Membaca uneg-uneg Pak Guru Wiwin
tentang penggunaan imbuhan disore hari setelah pulang dari lapangan sembari
mengirimkan photo di FB, membangkitkan kelucuan.
Saya sedang membayangkan,
bagaimana mas wiwin yang “solonya” sangat kental namun menumpahkan uneg-unegnya
di FB.
Kelucuan pertama saya rasakan dan
sedang membayangkan, bagaimana Mas Wiwin sedang mangkel, kesal, uring-uringan
mengenai tulisan yang keliru menempatkan “imbuhan”.. Uraiannya panjang. Nah,
karena sedang membayangkan kelucuan, maka saya pengen ikut nimbrung.