Dalam
sebuah pertemuan di Jambi, penulis mendapatkan kesempatan untuk belajar dari
Riau tentang mengelola gambut. Masyarakat menyebutkan “gambut” (Desa Nipah Sendanu), mangrove atau bakau (Desa Tanjung Sari),
hutan mangrove (Desa Sungai Tohor). Kesempatan yang langka ini merupakan
sebuah proses melihat pengelolaan gambut di Riau.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
18 Juni 2017
17 Juni 2017
opini musri nauli : MAJAPAHIT RASA GURIH
Buyar
sudah bacaan tentang Negarakertagama karya masterpiece Empu Prapanca. Kronik
sejarah yang paling lengkap dituliskan di masa Majapahit lengkap dengan detail
waktu perjalanan sang Maharaja Hayam Wuruk dalam periode emas Majapahit. Entah
apa yang ada didalam pikiran Slamet Muljana yang tekun menterjemahkan puputan
dari daun lontar dari Kronik Majapahit dari bahasa dan sastra Jawi Kuno.
Entah
apa pula yang ada didalam pikiran TH Pigeaude yang sudah menerjemahkan kedalam
bahasa Inggeris. TH Pigeaude akan uring-uringan setelah menyesal
menerjemahkannya.
14 Juni 2017
opini musri : Gambut dari pendekatan etnografi
GAMBUT DARI PENDEKATAN ETNOGRAFI[1]
Musri Nauli[2]
Issu
gambut memantik diskusi panjang setelah kebakaran massif sejak tahun 2010.
Negara “gagap[3]’
menghadapi kebakaran dan kemudian diperparah tahun 2015. Pemerintah Jokowi – JK
kemudian mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpes) No. 1 Tahun 2016 yang
membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG).
08 Juni 2017
opini musri nauli : UNTOLD STORY – Aktivis Jalanan
Bang, Aku Mawardi. Teman Arif.
Arif Meninggal setengah jam yang lalu
03.46 – 7 Mei 2017
Suara
hening menjelang sahur membuyarkan rasa kantuk saat menerima telephone. Sejenak
aku terpaku. Darah tersirap. Lutut rasa lunglai. Entah mengapa ada rasa airmata
mengalir tidak terasa.
30 Mei 2017
Ayah, Mengapa tidak boleh main keluar rumah ?
Ayah, Mengapa tidak boleh main keluar rumah ?
Kalimat
itu masih terngiang-ngiang hingga sekarang menjawab ladenan protes putraku.
Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengaji, wajar saja putraku protes. Dengan
beban yang sering diingatkan istriku, menyelesaikan pekerjaan dan mengaji
barulah diperkenankan main bola atau main sepeda diluar Rumah. Suasana
permainan seusianya masih kelas 4 SD. Tidak ada yang lebih menggembirakan
selain bermain sepakbola, main sepeda, kejar layang-layang atapun menghadang
ikan kecebong.
23 Mei 2017
opini musri nauli : PENASARAN DAN RESPEK
Babak
baru dan nasib Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memasuki laga pamungkas. Putusan
Hakim menjatuhkan pidana 2 tahun penjara. Langsung masuk penjara tanpa menunggu
upaya banding dan kasasi. Melengkapi karir sebagai Gubernur petahana yang gagal
kedua kalinya di Pilkada Jakarta.
opini musri nauli : Surat terbuka untuk Afi
Ananda
Afi. Sengaja saya memanggilmu Ananda mengingat usiamu yang masih muda.
Disaat
kelahiranmu, saya tengah memimpin demonstrasi buruh menghentikan pabrik dari
perusahaan yang majikannya terkenal tidak pernah disentuh oleh siapapun.
22 Mei 2017
opini musri nauli : Ikan dan gambut
Membicarakan ikan dan gambut
tidak dapat dipisahkan. Di gambut, ikan khas gambut menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari.
Di berbagai tempat diceritakan
tentang kekayaan gambut sebagai penyimpan air yang menghasilkan ikan-ikan khas
gambut.
21 Mei 2017
opini musri nauli : Pemangku Dusun sebelum UU Desa
Sebelum
UU No. 5 Tahun 1979 (UU Desa), di Jambi dikenal Dusun yang kemudian digantikan
menjadi Desa. Untuk pemangku jabatan Dusun dikenal Depati, Rio, Ngebi, Datuk
dan Penghulu
10 Mei 2017
opini musri nauli : Marga Maro Sebo Ulu
Marga Sebo berbatasan Margo
Bathin V Dengan Pusat pasirah berada di Mato Gual, , Margo Kembang Paseban
Dengan Pusat Pasirah Berada di Mersam, Margo Tungkal Ulu dengan pusat Pasirah
Berada di Merlung, Margo petajin ilir dengan Pusat Pasirah berada di Sungai
bengkal, Margo Tabir Ilir dengan pusat pasirah berada di Bangko Pintas dan
Margo Air Hitam dengan pusat pasirah berada di Lubuk Kepayang[1].
Langganan:
Postingan (Atom)