Kebijakan moratorium hutan berupa penghentian sementara aktifitas pemanfaatan hutan hingga 2015 belum berjalan sepenuhnya. Pemberian ijin pengelolaan hutan masih berlangsung di beberapa daerah.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
26 Juni 2014
opini musri nauli : KONFLIK DAN KEARIFAN LOKAL
23 Juni 2014
opini musri nauli : Kita Bikin Rame. Yes !!!
Dalam debat Capres 2014
memasuki putaran ketiga, saya tidak perlu menjelaskan pandangan umum
terhadap materi dan gaya berdebat. Termasuk kostum dan tuduhan
“kepe'an”. Semuanya sudah basi dan kayak kaset yang diputar
berulang-ulang. Biarlah siapa yang mau membahasnya. Silahkan.
Namun kalimat “Kita
bikin rame” menarik perhatian dan menjadi renungan panjang untuk
menjawab pertanyaan.
18 Juni 2014
opini musri nauli : Kata dan Makna
Akhir-akhir
ini kita disodorkan kata-kata yang bombastis, kata-kata yang nyelekit,
kata-kata yang bertujuan counter, kata-kata yang menyejukkan. Semua berangkat
dari “pemahaman” seseorang yang mengenal dan memahami kata-kata itu
sendiri.
12 Juni 2014
opini musri nauli : CATATAN KRITIS ISSU HAM
CATATAN
KRITIS ISSU HAM
Dalam
hiruk pikuk pilpres 2014, issu HAM menjadi salah satu tema pokok yang
sering dibicarakan. Sebagian kalangan menghendaki kasus HAM tetap
diproses secara mekanisme dan ketentuan yang berlaku. Sebagian
kalangan menghendaki kita tidak membicarakan kasus HAM dan menatap
masa depan yang lebih baik.
10 Juni 2014
opini musri nauli : RETORIKA DAN BERDEBAT
Malam ini kita disuguhkan pendidikan politik. Retorika dan berdebat. Sebuah
tema yang “sedikit” kering mendiskusikannya namun mempunyai dampak terhadap
performance dan penyampaian gagasan yang akan disampaikan.
07 Juni 2014
opini musri nauli : Cara Menaklukkan Jokowi
Melejitnya nama Jokowi ke
Pilpres 2014 memang membikin “cacing-cacing” kepanasan. Ada yang
“kesal”, manusia kurus kerempeng, hitam dan jelek lagi (kata
Putriku) masa menjadi calon Presiden.
Padahal sudah banyak yang
mempromosikan menjadi Presiden. Sudah menguasai partai besar, sudah
beriklan kesana kemari. Sudah banyak menghiasi media televisi. Tapi
mengapa “Jokowi” selalu unggul di berbagai lembaga survey.
opini musri nauli : SIAPA DIRIMU
Ketika
aku memilih sebuah nama.
Kau
maki aku dengna kata-kata kasarmu. “Ngapaian pilih dia”. Suaramu keras
menggelar. Memekakkan gendang telingaku.
06 Juni 2014
opini musri nauli : Skor untuk Mahfud, MD
Terlalu
sayang melupakan dan menceritakan pandangan publik mengenai Mahfud MD
seorang “negarawan” yang menjadi tim pemenangan kandidate
Presiden Prabowo – Hatta.
Terlalu
sayang “sikap” Mahfud MD yang kemudian menjadi “tim”
penting Prabowo – Hatta.
Sikap
ini berangkat untuk mengukur “negarawan” Mahfud, MD dalam
tarik menarik “pilpres 2014”.
04 Juni 2014
opini musri nauli : Jokowi, Adian Napitupulu dan Ahok
Banyak
yang pesimis terhadap perkembangan politik kontemporer Indonesia.
Banyak yang tidak percaya “Partai” merupakan instrumen
demokrasi di negara modern. Agama, warna kulit, suku tidaklah menjadi
“ukuran” demokrasi. Kekuatan oligarkhi politik, politik
dinasti, modal yang besar “memasuki” dunia politik.
Langganan:
Postingan (Atom)