24 Juni 2021

opini musri nauli : Rumah

 


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, rumah adalah bangunan tempat tinggal. Rumah juga diartikan bangunan pada umumnya. Seperti Gedung. Rumah juga diartikan kiasan dengan kata-kata majemuk. Seperti “Membangun rumah” yang diartikan “membuat rumah”. 


Rumah adat sering disebutkan dengan balairung. 

opini musri nauli : Organisasi Modern

Disaat Euro 2020 digelar ditengah pandemi, mari kita lupakan suasana pandemi yang mulai menggila di Indonesia. 


Sebagai contoh Pertandingan antara Portugal dan Hungaria disaksikan langsung 61.000 orang. Dalam tayangan pertandingan, stadion yang namanya diambil dari nama legenda sepak bola dunia, Ferenc Puskas, itu tampak dipenuhi oleh suporter kedua negara. Penampakan yang tentunya jarang disaksikan oleh pecinta sepak bola selama Covid-19 mewabah.

opini musri nauli : Kisah pagi Hari : Air Yang keruh

 


Terdengar kepakkan sayap dari Burung. Hinggap di pepohonan. Tidak lama kemudian sang burung bersenandung. Terdengar suaranya lirih. 


“Ada apa, wahai sang burung. Mengapa hari ini engkau bermuram durja ?”, tanya sang kura-kura heran. Padahal Hampir setiap hari sang burung bernyanyi. 


“Benar, wahai kura-kura. Hari ini aku Sedang berduka. Sehingga aku kemudian bersenandung. Mengusir kegalauan hatiku”, jawab sang burung. 

opini musri nauli : Penunggu Lampu Togok - Bulan

Bersifatlah seperti rembulan. Yang terus memberikan harapan ditengah kegelapan. 

Yang terus membangunkan mimpi. 


Namun tidak perlu berharap berlebihan. Karena “pungguk” tidak bisa merindukan bulan. 

23 Juni 2021

opini musri nauli : Negeri Astinapura - Sembah Raja

 


Syahdan. Para dubalang Raja dan punggawa kerajaan mengelilingi Balairung. Menunggu kedatangan Raja Astinapura. 


“Tuanku. Mengapa Raja Astinapura belum juga duduk di singgasana kerajaan Astinapura ?”, tanya sang dubalang raja. 

opini musri nauli : Sembah

 


Cara Pandang masyarakat Melayu Jambi menempatkan “Rajo” sebagai tanda dan bakti dan sikap patuh kepada Pemimpin. 


Kesalahan apapun dari Rakyat maka Rajo Tetap harus menerima sembah. Sebagaimana seloko seperti ”Raja tidak boleh menolak sembah. Teluk dak boleh nolak limpahan kapar. 

opini musri nauli : Payah !!!


Mau ngomong apa lagi.. kemarin internet mati.. skrg lah listrik pulak.. 

Tiongkok sudah pamer teknologi 5G. AS dan Tiongkok kirimi pesawat ke Mars.. Mereka sudah santai ke bulan.. 

Jokowi promosi 4.0. 

22 Juni 2021

opini musri nauli : Mancung


Kata “mancung” berasal dari kata “pancung”. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, arti kata “pancung” diartikan sebagai “ujung”, penjuru dari kain. Arti lain dari kata “pancung” adalah “menetak”. Dihubungkan dengan “memenggal kepala”. Sehingga dikenal dengan “hukuman pancung” sebagai salah satu cara pelaksanaan hukuman mati. 


Selain itu juga dikenal “mati dengan disetrum” atau “ditembak. 

opini musri nauli : Selamat jalan, seniman sejati

 


"Kami bergoyang. Menari sambil bergembira". 


Seniman sejati yang masih mau nyanyi di kafe-kafe.. 


Teringat beberapa tahun yang lalu. Menghadiri malam dana untuk Walhi. 

opini musri nauli : Ilmu, Logika dan Rasional (2)

 


Yap. 


Tidak dapat dipungkiri, ketika dunia modern Menempatkan “empiris-rasional” kemudian menghasilkan “materiil”. Sehingga ilmu hanya mengakui “empiris-rasional” sebagai ilmu (rasional). 


Ilmu yang berangkat dari “rasio” lebih menitikberatkan kepada akal. Sebuah ciptaan dari Sang pencipta untuk memahami alam Semesta.