Pandemik menyerang..
Negara kalang kabut menghadapinya..
Presiden kekiri kanan memantau pemberian vaksin..
Polri -TNI berjibaku pemberian vaksin..
Eh, sementara sebagian kalangan malah bahas TWK..
Udah, ah.. malas !!! Kamu enggak asyik.. !!!
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
Pandemik menyerang..
Negara kalang kabut menghadapinya..
Presiden kekiri kanan memantau pemberian vaksin..
Polri -TNI berjibaku pemberian vaksin..
Eh, sementara sebagian kalangan malah bahas TWK..
Udah, ah.. malas !!! Kamu enggak asyik.. !!!
Berkumpullah para pendekar di balairung padepokan. Mengelilingi pemimpin padepokan.
Setelah menyelesaikan tapa brata yang panjang, sang pemimpin padepokan kemudian bersedia mengirimkan pesan. Dari Wahyu sang dewata agung.
Perbanyak menggunakan telinga daripada mulut.
Perbanyak mendengarkan daripada berbicara.
Terdengar suara pekikkan ditengah kegelapan malam. Sinar dari obor yang menerangi padepokan terlihat sekelabat pasukan menyerang padepokan.
“Siapkan kelewang, tombak dan panah. Padepokan diserbu pendekar siluman”, titah pemimpin padepokan.
“Siap, tuanku Pemimpin padepokan”, teriak para pendekar di padepokan”, jawab sang para pendekar.
Syahdan. Ditengah kerumuman pasar, diwarung tempat mengaso para pengelana, terdengar pembicaraan. Riuh dengan suara sang penutur.
“Kisanak, ada apa gerangan negeri Astinapura ?”, tanya sang pengelana.
Terdengar kegaduhan dibalairung istana Astinapura. Para Punggawa kerajaan dan dubalang raja saling berebutan bicara. Sembari menunjukkan keunggulan masing-masing.
“Wahai sang Raja Astinapura. Pertandingan di alun-alun istana Astinapura usai dilaksanakan. Siapakah dubalang Raja yang masih menggunakan jubah di kerajaan astinapura, tuanku ?”, sang punggawa kerajaan galau. Wajahnya menunjukkan kegelisahaan.
Tuhan menciptakan berbagai makhluk Hidup.
Hewan, Tanaman dan Manusia.
Dan tugas menugaskan manusia untuk menjadi pemimpin alam semesta
Syahdan. Terdengar suara kegaduhan di balairung Istana Astinapura. Para dubalang Raja dan punggawa kerajaan mengelilingi Balairung Istana Astinapura.
“Tuanku, hamba mendapatkan kabar dari sang telik sandi. Kerumuman pasar dihebohkan para punggawa kerajaan. Mereka berteriak di kerumuman pasar. Sungguh tidak pantas, tuanku”, kata sang punggawa kerajaan.
Didalam hukum acara Perdata dikenal para pihak. Pihak yang mengajukan gugatan kemudian dikenal sebagai pihak penggugat. Sedangkan yang digugat kemudian dikenal sebagai pihak tergugat. Begitu juga di lapangan hukum Tata usaha negara dan Pengadilan agama.
Mengapa PTUN dan Pengadilan Agama juga mengenal istilah penggugat dan tergugat ? Sebelum lahirnya Pengadilan Agama dan Pengadilan Tata usaha negara, mekanisme gugatan masih merujuk kepada Pengadilan umum. Dalam hal ini kemudian dikenal sebagai Pengadilan Negeri.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, rumah adalah bangunan tempat tinggal. Rumah juga diartikan bangunan pada umumnya. Seperti Gedung. Rumah juga diartikan kiasan dengan kata-kata majemuk. Seperti “Membangun rumah” yang diartikan “membuat rumah”.
Rumah adat sering disebutkan dengan balairung.