Sebagai
putra bungsu, Lio dikenal “penyayang”. Dengan dua abangnya dan satu kakaknya,
Lio mendapatkan berbagai pelajaran penting dari saudara-saudaranya. Entah
kakaknya yang tertua “rajin” menasehati agar menuruti perkataan ibunya atau “abang-abangnya”
yang mengajarkan lelaki tidak boleh cengeng dan harus mandiri.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
06 Agustus 2018
04 Agustus 2018
opini musri nauli : LOGIKA DODO
Ketika kutanyakan kepada putra ketigaku (waktu masih
kecil) mengapa ia mengeluarkan ikan dari Aquarium, seketika dia menjawab. “Kasihan, yah. Ikannya capek berenang”.
Akupun tersenyum. Tidak memarahi. Bahkan tertawa.
opini musri nauli : NARASI KEBANGSAAN (3) - NEGARA
NARASI
KEBANGSAAN (3)
NEGARA
Teori tentang negara sebagai “kontrak
masyarakat”, atau “teori kontrak negara’ merupakan teori tentang “negara” yang
terkenal. Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau,
dan Montesquieu. Penduduk atau masyarakat kemudian berikrar mendirikan sebagai
negara (state).
Dalam
ikrar “proklamasi” kata-kata seperti “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
Kemerdekaan Indonesia” merupakan “kontrak/consensus”
dari seluruh bangsa Indonesia sebagai bangsa
(nation). Kalimat yang termaktub kemudian didalam mukadiman (Pembukaan) UUD
1945 “Atas berkat Rakhmat Allah Yang Maha
Kuasa dan dengan didorongkan keinginan yang luhur, supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesai menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
opini musri nauli : Pembagian Ruang
Sebagai masyarakat Melayu Jambi yang mengenal kewilayahan
berdasarkan tembo dengan pembagian ruang seperti “pantang larang (daerah yang tidak boleh dibuka atau diganggu)”,
maka kemudian dikenal daerah untuk pertanian (cencang latih[1] atau
peumoan[2]), untuk perkebunan (jambu keloko[3], petanang[4]) dan untuk pemukiman
(plabo umah atau sepenegak rumah).
Pengaturan tentang “jambu keloko atau petanang” dikategorikan sebagai “belukar lasah’. Plabo umah atau “sepenegak rumah” juga dikenal sebagai “Tanah dusun” sesuai dengna seloko sesak padang dirancah, sesak koto diumba
03 Agustus 2018
opini musri nauli : NARASI KEBANGSAAN (2) - PROKLAMASI
NARASI
KEBANGSAAN (2)
PROKLAMASI
Sebagai sebuah bangsa (nation), Indonesia kemudian
mendeklarasikan sebagai Negara (state)
tanggal 17 Agustus 1945. Kalimat “Kami
bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia” adalah Kata-kata
mantra yang mampu menggetarkan jiwa dan menyatakan sebagai bangsa yang merdeka.
Perjalanan panjang sebagai sebuah bangsa setelah mengalami penjajahan panjang.
Baik Belanda maupun Jepang[1].
Dengan sebuah ikrar yang kemudian
dikenal dengan makna sakti “Proklamasi”[2].
opini musri nauli : Cukai
Cukai
dikenal ditengah masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesai “cukai diartikan sebagai pajak atau bea yang
dikenakan pada barang impor dan barang konsumsi. Atau “sebagian dari hasil tanah seperti sawah, ladang yang wajid disetorkan
kepada tuan atau pemilik tanah sebagai ongkos tanah”.
02 Agustus 2018
opini musri nauli : NARASI KEBANGSAAN - NEGARA HUKUM
NARASI KEBANGSAAN
NEGARA HUKUM
Negara
Indonesia adalah negara hukum[1].
Sebagai negara hukum (rechtsstaat)
maka bukan negara berdasarkan kekuasaan (machtstaat).
Makna “rechtsstaat” kemudian
bersandarkan kepada sistem Eropa kontintental.
01 Agustus 2018
opini musri nauli : KEKELIRUAN TAFSIR ENVIROMENTAL DEFENDER
Didalam
memahami UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
hidup (UU PPLH), roh dan pondasi penting kemudian dilihat dari “Daya dukung[1]”
dan “daya tampung”[2].
Roh “daya dukung” dan “daya tampung” haruslah menjadi
nilai-nilai yang memberikan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dari “kualitas lingkungan hidup yang semakin
menurun” dan “mengancam kelangsungan
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya”[3].
31 Juli 2018
opini musri nauli : PESONA POLITIK INDONESIA
Akhir-akhir
ini gonjang-ganjing politik kontemporer mulai menarik perhatian public.
Pertemuan pimpinan 6 partai pendukung Jokowi di Istana kemudian disambut dengan
pertemuan SBY – Prabowo di Kuningan. Politik kemudian mengarah kepada bakal
calon Presiden yang mengerucut kepada Jokowi dan Prabowo. Jokowi kemudian
menjadi sorotan. Namun SBY yang menjadi bintang. Bintang yang menguasai
panggung dan menggunakan medium sebagai “centrum’ untuk mengendalikan issu.
opini musri nauli : MEMAHAMI DIKSI SETAN
Akhir-akhir ini, kita dipaksa menerima
pemberitaan tentang politik yang menggunakan kata “Setan’. Entah apa yang
dimaksudkan dengan kata “setan’. Namun kata itu ditujukan diluar kelompok yang
dimaksudkan.
Kata “Setan” dimulai dari “laskar” yang bertujuan
untuk menghancurkan “setan”, maka kata “setan” kemudian mengemuka.
Kata Setan menjadi “Demarkansi” yang memisahkan
antara satu kelompok dengan kelompok lain. Menjadi pembatas dan pembeda. Garis
yang kemudian menjadi “medan tarung” sebagai perjuangan politik.
Langganan:
Postingan (Atom)