Mari
kita hentikan “perbedaan” pilihan Presiden/wakil Presiden disebabkan perbedaan
pilihan. Bukankah “perbedaan” adalah fitrah sebagaimana manusia diciptakan
memang dilahirkan berbeda.
Mari
kita hentikan “permainan gila” terhadap bayang-bayang ilusi. Pemiliha Pilpres
telah usai. Kewajiban telah ditunaikan. Jari telah dilumuri tinta ungu.