01 November 2020

Opini Musri Nauli : Perjalanan Betuah (3)


Ketika Al Haris datang ke rumah Makalam, HM. Kamil dan Kolonel Abunjani di Desa Batu Empang kecamatanBatang Asai maka terbayang rute dan waktu tempuh yang harus dilalui. 


Makalam sering juga disebut sebagai Demang Makalam. Bertugas di Rantau Panjang (Batang Asai). Menurut Junaidi T Noor, Demang Makalam berasal dari Pondok Tinggi (kerinci). 


Demang Makalam kemudian menikah dengan Siti Umbuk yang berasal dari Sekeladi. 


Rantau Panjang kemudian dikenal dusun yang termasuk kedalam Marga Batang Asai. Sedangkan Dusun Sekeladi dan Dusun Batu Empang termasuk kedalam Marga Batin Pengambang. 


Makalam adalah nama yang cukup masyur di Batang Asai. Beliau adalah Walikota Jambi periode 1946- 1948). Keluarganya cukup terpandang dan mempunyai karir di Pemerintahan dan Politik di Jambi. 

30 Oktober 2020

Opini Musri Nauli : Perjalanan Betuah (2)


Mengikuti perjalanan Al Haris “seakan-akan” berkejaran waktu. Dengan stamina yang kuat, tidak mengenal capek, para kru pendukung berkejaran untuk mendukung agenda yang telah disusun. 


Didalam sebuah pemberitaan, ketika disebutkan Al Haris mengunjungi “ujung” Sarolangun ataupun Ujung Jambi maka seketika terbayang tentang Marga Batin Pengambang. Sebuah Marga tertua yang dikenal di Jambi. 


Ditambah ketika Al Haris mengunjungi Muara Talang, Desa Muara Air Dua menyeberang melalui jembatan gantung yang hanya bisa ditempuh sepeda motor atau kendaraan roda. Kemudian menuju Desa Batin Pengambang, Desa Sekeladi dan Desa sekitarnya. Maka dipastikan Al Haris kemudian berkunjung dan mengeliling Marga Batin Pengambang. 

Opini Musri Nauli : Perjalanan Betuah (1)

 

Ketika penulis mengetahui Al Haris yang datang menemui masyarakat di Desa Muara Air Dua, Sekeladi, Batin Pengambang dan desa-desa sekitarnya, tiba-tiba penulis teringat sejarah panjang masyarakat Marga Batin Pengambang. 


Nama-nama Desa yang disebutkan adalah Dusun asal atau Dusun Tuo yang termasuk kedalam Marga Batin Pengambang. 


Namun belum selesai penulis menuliskan tentang Marga Batin Pengambang, penulis kemudian mendapatkan kabar. AL Haris kemudian bertemu dengan tim Pemenangan Kecamatan Tanjung Tanah. Seketika penulis Marga Batin Pengambang kemudian terhenti.


Pandangan penulis kemudian malah menarik perhatian ke Tanjung Tanah. Cerita yang penting dituturkan. Dan terlalu sayang kemudian dilewatkan. Dan untuk sementara cerita di Marga Batin Pengambang kemudian dipending dulu. Penulis kemudian berkonsentrasi menuliskan tentang Tanjung Tanah. 

29 Oktober 2020

Opini Musri Nauli : Rasionalitas




“Dedek, mama ngomong nih.. kok dedek dak dengar omongan mama”, protes istriku. suaranya sedikit meninggi.. 


“Mama nih.. Dedek lagi makan.. kata mama, kalo makan dak boleh ngomong. !!”, protes s bungsu.. 


Aku yang sedang rebahan dikamar, mendengar suara protes si bungsu, tiba-tiba bangkit. Tersentak. Bangun. Dan kemudian tertawa terbahak-bahak. 


Sembari keluar kamar aku kemudian bergumam. “Nah, tuh !!,”.  Sang istri cuma cemberut. 

28 Oktober 2020

Opini Musri Nauli : Jurnalis

"Bang jangan ada kawan-kawan yang tertinggal”, kata Al Haris mengingatkan.. 

Demikian ujaran pendek ketika awal-awal penugasan sebagai Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani di Pilgub Jambi 2020. 

27 Oktober 2020

Opini musri nauli : Salesmen

Mengikuti diskusi yang dipaparkan oleh Bahren Nurdin yang berjudul “Menjadi Pemilih Loyalis Rasionalis”, seketika saya tertawa terbahak-bahak. 

