Setiap
perjalanan ke lapangan, putra saya selalu bertanya dan menunjukkan
keinginantahuan perjalanan saya. Saya kemudian menyebutkan nama-nama tempat
atau nama daerah atau nama desa sebagai tujuan perjalanan. Nama-nama yang
disebutkna memang jarang terdengar sehingga saya selalu menyebutkan nama daerah
yang besar untuk menuntun dan memahami tujuan perjalanan.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
05 Juli 2016
04 Juli 2016
opini musri nauli : BANDUL POLITIK LOKAL PASKA UU No. 23 TAHUN 2014
Jagat
politik kontemporer di Jambi dihebohkan dengan “silang debat” antara Gubernur
Jambi dan Walikotamadya Jambi dan Bupati Merangin. Mereka “disibukkan”
persoalan pengangkatan Kepala Sekolah SMA/SMU.
30 Juni 2016
opini musri nauli : JEJAK RAMADHAN
Ibarat
pertandingan, berbagai rangkaian ibadah di bulan Ramadhan sudah menunaikannya
hampir tunai dilaksanakan. Rangkaian ibadah dimulai dari Sahur, subuh, kultum,
sholat lima waktu, puasa, I’tikaf, berbuka, taraweh dan tadarussan. Sehingga
tidak salah kemudian berbagai rangkaian ibadah kemudian disebut sebagai “atlet
marathon nonstop. Dari subuh hingga menjelang sahur.
Belum
lagi kegiatan seperti “berbuka puasa bersama”, “pesantren kilat, berzikir”
bersadakah hingga berdiam diri.
29 Juni 2016
opini musri nauli : TULAH “BREXIT” DI PIALA EROPA 2016
Usai sudah pertandingan Inggeris dan Islandia dengan
skor 2-1 dalam penyisihan 16 Besar Piala Eropa 2016. Kekalahan yang paling
memalukan dalam sejarah Inggeris, meminjam istilah Gary Lineker. Kekalahan
Inggeris menggenapi kegagalan demi kegagalan di Piala Eropa sebelumnya.
Secara sekilas, memang sulit membantah nama besar
Inggeris di sepakbola. Olahraga yang paling popular dan berasal dari Inggeris
ini, tidak lagi menempatkan Inggeris sebagai tim yang ditakuti.
opini musri nauli : LOGIKA FADLI ZON
Tiba-tiba
jagat hiburan tanah air “dihebohkan”
pemberitaan infotainment
“bocornya” surat dari Pimpinan DPR, Fadli Zon (FZ) kepada KJRI. Isinya simple. Meminta kepada KJRI untuk menjemput putrinya yang “sedang bertandang” ke New York dan kemudian menemani selama berada di Amerika Serikat.
“bocornya” surat dari Pimpinan DPR, Fadli Zon (FZ) kepada KJRI. Isinya simple. Meminta kepada KJRI untuk menjemput putrinya yang “sedang bertandang” ke New York dan kemudian menemani selama berada di Amerika Serikat.
Secara
sekilas, berita ini tidak aneh. Pimpinan DPR, lembaga dihormati, meminta kepada
KJRI untuk menjemput anaknya merupakan berita biasa di tengah masyarakat yang
masih menghormati pimpinan (Patron-klien). Wajar. Khan minta dijemput sebagai
tanda bakti dan darma “kepatuhan”
kepada pimpinan. KJRI tentu saja tidak bisa “mengelak” dan tidak enak untuk
menolak permintaan FZ.
opini musri nauli : LOGIKA BERAGAMA
Akhir-akhir
ini, kita disuguhkan berita tentang “penutupan rumah makan” milik Saenih di
bulan Ramadhan. Secara sekilas, di tengah bulan Ramadhan, berita ini kemudian
“dibenarkan”. Penutupan rumah makan di bulan Ramadhan merupakan salah satu
bentuk “penghormatan” terhadap orang sedang berpuasa. (saya menggunakan tanda kutip terhadap kata “penghormatan”).
27 Juni 2016
opini musri nauli : MESSI – HERO to ZERO
26 Juni 2016
opini musri nauli : DUA TIKET AHOK
Diibaratkan
pertandingan, Ahok sudah mendapatkan “kabar menyenangkan” tiket untuk ke
memimpin Jakarta kedua kali.
Satu
Tiket dari “Teman Ahok” yang sudah berhasil mendulang dukungan sejuta KTP dan
semakin banyak dukungan dari Partai (Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai
Golkar). Dengan “dua tiket” tinggal memilih, Ahok kemudian menjadi “Fenomenal”
tiket dalam sejarah republic. Bayangkan. Bisa mendapatkan dua tiket merupakan
prestasi pertama (mungkin akan sulit bisa diraih lagi) di negeri ini.
23 Juni 2016
opini musri nauli : CATATAN NKB 12
CATATAN
NKB 12[1]
Akhir-akhir ini, KPK
berkonsentrasi terhadap potensi korupsi di sektor Sumber daya alam. Pada
tanggal 11 Maret 2013 lalu, Nota Kesepakatan Bersama telah ditandatangani 12
Kementerian/Lembaga, yang dimaksudkan untuk menyelesaikan akar masalah sektor
sumber daya alam atau sektor kehutanan. Ke-12 instansi itu antara lain
Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Pertanian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian
Hukum dan HAM, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan, Badan
Pertanahan Nasional, Badan Informasi Geospasial, Komnas HAM, dan Bappenas
(NKB). NKB ini berlaku sejak ditandatangani hingga 11 Maret 2016 dan
dilaksanakan secara keseluruhan di 18 provinsi.
17 Juni 2016
opini musri nauli : WACANA KEADILAN IKLIM
Usai
sudah pertemuan “Paris Agreement 2015” di Paris akhir tahun 2015. Delegasi
berbagai Negara pulang dengan pikirannya masing-masing.
Negara
utara[1]
gembira setelah bisa memindahkan persoalan perubahan iklim (greenwash) ke
Negara selatan. Sedangkan Negara selatan bergembira dan “membayangkan” proposal
proyek “perubahan iklim (climate change).
Langganan:
Postingan (Atom)