Marga Jebus terdiri dari Dusun
Jebus, Dusun Rukam, Dusun Gedung Terbakar, Dusun Londrang, Dusun Suak Kandis dan
Dusun Sungai Aur. Pusat Marga di Suak Kandis. Dusun Suak Kandis kemudian
dipimpin Pesirah.
Marga Jeboes berbatasan dengan
Margo Marasebo, Marga Dendang-sabak dan Marga Berbak, Marga Kumpeh Ulu dan
Marga Kumpeh Hilir. Sehingga Marga Jeboes menutupi wilayah Koempeh-hilir
sehingga Marga Koempeh-hilir tidak bertemu dengan Marga Marasebo. Sebelah
Selatan langsung berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan. Biasa dikenal
sebagai “sialang belantak besi”.
Menurut Marga Jeboes, batas
wilayah antara Marga Jeboes dengan Marga Koempeh-Ulu ditandai dengan tambo yaitu “ulu rukam”. Dengan Marga Kumpeh Ilir
ditandai dengan “Pematang Gede” dan Sungai Bungur.
Sedangkan di Marga Kumpeh Ilir
disebutkan, batas Margo Kumpeh Ilir
berbatasan dengan Margo Jebus yang berpusat di Suak Kandis[1].
Sedangkan batas Marga Jeboes
dengan Marga Berbak yaitu “perbuseno”[2].
Sedangkan di Marga Berbak, Batas antara Marga Jebus dengan Marga Berbak dikenal sebagai Simpang[3].
Batas
Marga Jebus dengan Betung ditandai dengan “Lesung
Dalam, Sako Tigo, Rawa Dalam, Tapak Bajunte, Tanah Bagali, Balanti, Batang
Bagolek, Rawa panjang, Sakean Betung”. Dengan Pematang Raman “Rengas Condong, Pagar Drum,Lintang”.
Dengan Sponjen “Sungai Katung Kecil,
Sialang gagak, Simpang Kepayang, Sialang Mangkire”. Dengan Tanjung Pematang
Gede Amat, Sungai Bungur. Dengan Rantau Panjang “Sungai Bungur.
Dusun
Jebus berbatasan dengan Dusun Gedung terbakar yang ditandai dengan Kemang
Bunting. Dengan Dusun Sungai Aur ditandai dengan “teluk resam”. Sebelah utara
dikelilingi Sungai Batanghari yang kemudian bercabang. Marga Berbak kemudian
menyebutkan Simpang. Sedangkan di sebelah selatan ditandai dengan “Simpang
Maliko” yang terdapat di Air Hitam Dalam. Tembo Jambi kemudian menyebutkan
sebagai batas Jambi – Sumsel yang dikenal sebagai “sialang belantak besi.
Kesemuanya termaduk kedalam Taman Nasional Berbak.
Istilah
“ulu rukam” dikenal di Desa Rukam. “Ulu rukam” ditandai dengan kisah “anjak” batas antara Marga Jebus dengan
Marga Maro Sebo. Ulu rukam ditandai
batas alam yang dikenal “jejawi berbaris dan
tali gawe”.
Namun
dalam perkembangan terhadap adanya perselisihan yang menyebabkan “jatuhnya pampas bangun”, maka didalam
rapat adat kemudian harus mengembalikan sebagian ujung ulu rukam ke wilayah Marga Maro Sebo. Yang berbunyi wilayah marga jebus bergeser ke hilir
dari jejawi bebaris hingga ke rengas
Sembilan sialang danau arahan hingga
sampai sekarang[4].
Arti
“jebus” adalah “penebus’. Tempat Jebus merupakan “pelarian” dari Kerajaan. Ditempat ini kemudian bersembunyi dan
menghilangkan diri dari kejaran. Setelah bermukim di Jebus, justru dia menjadi
tobat dan kemudian menjadi orang baik. Sehingga tempat “penebus” kemudian dikenal sebagai “jebus”. Kata “Jebus”
merupakan dialek yang menyebutkan “penebus”
atau “tebus’.
Marga
Jebus, Marga Batin Pengambang, Marga Senggrahan, Marga Peratin Tuo dan Marga
Telik Sekamis Batin Sembilang kemudian melebur dan menjadi bagian dari
kecamatan masing-masing.
Marga
Batin Pengambang masuk kedalam Kecamatan Batang Asai. Marga Senggrahan masuk
kedalam Kecamatan Muara Siau. Marga Peratin Tuo masuk kedalam Kecamatan Lembah
Masurai.
Berbeda
dengan Marga Telisak Sekamis Batin Sembilan. Marga ini kemudian menginduk ke
Marga Simpang Tigo Pauh. Marga Telisak Sekamis Batin Sembilan yang terdiri dari Dusun
Seko Besar, Dusun Taman Bandung, Dusun Sepintun, Dusun Lubuk Napal, Dusun
Lamban Sigatal dan Dusun Butang Baru. Tahun 1926 kemudian Margo Telisak Sekamis
Batin Sembilan kemudian menggabungkan diri kedalam Marga Simpang Tiga Pauh[5].
Nama-nama Dusun yang semula masuk kedalam Marga Telisak Sekamis Batin Sembilan
kemudian dikenal didalam Marga Simpang Tigo Pauh[6].
Marga
Jebus kemudian “melebur” kedalam kecamatan Kumpeh Kabupaten Muara Jambi.
Dusun-dusun yang semula termasuk kedalam Marga Jebus kemudian menjadi Desa
didalam Kecamatan Kumpeh. Dengan demikian maka Desa-desa yang termasuk kedalam
kecamatan Kumpeh adalah Betung, Gedong Karya, Jebus, Londerang, Maju Jaya, Mekar
Sari, Pematang Raman, Petanang, Puding, Pulau Mentaro, Rantau Panjang, Rondang,
Seponjen, Sogo, Sungai Aur, Sungai Bungur. Dengan pusat kecamatan di Keluarahan
Tanjung[7]. Tanjung juga dikenal sebagai Pusat Marga Kumpeh
Ilir.
Baca : istilah marga di Jambi
[1] Kelurahan Tanjung, 10 April 2016
[2] Desa Jebus, 2 Maret 2016
[3] Desa Rantau Rasau, Kecamatan
Berbak, Tanjabtim, 10 Juli 2018
[4] Desa Rukam, 22 - 24 Agustus
2017
[5] Laporan
Survei sebaran SAD di Wilayah Penyangga Hutan Harapan, AMAN – Jambi, 2013
[6] Yazid, Pauh, 6 Agustus 2016
[7] Peraturan Daerah Kabupaten
Muara Jambi Nomor 28 Tahun 2009