
Mengikuti
kiprah PKB sebagai “wadah politik NU’ menarik perhatian public. Ditengah kader
nahdiyin yang sudah tersebar di berbagai partai baik Partai Golkar, PDIP maupun
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kehadiran PKB menjadi “oase” kaum nahdiyin
yang sering “ditinggalkan” oleh pemenang pemilu. Entah zaman Soekarno maupun
zaman Soeharto.