Malam ini kita disuguhkan pendidikan politik. Retorika dan berdebat. Sebuah
tema yang “sedikit” kering mendiskusikannya namun mempunyai dampak terhadap
performance dan penyampaian gagasan yang akan disampaikan.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
10 Juni 2014
07 Juni 2014
opini musri nauli : Cara Menaklukkan Jokowi
Melejitnya nama Jokowi ke
Pilpres 2014 memang membikin “cacing-cacing” kepanasan. Ada yang
“kesal”, manusia kurus kerempeng, hitam dan jelek lagi (kata
Putriku) masa menjadi calon Presiden.
Padahal sudah banyak yang
mempromosikan menjadi Presiden. Sudah menguasai partai besar, sudah
beriklan kesana kemari. Sudah banyak menghiasi media televisi. Tapi
mengapa “Jokowi” selalu unggul di berbagai lembaga survey.
opini musri nauli : SIAPA DIRIMU
Ketika
aku memilih sebuah nama.
Kau
maki aku dengna kata-kata kasarmu. “Ngapaian pilih dia”. Suaramu keras
menggelar. Memekakkan gendang telingaku.
06 Juni 2014
opini musri nauli : Skor untuk Mahfud, MD
Terlalu
sayang melupakan dan menceritakan pandangan publik mengenai Mahfud MD
seorang “negarawan” yang menjadi tim pemenangan kandidate
Presiden Prabowo – Hatta.
Terlalu
sayang “sikap” Mahfud MD yang kemudian menjadi “tim”
penting Prabowo – Hatta.
Sikap
ini berangkat untuk mengukur “negarawan” Mahfud, MD dalam
tarik menarik “pilpres 2014”.
04 Juni 2014
opini musri nauli : Jokowi, Adian Napitupulu dan Ahok
Banyak
yang pesimis terhadap perkembangan politik kontemporer Indonesia.
Banyak yang tidak percaya “Partai” merupakan instrumen
demokrasi di negara modern. Agama, warna kulit, suku tidaklah menjadi
“ukuran” demokrasi. Kekuatan oligarkhi politik, politik
dinasti, modal yang besar “memasuki” dunia politik.
opini musri nauli : Mencari “Pemimpin
Usai
sudah penetapan Capres/cawapres 2014. Usai sudah penetapan nomor urut
Capres/Cawapres 2014. Tinggal kita “mempersiapkan” diri
melihat kampanye yang dilakukan oleh para tim sukses.
Tentu
saja banyak analisa tentang kemenangan Pilpres. Banyak prediksi,
perkiraan siapa yang menjadi pemenang Pilpres. Banyak yang memberikan
pendapat “siapa yang pantas” menjadi pemimpin di Republik
Indonesia.
03 Juni 2014
opini musri nauli : Blusukan, Turba dan Sidak
Tiba-tiba
istilah “blusukan” menjadi istilah kosakata yang paling
sering dibicarakan Pilpres. Istilah yang digunakan media ketika
melihat kegiatan Jokowi yang sering turun ke lapangan. Jokowi turun
ke gorong-gorong, duduk di warung, mendatangi puskesmas, kantor
camat, kantor lurah. Jokowi nyelonong ke rumah-rumah penduduk. Jokowi
mampir ke kantor LSM (YLBHI, SPI, AMAN, WALHI). Media kemudian
meliputnya setiap hari dan perjalanan Jokowi menjadi headline di
berbagai media.
01 Juni 2014
opini musri nauli : Branding Pilpres 2014
Dalam
dunia yang begitu cepat, informasi begitu penting, maka trend dunia
sudah berubah.
Dulu
orang hanya mengenal produk. Kemudian bergeser mengenal mutu. Namun
itupun tidak cukup. Kemudian beralih kemasan. Dan sekarang menjadi
branding.
Begitulah
dunia yang terus berubah.
31 Mei 2014
30 Mei 2014
opini musri nauli : KEKELIRUAN PERNYATAAN AHMAD YANI (PPP) DALAM KASUS BUSWAY
Dalam
dialog di TV One dengan tema kasus korupsi pengadaan bus
Transjakarta. Dialog dihadiri Ahmad Yani (PPP) mewakili kubu
pendukung Prabowo – Hatta, Trimedya Panjaitan (PDIP) mewakili kubu
pendukung Jokowi – Jusuf Kalla.
Isu
ini memang “memantik” persoalan yang cukup hangat
dibicarakan. Kitapun sudah mengetahui arah diskusi. Ahmad Yani
“mendorong” agar kasus ini segera diproses secara cepat
dan meminta kepada Kejaksaan Agung untuk “memeriksa” Jokowi.
Sedangkan Trimedya Panjaitan sepakat agar kasus ini diserahkan kepada
pihak yang berwenang. Namun kasus ini jangan dipolitir dengan
mengaitkan dengan Jokowi.
Langganan:
Postingan (Atom)