Beberapa
waktu yang lalu, Indonesia dipermalukan dengan ditegur oleh
Pemerintahan Singapura dan Pemerintahan Malaysia karena mengeskpor
“asap”. Seakan-akan tidak mau dipermalukan, Indonesia membalas
dengan mengatakan “Singapura dan Malaysia” jangan seperti “anak
kecil”. Bahkan dengan keras, Pemerintahan Indonesia balik
menantang, yang menyebabkan kebakaran merupakan perusahaan yang
berasal dari Singapura dan Malaysia.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
24 Juni 2013
21 Juni 2013
Walhi: Kebakaran Hutan Modus Investasi `Berasap`
Walhi: Kebakaran Hutan
Modus Investasi `Berasap`
oleh Nurseffi Dwi Wahyuni
Posted: 21/06/2013 15:04
(Antara/Fachrozi Amri)
Liputan6.com, Jakarta :
Kebakaran lahan harus dicegah. Apalagi disinyalir merupakan modus
investasi 'berasap'.
300 Titik Api Riau dari Hutan Tanaman Industri
TEMPO.CO, Jakarta -Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyatakan, sekitar 300 titik api yang terjadi di Riau berasal dari wilayah konsesi Hutan Tanaman Industri dan perkebunan yang dikuasai industri. "Ini menunjukkan perusahaan pemegang hak pengelolaan wilayah hutan dan perkebunan masih jauh dari sikap bertanggung jawab," kata aktivis WALHI Zenzi Suhadi dalam rilis yang diterima TEMPO pada Jumat, 21 Juni 2013.
14 Juni 2013
opini musri nauli : MEMAHAMI (Terbalik) KALIMAT SBY
Beberapa waktu yang lalu,
Presiden Indonesia mendatangi kapal Rainbow Warrior milik Greenpeace,
lembaga swadaya masyarakat internasional yang bergerak di bidang
lingkungan hidup yang saat ini sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung
Priok. Kapal tersebut mengakhiri masa kampanyenya di Jakarta setelah
mengelilingi perairan Indonesia.
13 Juni 2013
opini musri nauli : MEMBACA POLITIK YANG (tidak) MEMBINGUNGKAN
Hiruk pikuk kenaikan BBM
sudah masuk pilihan yang membingungkan. Menolak kenaikan BBM bisa
saja ditafsirkan “ikut gerbong” politik Partai oposisi yang
menolak BBM. Menyetujui kenaikan BBM dapat saja ditafsirkan “gerbong”
partai koalisi Setgab.
opini musri nauli : TAUFIK KEMAS DAN PANCASILA
Seakan-akan belum lepas
“penasaran” kita terhadap meninggalnya Taufik Kemas, Ketua MPR-RI
akhir pekan yang lalu. Penasaran bukan disebabkan penyebab
meninggalnya. Tapi “penasaran” disebabkan, mengapa begitu
“agungnya” penghormatan kepada Taufik Kemas. Apakah karena
“semata-mata” Ketua MPR-RI, sebagai lembaga yang paling tinggi
(dahulu kita mengenal sebagai lembaga tertinggi negara. Namun dengan
amandemen UUD 1945, kita kemudian mengenal sebagai lembaga tinggi
negara).
Tidak. Tidak sesederhana
begitu. Pasti ada pekerjaan besar yang ditinggalkan sehingga kita
meyakini, peristiwa “pengantaran” terakhir terhadap Taufik Kemas
merupakan sebuah prestasi besar.
06 Juni 2013
ATRIBUT DAN PEMILU
Tiba-tiba
dada ini seakan-akan sesak. Spanduk dan baliho bertebatan sepanjang
perjalanan. Dimulai dengan tangan terkatup didada hingga tangan
terkepal ke atas.
Ya.
Kita menjelang memasuki Pemilu 2014. Apabila tidak ada aral
melantang, Pemilu dilaksanakan
Pemilu
legislatif dilaksanakan 9 April 2014 kemudian diteruskan Pemilu
Presiden/Wakil Presiden.
04 Juni 2013
opini musri nauli : MK dan hutan adat
Putusan
MK terhadap permohonan pembatalan kata-kata “negara” dalam
definisi hutan adat menarik perhatian publik.
Sebagaimana
kita ketahui berdasarkan Putusan MK Nomor Nomor 35/PUU-X/2012 telah
menyatakan “kata negara dalam dalam Pasal 1 angka 6
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan bertentangan
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
Langganan:
Postingan (Atom)