Dalam perenungan didunia sunyi, sang pertapa tidak dibenarkan "bergumam" terhadap "kehinaan" yang diberikan oleh pendekar istana.
Tetap berjalan dengan sunyi. Tetap mempersiapkan mantra-mantra melindungi negeri Astinapura..
Tetap mewarisi jurus-jurus pamungkas dari serangan yang menyerang kerajaan Alengka.
Melewati "rasa terhina" adalah penyucian diri. Menyibukkan diri dengan huru-hara negeri adalah Sang pendekar berwujud pertapa.
Dan penduduk Astinapura kemudian bingung dengna jubah kebesarannya..