Ketika
mendatangi KPK tahun 2010, desakan kepada KPK agar menerapkan tindak korporasi
dalam kejahatan sumber daya alam begitu kuat. Melihat kerusakan SDA diakibatkan
oleh korporasi maka desakan merupakan dari kejengkelan terhadap pelaku dari
perusahaan yang diterapkan cuma pertanggungjawaban pribadi. Selain tidak mampu
mengembalikan kerusakan, pertanggungjawaban korporasi kemudian belum mampu
memberikan efek jera.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
17 Oktober 2018
15 Oktober 2018
opini musri nauli : Sarolangun dalam ingatan kolektif
Membicarakan
Kabupaten Sarolangun (Sarolangun) dari pendekatan ingatan kolektif masyarakat
menarik untuk dijadikan bahan pembelajaran. Sarolangun (Sebelumnya menjadi
bagian dari Kabupaten Sarolangun-Bangko) yang kemudian menjadi Kabupaten yang
terpisah dari Kabupaten Sarko
berdasarkan UU No. 54 Tahun 1999 bersama dengan Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara
Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
09 Oktober 2018
opini musri nauli : KEBIASAAN BURUK ORANG BESAR
Entahlah.
Akhir-akhir ini suara protes dari sang bungsu semakin mengganggu pikiranku.
Protes yang terus mempertanyakan sembari menggugat pelajaran yang diterima. Putra
bungsuku menggugat sembari protes dengan menyebutkan “orang besar’. Orang dewasa
yang harus memberikan keteladanan. Nurani memprotes disampaikan setelah sering
menerima ajaran tidak langsung. Entah diterima dari sekolah maupun dari
perilaku sehari-hari.
07 Oktober 2018
opini musri nauli : PELAKU DAN KORBAN
Dalam
tindak pidana dikenal pelaku (dader)
dan korban (crime victim). Secara
harfiah, disebabkan oleh perbuatan pelaku (dader)
maka menyebabkan korban (crime victim)
menderita. Pentingnya korban sesuai dengan prinsip “NO VICTIM, NO CRIME (TIADA KORBAN, TIADA KEJAHATAN) adalah prinsip yang penting dalam hukum pidana.
03 Oktober 2018
opini musri nauli : Machiavelli, Sun Tzu dan Wajah lebam
Dalam
polemic peristiwa wajah lebam dalam Tarik menarik operasi plastic dan
pemukulan, desain politik mudah terbaca. Dengan mengemas hoax wajah lebam, maka
“daya ledak” akan menyarangkan moncongnya ke jantung ulu hati. Mengemas “playing
victim” maka kemudian akan meraih dukungan public. Simpati public yang mudah
iba dengan para korban.
opini musri nauli : PEMBOHONG
Penyebar
berita palsu (Hoax), pembohong adalah sifat untuk mengukur kepercayaan orang.
Dengan hoax bisa kemudian menyebabkan rush (penarikan uang besar-besaran).
Dengan hoax kemudian banyak peristiwa yang menyebabkan miris setelah diketahui
kebenarannya.
Hoax
paling memalukan adalah ketika Pilpres 2014. Dengan hasil quick count dari
lembaga survey aba-abal menyebabkan kegaduhan luar biasa. Berbagai lembaga
survey kemudian dipertanyakan metodologi tata cara pengambilan sampel, sampling
error hingga berbagai matematika kemudian dipertanyakan. Hingga sekarang hoax
itu paling memalukan dalam jagat politik kontemporer.
01 Oktober 2018
opini musri nauli : Peradaban Bugis di Lahan Basah
(In Memoriam Syamsul Watir M)
Musri Nauli
Membaca
artikel Syamsul Watir M yang berjudul “Petani Bugis, Ahli Persawahan Pasang
Surut” dan “Petani dan Persawahan Pasang Surut” yang dimuat di Berita Buana,
Senin, 26 April 1976 merupakan “harta karun” yang tercecer.
Menggunakan
tema “persawahan pasang surut” adalah tema yang masih relevan dalam melihat
peradaban Bugis di Jambi.
27 September 2018
opini musri nauli : SAPI
Entah
mengapa nama “Sapi” sering disebutkan didalam kasus korupsi. Di tingkat
nasional, daging sapi menjerat Presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaaq (LHI) yang
kemudian dikenal sebagai kasus sapi. LHI kemudian dihukum penjara 18 tahun
penjara. Selain itu hak politiknya dicabut untuk “hak untuk dipilih”.
Nah.
Akhir-akhir ini, kasus seputar OTT Jambi kemudian menyeret nama sapi. Entah
nasib apes, nama sapi kemudian
disebut-sebut didalam persidangan OTT yang kemudian menyeret Gubernur Jambi
(non aktif).
opini musri nauli : ATAS NAMA KEKERASAN - In Memoriam Haringga Sirila
Indonesia Kembali berduka. Haringga
Sirila (Haringga, 23 Tahun), supporter Persija (Jakmania) tewas dikeroyok “bobotoh”
Persib sebelum laga Klasik Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan
Api. Dunia sepakbole Indonesia kemudian berduka. Korban “akibat” perseteruan
klasik Sepakbola.
Proses hukum tengah berlangsung. Para
pelaku kemudian diproses dengan menerapkan pasal 170 KUHP. Pasal yang dikenal
sebagai “pengeroyokan” yang mengakibatkan “matinya orang lain”.
20 September 2018
opini musri nauli : KANG EMIL, JAGA PERASAANKU
Kang
Emil, Selamat dulu ya pelantikan sebagai Gubernur Jawa Barat. Propinsi yang
selama 10 tahun tidak terdengar. Selain banjir yang cuma diatasi dengan doa
tanpa solusi nyata. Atau cuma polemic silih berganti yang aku sendiri tidak
mengerti apa sesungguh yang terjadi.
Kang
Emil, dua tahun yang lalu, cerita Pemerintahan bersih terdengar dari Jakarta.
Semua teman-temanku sering bercerita bagaimana pelayanan, jaringan aplikasi (Qlue)
yang bisa diakses dari HP. Atau tim reaksi cepat yang membuka layanan dari
keluhan warg. Entah sampah, got yang mampet. Pokoknya “bikin saya iri”.
Langganan:
Postingan (Atom)