Betapa
tersentaknya penulis ketika petinggi negeri menyatakan “rakyat membakar lahan dan menyebabkan asap”. Atau tuduhan ngaco “masyarakat menjadi penyebab kebakaran”.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
19 September 2019
16 September 2019
opini musri nauli : Sang Kuda Troya
Ketika
diumumkan nama-nama Capim KPK 2015-2019 yaitu Agus Rahadjo, Basaria Panjaitan,
Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Syarif (bang Laode), sebagian
kalangan sedikit mencibir. Masih ingat kata-kata menyakitkan. “Kuda Troya’.
Sayapun sendiri tidak mengerti apa maksud dari kata-kata “kuda troya’.
Relatif
sejak tahun 2016, praktis informasi berkaitan KPK cuma membaca di media massa.
Itupun sepenggal-sepenggal. Tidak utuh.
15 September 2019
opini musri nauli : Upaya Pemulihan Gambut
Kebakaran
tahun 2019 menyisakan pertanyaan. Mengapa kebakaran tahun 2015 kemudian
berulang lagi. Apakah dititik api (hotspot) yang sama ? Apakah pemulihan gambut
(restorasi gambut) tidak berhasil ? Siapa yang bertanggungjawab ?
Pertanyaan
silih berganti. Ditengah ketidakkemengertian public ?
11 September 2019
opini musri nauli : B.J Habibie - Sang Teknorat Nasionalisme
Mendapatkan
kabar meninggalnya BJ Habibie (Habibie) disaat issu hoax yang sempat
menghangat, merupakan pukulan bagi Bangsa Indonesia. Seorang Teknokrat yang
nasionalisme. Seorang ilmuwan yang karyanya hingga sekarang masih dipakai
Mengingat
Habibie diawal reformasi, adalah sosok penting “orang cerdas” yang IQ diatas
rata-rata. Masih ingat Lagu Iwan Fals, yang dikutipnya “pintar seperti Habibie”.
Sebuah ingatan yang paling melekat di ingatan masyarakat Indonesia.
Masih
ingat teori crash yang mampu dipecahkan disirip pesawat sebagai penyebab
kecelakaan. Dengan kecerdasannya, teori ini dipecahkan sehingga kita naik
pesawat tenang dan khawatir tidak terjadi lagi kecelakaan. Teori yang dipakai
disetiap pembuatan pesawat terbang dunia.
09 September 2019
opini musri nauli : Menara gading dan Supporter
Ketika
hasil karya ilmiah akademik setingkat Disertasi (Kitab dalam maqom tertinggi
dalam ilmu Pengetahuan) kemudian dipersoalkan, nurani saya terganggu. Karya
ilmiah yang telah melewati proses yang panjang, ujian terbuka dan pertanggungjawaban
akademis dapat dipertanggungjawabkan kemudian harus dikalahkan oleh
factor-faktor non ilmiah. Dan factor ilmiah justru dari gemuruh supporter yang
teriak paling kencang.
Kisah-kisah
ini mirip dengan “pengadilan pikiran “ Socrates, teori pusat tatasurya yang
disampaikan oleh Copernicus (heliocentric) yang berhadapan dengan ajaran agama
yang menempatkan bumi sebagai pusat tata surya (geosentris), perdebatan antara
Al Gazali-Ibnu Rusyd, pertengkaran dengan Syech Siti Jenar, pertentangan dengan
Hamzah Fansuri. Kesemuanya kemudian mengalamni nasib naas. Ada yang kemudian
dihukum. Disidangkan bahkan dihina ditengah masyarakat.
08 September 2019
01 September 2019
opini musri nauli : Mencari Pangkal dari Bungkul - Mencari asal dari usul
MENCARI PANGKAL DARI BUNGKUL –
MENCARI ASAL DARI USUL[1]
Musri Nauli[2]
Entah
mengapa Seloko Jambi yang menyebutkan “mencari
pangkal dari Bungkul. Mencari asal dari usul” adalah “magnet”, mantra yang menggerakkan penulis untuk melihat resolusi
konflik di Jambi.
Secara
harfiah, seloko “mencari pangkal dari
Bungkul. Mencari asal dari usul” melambangkan cara pikir masyarakat Melayu
Jambi didalam melihat persoalan lebih komprehensif.
29 Agustus 2019
opini musri nauli : PERGESERAN GAYA KEPEMIMPINAN WALHI
Mendapatkan
kabar duka awal minggu ini seakan-akan menyentak dada. Direktur Walhi Kalsel
(2012-2015) kemudian menghadap Sang Khalik. Ditengah usianya yang masih relative
muda.
28 Agustus 2019
opini musri nauli : Selamat Jalan, Sobat
(In Memoriam Donny Pasaribu)
Musri Nauli
Seakan-akan
tidak percaya mendapatkan kabar meninggalnya sobat seperjuangan dimasa
reformasi. Tokoh yang tetap kritis walaupun dekat dengan kekuasaan.
21 Agustus 2019
opini musri nauli : Mental Under Estimate
Agak
telat saya memposting pandangan terhadap temuan obat yang dapat mengatasi
kanker. Selain tersita waktu dan mobilitas yang membuat tidak memungkinkan
membuka laptop, pandangan dari ahli kesehatan juga penting untuk melihat
persoalan ini secara utuh (komprehensif).
Sebagai
cerita bertutur dari masyarakat mengenai obat-obatan (etnofarmasi), pengetahuan
“adiluhung” tentang etnofarmasi tidak dapat diabaikan.
Langganan:
Postingan (Atom)