Dengan perumpamaan membeli ikan sungai di pasar, perumpamaan yang disampaikan Bahren mendukung tema yang dipaparkan. “Loyalis” dan “rasioanis”. 

Opini : Adab

 ADAB

Suatu hari, ketika saya didatangi seorang tua.. Tergopoh-gopoh menceritakan kasus yang menimpanya.. Sembari menangis dia tidak rela tanahnya dirampas.. 

“Demi Allah, bang.. Saya sendiri yang membuka Rimbo ini.. Kapalan tangan Sayo”, katanya geram.. Suaranya meninggi.. Dia memperlihatkan surat gugatan..

Saya diam.. sembari membaca gugatan.. saya tersentak.. Bukan gugatan yang menarik perhatian saya.. Tapi kop surat dan penerima kuasa penggugat.. 

Setelah menerima surat kuasa, saya bergegas kerumah kuasa hukum penggugat.. Tidak lupa membawa makanan dan buah-buahan.. 

Sembari memperkenalkan resmi sebagai kuasa hukum tergugat, saya membatasi diri untuk membicarakan kasusnya.. 

25 Oktober 2020

Opini : Keteladanan




Oleh: Musri Nauli

Menyimak acara debat kandidat Gubernur Jambi 2020, gegap gempita terasa para pendukungnya. Bersama-sama dengan tim sukses para pendukungnya berusaha meyakinkan pemilih dari berbagai quote yang disampaikan para kandidat. 

Namun konsentrasi penulis bukan terhadap tema-tema debat, penyampaian visi-misi kandidat, Teknik berdebat, cara menyampaikan gagasan, strategi menyerang dan bertahan terhadap tema lain. Sama sekali tidak. 

Tapi peristiwa yang mungkin luput dari pengamatan publik. 

Opini Jambi : Debat Calon Gubernur Jambi 2020 “Sunyi” yang “Terlihat”



Tetapi pada malam ini di debat pertama calon gubernur Jambi, tidak terlihat perdebatan itu dilakukan oleh calon gubernur Jambi, apakah program-program strategis yang dibuat dan sebarkan keseluruh media elektronik dan cetak bukan hasil dari gagasan calon gubernur?, bukan dari ide dan pengalaman calon gubernur?

Perdebatan calon gubernur Jambi malam ini hanya melihat obrolan-obrolan biasa yang terlihat di warung kopi atau kumpulan di pos-pos ronda. Pada hal momentum debat kandidat yang diselengarakan oleh KPU Propinsi Jambi ini sangat strategis sekali untuk menyampaikan gagasan dan ide yang lakukan untuk memimpin rakyat Jambi kedepan.

Apa yang salah dalam debat kandidat calon gubernur Jambi malam ini? Apa tidak ada proses komunikasi atau transformasi dari tim ke calon gubernur Jambi? Atau situasi dan kondisinya kurang baik?. Didalam debat calon pemimpin tradisi berargumentasi, keras menyampikan dan meyakinkan gagasan kita lebih baik itu wajib disampaikan, perbedaan dan perdebatan itu bukan hal yang salah, justru ini untuk memperkuat, karena ini memilih pemimpin rakyat.

Selengkapnya di Jambiseru.com

https://www.jambiseru.com/opini/2020/25/10/debat-calon-gubernur-jambi-2020-sunyi-yang-terlihat

23 Oktober 2020

Opini Musri Nauli : Jambi dari Berbagai Perspektif

 

Opini oleh : Musri Nauli


Ketika saya menerima undangan sebagai pemateri Forum Group Discussion (FGD) Melayu Institute, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sultan Thaha Saifuddin, sama sekali tidak terbayang “acara” yang dipersiapkan untuk Dosen-dosen melakukan penelitian. 


Saya hanya berfikir diskusi dengan mahasiswa “terbatas”, santai, cair, informal. Apalagi tema yang ditawarkan membicarakan Jambi dari berbagai perspektif. Atau berbagai lintas disiplin ilmu. Baik dari sejarah, Bahasa, Budaya dana agama masyarakat Melayu Jambi. 


Namun alangkah kagetnya saya ketika memasuki ruangan. Melihat dosen-dosen dari kampus terkemuka di Jambi. Apalagi pembukaan acara dan kata sambutan Ibu Dekan. Yang berharap dari FGD akan dihasilkan rumusan dan bahan penelitian tentang masyarakat Melayu Jambi. Ditambah lagi dengan harapan agar dapat diketahui tempat penelitian (site penelitian).