Dalam
persidangan pilpres 2014, para pihak menghadirkan ahli. Dari pihak pemohon
diantaranya dihadirkan Yusril Ihza Mahendra (YIM), Margarito Kamis, Imron Putra
Sidin (IPS). Sedangkan dari KPU dihadirkan Harjono (mantan hakim MK). Dan dari
pihak Jokowi diantaranya menghadirkan Saldi Isra.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
19 Agustus 2014
15 Agustus 2014
opini musri nauli : MAKNA DEMOKRASI INDONESIA
Sidang
di MK dalam perselisihan pilpres 2014 meninggalkan pertanyaan
penting. Bagaimana pelaksanaan Pilpres 2014 di sebagian besar di
Papua dan Papua Barat dengan sistem noken ?
14 Agustus 2014
opini musri nauli : Ancaman Karst di Hulu Sungai Batanghari
Sebelum lahirnya UU No. 5 tahun
1979 Tentang Pemerintahan Desa, di daerah hulu[1]
Sungai Batanghari[2],
masyarakat mengenal Dusun sebagai pemerintahan terendah (village government).
Dusun terdiri dari beberapa kampung. Mengepalai Kepala Dusun adalah Depati.
Dibawah Depati adalah Mangku. Dusun-dusun kemudian menjadi Margo. Pembagian
kekuasaan dalam negeri atau dusun di daerah hulu adalah bathin dengan gelar
Rio, Rio Depati atau Depati, di daerah hilir penguasanya adalah Penghulu atau
Mangku dibantu oleh seorang Menti (penyiar, tukang memberi pengumuman[3]
12 Agustus 2014
opini musri nauli : Prabowo Pemenang Pilpres 2014
Kalo
kita ada sedikit waktu untuk melihat perjalanan panjang pilpres 2014,
maka kita bisa menentukan apakah Prabowo atau Jokowi sebagai pemenang
Pilpres 2014. Dalam kurun waktu tahun 2014 bisa membantu kita untuk
meneropong perkembangannya.
Januari
2014. Walaupun Prabowo, meski mengalami penurunan elektabilitas dari
13,3% pada Desember 2012 – 11,1% Desember 2013, namun Prabowo cukup
diperhitungkan. Jokowi sendiri meraih posisi aman 43,5%.
11 Agustus 2014
opini musri nauli : BATTLE OF ADVOKAT
Persidangan
di MK terhadap permohonan keberatan Pilpres Prabowo – Hatta telah
dilangsungkan. Kita menyaksikan berbagai fakta-fakta yang kemudian
dihubungkan dengan dalil yang disampaikan Prabowo – Hatta.
opini musri nauli : Ahok - Sang Penghancur Mitos
Rencana
Pemprov Jakarta untuk pelebaran Jalan Arjuna di Jakarta Barat
ditunjukkan sikap tegas Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias
Ahok. “Nah, terkait pelebaran Jalan Arjuna di Jakarta Barat,
ternyata bukan hanya akan berdampak pada pedagang tanaman hias. Air
mancur Mal Taman Anggrek pun terancam dibongkar. “Air mancur Taman
Anggrek kita bongkar, enggak peduli Feng Shui, kita bongkar”
Sesuai
rencana, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jalan Arjuna
Utara dan Selatan yang terletak di pinggiran tol Kebun Jeruk akan
dilebarkan hingga 18 meter. Pelebaran ini juga akan memakan lahan
Universitas Indonesia Esa Unggul, Apartemen Menara Kebon Jeruk, dan
berbagai ruko.
Tidak
ada yang aneh dari pernyataan Ahok. Namun sikap tegas Ahok termasuk
mengenyampingkan “feng shui” menarik di dunia politik
sekarang.
10 Agustus 2014
opini musri nauli : PELAKU DAN KORBAN
PELAKU DAN KORBAN
Musri Nauli *
Dalam
sebuah pemberitaan di media online, dikabarkan Mahkamah Agung (MA) membebaskan
Ivan Kurniawan (25) dalam kasus narkoba. Sebab jaksa hanya mendakwa Ivan dengan
dakwaan tunggal tentang mengedarkan narkoba. Padahal, Ivan hanyalah pemakai
narkoba, bukan pengedar narkoba.
09 Agustus 2014
Kesalahan penghitungan Prabowo – Hatta
Kesalahan
penghitungan Prabowo – Hatta
Ketika
RRI mencatatkan kemenangan pasangan Jokowi-JK dengan persentase suara
52.51% dibandingkan Prabowo-Hatta yang hanya mendapatkan 47.49%, kubu
Prabowo-Hatta tidak menerima hasil quick count. Padahal Hasil quick
count dari RRI ini tidak jauh berbeda dengan lembaga survey
terpercaya lainnya seperti SMRC, LSI, Indikator Politik Indonesia,
CSIS, Cyrus Network, Litbang Kompas, Populi Center dan Poltracking
Institute yang semuanya juga memenangkan pasangan Jokowi-JK.
Tidak
mau kalah, Prabowo-Hatta mengeluarkan hasil quick count berdasarkan
lembaga quick count (yang kemudian ternyata bodong). Hasilnya
Jaringan Suara Indonesia, Prabowo-Hatta dengan 50,16% sementara
Jokowi – JK memperoleh 49,84% Puskaptis, Prabowo – Hatta dengan
52,05% sementara Jokowi – JK memperoleh 47,95%, LSN Prabowo-Hatta
50,60% dan Jokowi-JK 49,75%.
Jangan
dilupakan hasil LSN yang mencatatkan kemenangan Prabowo-Hatta 50,56%
- Jokowi -JK 49,75%. Bila dijumlahkan, total suara 2 pasangan itu
mencapai 100,35%.
07 Agustus 2014
opini musri nauli : Mengapa Jokowi Menang di Jambi ? (Tanggapan terhadap Navarin Karim)
Dalam kolom opini di Jambi
Ekspres tanggal 7 Agustus 2014, Navarin Karim (NK) menuliskan opininya yang
berjudul “Keanehan Hasil Pilpres di Propinsi Jambi dan Harapannya”. Tulisan
ini memantik “keanehan juga bagi penulis” karena NK menyoalkan
kemenangan Prabowo – Hatta di Jambi. Keanehan yang penulis rasakan ketika
keheranan berbagai kalangan terhadap pilihan terbuka penulis kepada Jokowi.
opini musri nauli : FASHION JOKOWI
Dalam
persidangan di MK, Prabowo didalam pidatonya didukung partai-partai
pengusung yang memperoleh suara mayoritas di DPR. Tidak lupa juga
mengakui didukung tokoh-tokoh angkatan 66 dan tokoh reformasi seperti
Akbar Tanjung, Amien Rais.
Ingatan
saya kemudian melayang dengan sejarah panjang perjalanan Indonesia.
Akbar Tanjung menjadi bagian tokoh penting angkatan 66 dan Amien Rais
tokoh reformasi 98. Bahkan Akbar Tanjung juga menjadi tokoh penting
reformasi.
Langganan:
Postingan (Atom)