Membaca
sebuah berita tentang pembukaan jalan dari Beringin Tinggi (Kecamatan Jangkat
Timur) ke Batang Asai teringat dengan tutur masyarakat.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
13 Februari 2019
10 Februari 2019
opini musri nauli : UNEG-UNEG MINGGU SORE
Membaca uneg-uneg Pak Guru Wiwin
tentang penggunaan imbuhan disore hari setelah pulang dari lapangan sembari
mengirimkan photo di FB, membangkitkan kelucuan.
Saya sedang membayangkan,
bagaimana mas wiwin yang “solonya” sangat kental namun menumpahkan uneg-unegnya
di FB.
Kelucuan pertama saya rasakan dan
sedang membayangkan, bagaimana Mas Wiwin sedang mangkel, kesal, uring-uringan
mengenai tulisan yang keliru menempatkan “imbuhan”.. Uraiannya panjang. Nah,
karena sedang membayangkan kelucuan, maka saya pengen ikut nimbrung.
09 Februari 2019
opini musri nauli : Problema pasal 67 UU Kehutanan
Akhir-akhir
ini, pasal 67 ayat (2) UU Kehutanan menimbulkan polemic. Apakah Hutan Adat
harus bersandarkan kepada Peraturan Daerah atau cukup dengan penetapan dari
Pemerintah Daerah ?
08 Februari 2019
opini musri nauli : SUMBANG SALAH
Simbol ”sumbang salah” bukan berarti ”menyumbang
kesalahan” atau turut menyumbang kesalahan’.
Makna ”Sumbang” diartikan sebagai ”tidak pantas”, ”kurang pantas”, ”kurang elok” menurut pandangan mata, ”kurang nyaman”. Dalam pergaulan sehari-hari, kata ”sumbang” lebih menampakkan ”suara yang tidak merdu”, kurang harmoni, ”suara serak’.
04 Februari 2019
opini musri nauli : KEBEBASAN BERPENDAPAT DAN UJARAN KEBENCIAN
Musri Nauli
Akhir-akhir
ini tema “kebebasan berpendapat” mengemuka. Sebagai “hak” yang dijaminkan konstitusi, kata-katanya jelas tercantum didalam
pasal 28 “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang.
opini musri nauli : Makna Simbolik Tanda Jadi
Dalam
tradisi Melayu Jambi, prosesi “melamar” dikenal dengan istilah “tanda Jadi’.
Tanda jadi adalah “pengikat” antara sang calon mempelai perempuan dengan
seorang lelaki calon mempelai laki-laki.
03 Februari 2019
opini musri nauli : PUISI
Siapa ?
Siapa Sesungguhnya, Engkau wahai Perupa ?
Datang mengabarkan.
Hutan Lindung. Hutan Konservasi.
Apakah engkau lebih peduli daripada mereka disini ?
Siapakah Engkau ?
Datang membawa kitab asing.
Kemudian mengabarkan peradaban baru ?
Siapakah Engkau, Sang pembawa kabar ?
Kemudian lebih jumawa daripada mereka disini ?
Siapakah, Engkau yang sok tahu.
Katanya bisa mengelola alam. Bisa mengelola gambut ?
Mengapa Engaku begitu angku, sombong dan jumawa ?
Apakah Engkau tidak tahu mereka lebih mengenal alam, air, tanah dan
hutan.
Teluk sakti, Rantau betuah, Gunung Bedewo
Rimbo sunyi “tempat harimau bermain. Tempat ungko berebut tangis”
Rimbo keramat, rimbo puyang.
Itulah tugasmu. Bukan tugasku untuk belajar dari mereka.
Pergilah. Bawalah kitabmu.
Bawahlah kabarmu,
Sebelum engkau kualat dan menerima kutukan dari alam.
Tanjung Raden, Jambi, 18.00 wib, 2
Februari 2019.
Dalam
perjalanan menuju ke Berbak, saya ditelephone bang Sakti Alam Watir (Sakti). “Bang, bisa membuka acara pembukaan “Mengaji
Puisi Hendri Nursal” ?, kata bang sakti diujung telephone.
01 Februari 2019
opini musri nauli : Nama Kecamatan
Penamaan
kecamatan tidak terlepas dari sejarah panjang dari masyarakat. Nama-nama Marga seperti
Batin 8, Cermin Nan Tigo, Batang Asai, Kumpeh Ulu, Kumpeh Ilir, Tungkal Ulu,
Batin III Ulu, Pelawan, Simpang 3 Pauh, Maro Sebo Ilir, Marga pangkalan Jambu, Maro
Sebo Ulu, VII Koto, IX Koto, Sumay kemudian berikrar menjadi nama kecamatan.
opini musri nauli : Pewaris Pangeran Wira Kusumo
Mengenal
Pangeran Wira Kusumo tidak dapat dilepaskan dari sejarah Kerajaan Jambi
Darussalam. Kerajaan Jambi yang termasyur yang pernah menyerang Johor pada abad
XVII. Kerajaan yang berakhir setelah Sultan Thaha Saefuddin kemudian gugur di
Tanah Garo 1904.
29 Januari 2019
opini musri nauli : Marga Maro Sebo
Membicarakan
Marga Maro Sebo mengingatkan Marga Maro Sebo Ulu, Marga Maro Sebo Tengah dan Marga
Maro Sebo Ilir.
Langganan:
Postingan (Atom)