Menurut
Satjipto Rahardjo, asas hukum adalah jiwanya peraturan hukum, karena asas hukum
merupakan dasar lahirnya peraturan hukum[1]. Asas hukum
merupakan ratio legisnya peraturan
hukum. asas hukum (rechtsbeginsel) adalah pikiran
dasar yang umum sifatnya atau merupakan latar belakang dari peraturan yang
konkret (hukum positif) dan dapat ditemukan dengan mencari sifat-sifat umum
dalam peraturan konkret[2].
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
27 Oktober 2018
26 Oktober 2018
opini musri nauli : BELAJAR MATEMATIKA
Menurut
kabar, Orang Kaya cuma 1 %. Sedangkan 99 % hidup pas-pasan. Angka ini cukup
menarik disaat politik sedang gaduh.
Sekarang
mari kita lihat data-data untuk melihat persoalan diatas. Menurut proyeksi
Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) tahun 2013 yang kemudian dipublish katadata,
jumlah penduduk Indonesia 265 juta jiwa. Jumlah penduduk tersebut terdiri
dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa perempuan.
25 Oktober 2018
opini musri nauli : Seh bari dalam pemikiran 3 marga
Ketika
M.C. Richlefs menuliskan “Seh Bari” sebagai ulama yang dituliskan dari G.W.J
Drewes, naskah yang berbahasa Jawa yang berisikan ajaran-ajaran Islam abad XVI
didalam master piecenya “Sejarah Indonesia Modern 1200 – 2004”[1],
ingatan saya langsung terbayang kepada tutur di Marga Tiang Pumpung, Marga
Renah Pembarap dan Marga Senggrahan.
Marga
Tiang Pumpung, Marga Renah Pembarap dan Marga Senggrahan termasuk kedalam Luak
XVI. Bersama dengan Marga Serampas, Marga Sungai Tenang dan Marga Peratin Tuo.
17 Oktober 2018
opini musri nauli : Mencari jejak tindak pidana korporasi
Ketika
mendatangi KPK tahun 2010, desakan kepada KPK agar menerapkan tindak korporasi
dalam kejahatan sumber daya alam begitu kuat. Melihat kerusakan SDA diakibatkan
oleh korporasi maka desakan merupakan dari kejengkelan terhadap pelaku dari
perusahaan yang diterapkan cuma pertanggungjawaban pribadi. Selain tidak mampu
mengembalikan kerusakan, pertanggungjawaban korporasi kemudian belum mampu
memberikan efek jera.
15 Oktober 2018
opini musri nauli : Sarolangun dalam ingatan kolektif
Membicarakan
Kabupaten Sarolangun (Sarolangun) dari pendekatan ingatan kolektif masyarakat
menarik untuk dijadikan bahan pembelajaran. Sarolangun (Sebelumnya menjadi
bagian dari Kabupaten Sarolangun-Bangko) yang kemudian menjadi Kabupaten yang
terpisah dari Kabupaten Sarko
berdasarkan UU No. 54 Tahun 1999 bersama dengan Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara
Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
09 Oktober 2018
opini musri nauli : KEBIASAAN BURUK ORANG BESAR
Entahlah.
Akhir-akhir ini suara protes dari sang bungsu semakin mengganggu pikiranku.
Protes yang terus mempertanyakan sembari menggugat pelajaran yang diterima. Putra
bungsuku menggugat sembari protes dengan menyebutkan “orang besar’. Orang dewasa
yang harus memberikan keteladanan. Nurani memprotes disampaikan setelah sering
menerima ajaran tidak langsung. Entah diterima dari sekolah maupun dari
perilaku sehari-hari.
07 Oktober 2018
opini musri nauli : PELAKU DAN KORBAN
Dalam
tindak pidana dikenal pelaku (dader)
dan korban (crime victim). Secara
harfiah, disebabkan oleh perbuatan pelaku (dader)
maka menyebabkan korban (crime victim)
menderita. Pentingnya korban sesuai dengan prinsip “NO VICTIM, NO CRIME (TIADA KORBAN, TIADA KEJAHATAN) adalah prinsip yang penting dalam hukum pidana.
03 Oktober 2018
opini musri nauli : Machiavelli, Sun Tzu dan Wajah lebam
Dalam
polemic peristiwa wajah lebam dalam Tarik menarik operasi plastic dan
pemukulan, desain politik mudah terbaca. Dengan mengemas hoax wajah lebam, maka
“daya ledak” akan menyarangkan moncongnya ke jantung ulu hati. Mengemas “playing
victim” maka kemudian akan meraih dukungan public. Simpati public yang mudah
iba dengan para korban.
opini musri nauli : PEMBOHONG
Penyebar
berita palsu (Hoax), pembohong adalah sifat untuk mengukur kepercayaan orang.
Dengan hoax bisa kemudian menyebabkan rush (penarikan uang besar-besaran).
Dengan hoax kemudian banyak peristiwa yang menyebabkan miris setelah diketahui
kebenarannya.
Hoax
paling memalukan adalah ketika Pilpres 2014. Dengan hasil quick count dari
lembaga survey aba-abal menyebabkan kegaduhan luar biasa. Berbagai lembaga
survey kemudian dipertanyakan metodologi tata cara pengambilan sampel, sampling
error hingga berbagai matematika kemudian dipertanyakan. Hingga sekarang hoax
itu paling memalukan dalam jagat politik kontemporer.
01 Oktober 2018
opini musri nauli : Peradaban Bugis di Lahan Basah
(In Memoriam Syamsul Watir M)
Musri Nauli
Membaca
artikel Syamsul Watir M yang berjudul “Petani Bugis, Ahli Persawahan Pasang
Surut” dan “Petani dan Persawahan Pasang Surut” yang dimuat di Berita Buana,
Senin, 26 April 1976 merupakan “harta karun” yang tercecer.
Menggunakan
tema “persawahan pasang surut” adalah tema yang masih relevan dalam melihat
peradaban Bugis di Jambi.
Langganan:
Postingan (Atom)