Menurut
tutur di Marga Renah Pembarap, “Puyang” mereka berasal dari Jawa Mataram dan
Minangkabau. Yaitu Panatih Lelo Majnun, Panatih Lelo Baruji dan Panatih Lelo
Majanin. Sedangkan dari Minangkabau Syech Rajo, Syech Beti dan Syech Saidi Malin
Samad. Cerita tentang sejarah Marga Renah Pembarap mengenai “Syech Rajo, Syech
Beti dan Syech Saidi Malin Samad” juga ditemukan di Marga Senggarahan[1].
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
05 Mei 2017
opini musri nauli : Ikat Kepala
Akhir-akhir
ini “demam” memakai ikat kepala khas Jambi mewarnai berbagai tempat di Jambi. Dengan
bangga kaum muda Jambi kemudian menjadikan ikat kepala sebagai pakaian
sehari-hari menemani berbagai pertemuan anak muda di Jambi.
02 Mei 2017
opini musri nauli : POLITIK PADI
Kemakmuran
dan kebesaran kerajaan di Jambi tidak dapat dilepaskan dari Merica[1]
dan karet[2].
Namun negeri ini sangat
menggantungkan hidupnya dari beras, yang diangkut dengan kapal yang kekurangan
dan harus dibayar dengan mata uang.
Daerah perkebunan merica tidak melakukan penanaman padi, sebab harga
merica lebih bagus dari pada padi. Oleh sebab itu petani merica tergantung pada
beras yang didatangkan dari luar daerah. Pada akhir abad ke-19 harga beras di
Hindia Belanda cenderung naik dan memasuki awal abad ke- 20 turun secara
drastis[3].
25 April 2017
opini musri nauli : Desa Ekologis
Tema
Desa Ekologis mulai mewarnai wacana public. Walhi menyampaikannya secara resmi
pada Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup, Palembang 25 April 2016.
24 April 2017
opini musri nauli : HERI – SANG REFORMIS
“Saya tidak akan memilih para penculik
teman-teman saya”. Suara menggelegar khas demonstran bergema di podium.
Suara kemudian sunyi. Tidak ada lagi tawa ceria ketika acara kemudian ditutup.
Ya.
3 tahun yang lalu, teman-teman mengadakan dialog menghadapi Pilpres 2014. Peserta
yang hadir berbagai latar belakang. Semuanya menyampaikan pandangan pilpres
2014. Namun sang pamungkas berhasil menutup acara dengan makna.
opini musri nauli : Agama Orang Indonesia
Karen Amstrong
sendiripun pernah mengatakan “homo religius[1]”.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk religious. Manusia mulai menyembah
dewa-dewa segera setelah mereka menyadari diri sebagai manusia ; Mereka
menciptakan karya-karya seni. Sebagaimana seni, agama merupakan usaha manusia
untuk menemukan makna dan nilai kehidup ditengah derita yang menimpa wujud
kasatnya.
Homo religius
secara institusi adalah prestasi simbolik, mitikal dan ritual atas
peristiwa-peristiwa. Aristoteles kemudian menempatkan Tuhan sebagai monoteis[2].
22 April 2017
opini musri nauli : JAMBI DARURAT PANGAN
Sejarah Jambi
sebagai penghasil merica[1]
dan karet[2]
telah dikenal didalam perdagangan Asia Tenggara. Sebagai penghasil merica di
Abad XVII – XVIII dan karet sebagai penghasil nomor 2 hindia Belanda, jalur
pantai timur Sumatra dilalui oleh para pedagang- pedagang Muslim yang
berasal dari Arab, Gujarat, Persia, China, dan India. Sehingga tidak salah
kemudian Jambi dikenal sebagai daerah yang kaya.
21 April 2017
opini musri nauli : Kesalahan dan Pertanggungjawaban
Akhir-akhir ini wacana “hukuman penjara” dan “hukuman percobaan”
menjadi wacana yang cukup ramai perhatian public. Materi hukuman penjara dan
hukuman percobaan merupakan salah satu materi yang menjadi perhatian didalam
KUHP.
Tema “hukuman penjara” dan hukuman percobaan” terletak didalam
dimesi “pertanggungjawaban (torekenbaardheid/criminal responsibility)”.
18 April 2017
Sedang Gundah...
Jln k Sungai bahar hancur..
Teringat
10 tahun yang lalu. Teringat ketika jalan ke Sarolangun dan kerinci
hancur. Jarak Tembesi ke Sarolangun cuma 98 km dapat ditempuh 8 jam.
bahkan pernah nginap di Jalan. Sedangkan Bangko ke Kerinci 166 km bisa ditempuh seharian..
Alhamdulilah skrang jalan Tembesi - Sarolangun bisa ditempuh cuma 2 jam. Sedangkan Bangko - Kerinci bisa ditempuh 3-4 jam..
Jalan hancur semua orang jadi repot.. Petani tidak bisa memasarkan hasilnya.. Supir tidak mau membawa hasil pertanian. Hasil pertanian bisa busuk di jalan. Harga kemudian membumbung tinggi.
Padahal Sungai Bahar baru melewati 3 Pemilu berturut-turut.. 2014 Pilpres. 2015 PilGub dan 2017 Pilbub..
Ah.. Semoga gundahku tidak mengganggu waktu minum kopi pagimu..
Dimuat di www.jambiposonline.com, tanggal 18 April 2017
http://www.jambipos-online.com/2017/04/ketika-musri-nauli-gundah-soal.html
12 April 2017
opini musri nauli : Advokat bukanlah Pekerjaan
Beberapa
waktu yang lalu, keresahan saya dimulai ketika adanya posting di Facebook dari
seorang advokat muda tentang Advokat. Keresahan bermula ketika dengan santai
sang advokat muda mengatakan dengan enteng “apabila
klien kurang mampu maka Surat kuasa menggunakan mesin tik. Karena harga tita
printer yang cukup mahal. Tidak cukup dengan thanks you”.
Langganan:
Postingan (Atom)