata qoro’a –yaqro’u-iqro’-qiroatan. Iqra’ adalah fi’il
amar (kalimat
perintah). “Bacalah”. Kata “bacalah” kemudian “perintah” untuk membaca.
04 Februari 2017
opini musri nauli : GAYA KEPEMIMPINAN “RASA” INDONESIA
Banyak yang
belum paham dengan gaya kepemimpinan Jokowi. Entah memang melihat gaya Jokowi
diluar pakem atau belum memahami latar belakang Jokowi didalam memimpin sebuah
Pemerintahan.
Simbol seperti
“naik pesawat pakai sarung”, “latihan memanah”, “gaya cengar-cengir” menghadapi
issu penyadapan maupun berbagai symbol-simbol yang susah dimengerti.
02 Februari 2017
opini musri nauli : BARISAN PARA MANTAN
Lagu The Rain feat Endank Soekamti yang berjudul “Terlatih Patah Hati” menjadi popular setelah adanya bait “barisan Para mantan”. Dengan lirik nakal
sambil mengutarakan isi hatinya seperti bait “Bertepuk sebelah tangan (sudah biasa). Ditinggal tanpa alasan (sudah biasa)”
kemudian diakhiri dengna bait “barisan
para mantan” menjadi sikap galau dan pilihan hati para lelaki yang ditinggalkan
sang Pacar.
Lagu ini kemudian popular dan menjadi hits
untuk menghiasi belantika music Indonesia tahun 2013. The Rain dan band Endank
Soekamti melukiskan kegelisahan hatinya yang tidak juga mendapatkan pacar. Atau
pacar yang meninggalkannya tanpa kabar. Bait
“Barisan para mantan” kemudian
menghiasi tangga lalu di radio.
Langganan:
Postingan (Atom)