“Bang, sejak abang jadi tim sukses nih, pastilah orang tidak banyak lagi membaca opini abang”, kata temanku. Ketika baru saja diumumkan tim pemenangan Al Haris-Sani.
Aku cuma diam. Selain tidak perlu ditanggapi, bagiku menulis adalah sekedar ekspresi. Entah dibaca orang atau tidak. Atau kemudian berguna atau tidak, bagiku tidak penting.
Bukankah Leonardo da Vinci tidak pernah lagi melihat hasil lukisannya. Setelah melukis, dia kemudian tidak pernah memikirkan lukisan yang telah dihasilkannya. Atau dia sama sekali tidak pernah memikirkan tentang pandangan orang tentang lukisannya.