8 Tahun terakhir ini, istilah
“Marga” dan Batin sering “mengganggu” pikiran saya. Ketidaksengajaan menemukan
istilah “Marga” bermula ketika mendampingi masyarakat yang menolak perusahaan
HTI yang hendak “menghancurkan” kawasan hulu Batanghari.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
02 Agustus 2016
01 Agustus 2016
opini musri nauli : Menulis
Akhir-akhir
ini, saya sering “kesal” membaca status di FB, twitter, laporan, narasi bahkan
pengajuan skripsi (untung aja tidak tesis).
Kekesalan dimulai dari penggunaan tanda baca, tema yang ditawarkan, hubungan
antara satu kalimat dengan kalimat lain, ide yang berserakan hingga penulisan
yang mengganggu makna.
Yang menulis
tidak hanya masyarakat kebanyakan. Bahkan “oknum” (kok pakai oknum, ya) di
Pemerintahan, ketua partai, “oknum” anggota DPRD (lagi-lagi pakai oknum),
timses, mahasiswa hingga masyarakat kebanyakan.
31 Juli 2016
opini musri nauli : Arief Munandar – Putra Terbaik Marga Batin Pengambang
Pejabat Bupati
Sarolangun akhirnya dibebankan kepada Arief Munandar. Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jambi. Arief Munandar (AM) adalah putra
berasal dari Muara Talang.
Dalam
leadership, interaksi penulis ketika kebakaran tahun 2015. Sebagai “host” dari
kegiatan pemadaman kebakaran, tanggungjawab yang dibebankan begitu besar.
Dengan luas terbakar mencapai 135 ribu hektar (LAPAN), “kurangnya fasilitas dan
“dukungan” kurang maksimal dari segi pembiayaan, membuat AM haruslah “pontang panting” menghadiri berbagai
rangkaian kegiatan.
28 Juli 2016
opini musri nauli : Pesako Betuah atau Pusako Betuah
Akhir-akhir ini
Kota Jambi didatangi tamu-tamu Agung. Dimulai dari Presiden Jokowi beserta
jajarannya hingga dilaksanakannya Munas Apeksi.
24 Juli 2016
opini musri nauli : Sultan Thaha – Pejuang Tanah Jambi
Ketika
Jokowi meresmikan bandara baru di Jambi dengan menetapkan Nama Sultan Thaha
Airport secara sekilas disambut gegap gempita rakyat Jambi. Kedatangan Jokowi
kemudian disambut “bak Raja” yang memberikan harapan kepada rakyat Jambi.
Namun
menetapkan Sultan Thaha Airport sebelumnya disebut Sultan Thaha Saifuddin
menimbulkan masalah.
19 Juli 2016
opini musri nauli : Turki dan Jambi
Akhir-akhir
ini, dunia politik internasional diarahkan di Turki. Kudeta yang gagal kemudian
memantik diskusi panjang tentang Presiden Recep
Tayyip Erdogan. Namun mari kita tinggalkan cerita tentang “kudeta gagal” di
Turki.
Hubungan Jambi dengan Turki merupakan
hubungan politik, hubungan ekonomi dan hubungan kebudayaan yang panjang. Cerita
local baik di ornament makam Datuk Paduka berhala maupun cerita tentang Anak
Datuk Paduka Berhala yaitu Orang Kayu Hitam masih kuat didalam ingatan kolektif
masyarakat di Jambi daerah hilir.
18 Juli 2016
opini musri nauli : PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA VAKSIN PALSU
Jagat
belantara dunia kesehatan memasuki dunia kelam. Beredarnya “vaksin palsu”
memantik keresahan public yang telah “mempercayakan” kesehatan di badan-badan
kesehatan. Orang tua yang telah mempercayakan kepada lembaga-lembaga kesehatan
untuk “memvaksinkan” anaknya kemudian resah dan khawatir terhadap kekebalan
yang akan diderita anaknya.
16 Juli 2016
15 Juli 2016
opini musri nauli : SUNGAI IPUH – Orang Lembak atau Serampeh Rendah
Akhirnya
janji saya tunaikan mendatangi ke tempat sahabat saya, Barlian di Sungai Ipuh,
Selagan Raya, Muko-muko, Bengkulu.
14 Juli 2016
opini musri nauli : MUDIK
Sampai
sekarang dunia masih belum paham mengapa orang Indonesia begitu doyan pulang
kampong, menghabiskan tabungan 11 bulan sebelumnya, rela berdesak-desakkan,
antri di bis, kereta api dan kapal. Belum lagi harus bawa barang yang
“rempongnya” nauzubillah, mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari. Pesan
tiket online, mengatur pertemuan hingga berbagai persiapan “hajatan besar’.
Langganan:
Postingan (Atom)