Ketika gegap gempita putusan MK terhadap perselisihan pilkada Gub Jambi 2020 dapat ditafsirkan dari berbagai sudut pendekatan. Entah yang menganggap sebagai “kemenangan tertunda”, “kemenangan yang Kandas”, kemenangan yang akan diraih”.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
Ketika gegap gempita putusan MK terhadap perselisihan pilkada Gub Jambi 2020 dapat ditafsirkan dari berbagai sudut pendekatan. Entah yang menganggap sebagai “kemenangan tertunda”, “kemenangan yang Kandas”, kemenangan yang akan diraih”.
Ketika mendapatkan kabar meninggalnya Prof. Dr. Muchtar Pakpahan (aku lebih Bang Muchtar. Walaupun dalam pembicaraan kami lebih suka memanggail bang MP), seorang tokoh Buruh, seketika ingatanku berputar puluhan tahun yang lalu.
Kisah bermula ketidaksengajaan. Waktu itu sedang membongkar-bongkar lemari persiapan adikku yang hendak melangsungkan pernikahan.
Saya dan Keluarga besar mengucapkan duka mendalam kepada abangku, mentorku, motivasiku sekaligus inspirator yang terus memihak kepada buruh.
Dr. Muchtar Pakpahan, seorang tokoh buruh. Yang rela meninggalkan seluruh atribut akademisi. Memilih mendampingi buruh (dalam tekanan orde baru).
Tema adil dan keadilan adalah tema yang paling banyak menyita perhatian kalangan ahli hukum (jurist).
Berbagai filsafat keadilan kemudian banyak mewarnai berbagai putusan Pengadilan (yurisprudensi), menjadi kajian kampus bahkan diteriakkan berbagai kalangan.
Didaerah hilir Jambi yang kemudian dikenal di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Muara Jambi, yang kemudian dikenal sebagai Daerah gambut, justru kita harus belajar dari kampung.
Semula sebagian kalangan meyakini daerah gambut dapat dikelola. Dengan aturan sangat ketat.
Akhir-akhir ini tema tentang 3 periode jabatan Presiden memantik diskusi hangat jagat politik kontemporer. Wacana yang semula dihebohkan ketika Jokowi terpilih untuk periode kedua kalinya yang diusung oleh berbagai partai politik kemudian semakin memantik ketika tokoh nasional bertemu Jokowi.
Mengapa masyarakat mampu menjaga hutan ataupun alam sekitarnya dengan baik.
Pertanyaan demi pertanyaan itulah yang menghinggapi dan rasa penasaran.
Jangan dibayangkan tema kali ini kita membicarakan tentang alam Semesta yang sering diperdebatkan ilmuwan ataupun kaum agamawan. Seperti mikro kosmos-makro kosmos.
Terdengar gumaman dibelakang istana. Suaranya lirih. Hampir tiada terdengar.
“Tuanku, para punggawa, bagaimana nasib hamba ini. Raja dan permaisuri telah meninggalkan Istana Astinapura”, kata Depati lirih.
Berbagai istilah sering menggambarkan perilaku tamu dalam kebiasaan dan etika.
Tamu adalah orang bisu. Yang datang kerumah orang lain namun tidak boleh berbicara keadaan rumah yang didatanginya kepada siapapun.
Dia tidak boleh cerita tentang sambalnya yang keasinan. Atau kopi yang kurang gula.