Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
18 Desember 2018
Konflik Lahan 17 tahun Tuntas Melalui Forum KKSR
Jambi, Gatra.com – Anggota Kelompok Tani (Koptan) Agro Jaya III kini mulai bernapas lega. Konflik lahan mereka selama 17 tahun dengan PT Wira Karya Sakti akhirnya pada Senin (17/12) selesai lewat perundingan.
opini musri nauli : KRITIS
“Yah,
ayah ikutkan demo Soeharto dulu ?“, tanya putra keduaku.. Mahasiswa akhir yang
mulai kritis. Entah mendapatkan cerita dari sang ibu. Atau punya memori waktu
kecil.
17 Desember 2018
opini musri nauli : DUKA HATI JALANAN RUSAK
Mendapatkan
kabar jembatan putus Jalur Padang – Padang Panjang – Bukittinggi di Kayutanam
membuat hati menjadi duka. Jalur penting dan urat nadi ekonomi di Sumatera
Barat.
14 Desember 2018
opini musri nauli : BAHAGIA
“Bang,
berapa orang anak ?”. Setiap pertanyaan yang kadangkala membuat jengah.
Ya.
Urusan pribadi atau urusan keluarga selalu memulai pembicaraan. Biasanya di
kampong-kampung.
13 Desember 2018
Aroma Kongkalikong Menyengat di BWSS IV - Pengamat Hukum : Apa tidak takut KPK
SERUJAMBI.COM, Jambi – Balai Wilayah Sungai Sumatera
VI (BWSS VI) akhir-akhir ini “gaduh”. Kegaduhan mulai muncul sejak Oktober 2018
lalu. Ketika itu, beberapa sumber menyebut bahwa oknum-oknum di BWSS VI mulai
bagi-bagi paket kegiatan APBN 2019. Aroma kongkalikong sangat menyengat.
08 Desember 2018
opini musri nauli : Kisah Evalia
2
Minggu setelah saya terpilih menjadi Direktur Walhi Jambi, September 2012, saya
kemudian membelikan mobil Nissan Evalia (Evalia). Mobil baru pertama. Ya.
Sebelumnya cuma mampu membeli mobil bekas. Itupun kredit. Kredit hingga 4
tahun.
Sempat
dengar bisik-bisik tetangga. “Waduh. Baru jadi Direktur Walhi, sudah beli mobil”.
Akupun tertawa. Senang sekali mendengar gossip dan bisik-bisik tetangga.
Hampir
2 bulan saya terlibat “merapikan SOP” Walhi Jambi. Salah satu tugas mendesak “merapikan”
keuangna dan adm. Menguatkan struktur Manager Program dan Manager Keuangan.
Sehingga memastikan, seorang Direktur tidak dibenarkan “mengelola uang”. Tidak
memegang uang. Sehingga intrik ataupun gossip tentang penyimpangan anggaran
dapat diminimalisir.
Praktis
selama 2 bulan, keuangan Walhi Jambi masih “nyangkut” di Bank. Belum boleh
digunakan. “Pikiran saya cuma satu”. Saya tidak mau dituduh “segala sesuatu”
yang saya dapatkan, justru dari Walhi Jambi. Itu yang saya hindarkan.
Makanya,
ketika 2 minggu menjadi Direktur Walhi, mobil yang dibelikan benar-benar hasil
keringat dari saya sebagai Advokat. Perjalanan panjang sebelum menjadi Direktur
Walhi Jambi.
2
bulan menjelang PDLH Walhi Jambi, saya mendapatkan “rejeki’. Perkara yang
memuaskan klien ternyata mampu memberikan rejeki berlebih. Rejeki yang dapat
digunakan untuk menambah modal kredit mobil.
Prosesnya
cukup panjang. Selain memeriksa segala administrasi, proses selanjutnya adalah “memastikan”
kemampuan membayar sehingga tidak bermasalah dikemudian hari.
Pada
saat PDLH Walhi Jambi, saat menjelang penyampaian visi-misi calon Direktur,
saya kemudian ditelephone pihak Dealer. Proses pengajuan kredit mobil
disetujui. Dan saya segera ke dealer untuk mengambil mobilnya.
Pikiran
berkecamuk. Serasa pengen terbang ke dealer. Membeli mobil impian. Kata orang
Jambi “baru buka plastic”. Namun PDLH sedang berlangsung. Dan saya harus
mengikuti seluruh tahap-tahap yang telah ditentukan panitia.
Keesokan
harinya barulah saya memenuhi impian saya. Menikmati impian yang sudah lama.
Pilihan
menggunakan Evalia cuma satu. Mampu untuk mengangkut keluarga besar. Termasuk
arus mudik atau menemui putri saya yang sedang kuliah di Palembang. Dan itu
saya lakukan selama 4 tahun mengunjungi putri saya.
Termasuk
juga menemani perjalanan sidang diluar kota.
Jangan
tanya entah berapa KM jarak yang sudah ditempuh. Jangan tanya kisah kisah-kisah
perjalanannya. Di Sumatera, cuma Aceh yang belum dijalani.
“Bang, kayak naik alphard’, komentar teman-teman yang pernah merasakannya.
“Iya, Alphard KW”, kataku sembari tersenyum.
Ah.
Biarlah KW. Yang penting tidak disita. Seperti Alphard yang kemudian disita.
Itu
tuh. Yang didalam berita TV.
Akupun
teringat perkataan istriku. “Jangan
begaya. Yang penting hasil keringat dewek”.
Akupun
kemudian meneguk kopi. Entah mengapa kopi terasa nikmat sekali.
Rumah
Perlawanan, 8 Desember 2018
30 November 2018
opini musri nauli : Tafsir Sesat Hukum Tanah Melayu Jambi
Akhir-akhir
ini, tema hukum tanah Melayu Jambi mendominasi dan menjadi wacana public. Baik
dilihat dari pertentangan kepentingan (konflik) maupun didalam melihat
persoalan tanah Melayu Jambi.
PANGERAN WIRA KUSUMA DAN PENGUASA TELUK HARIMAU
Didatangi Kades Rantau Rasau dan Kades Sungai Rambut, Kecamatan Berbak, Tanjabtim dimalam hari merupakan sebuah "anugerah".
Kades Rantau Rasau merupakan keturunan dari Pangeran Wira Kusuma. Sedangkan Kades Sungai Rambut menguasai wilayah Teluk Harimau.
Mulai dari Cerita Tentang Cik Minah", judul yang kemudian menjadi lagu rakyat. Cerita tentang Tanjung Putus "Sekali aek naik, sekali tepian beranjak. Sekali aek surut. Sekali Pulau Timbul'. Seloko ini juga dikenal di Marga Sumay..
Hingga cerita tentang banyaknya ditemukan keramik, patung hingga artefak dan ornamen sejarah masa lalu.
Bahkan narasi "mangkok basi" lebih banyak ditafsirkan sebagai klenik..
Teringat dengan cerita arkeolog muda UNJA Didi AB, tentang sejarah peradaban panjang di Pantai Timur Sumatera..
Atau dengan entengnya sang "inspirator" Dede Martino yang berkeinginan terhadap tutur, pengetahuan lokal kemudian diasupi dengna ilmu kampus untuk menjawabnya..
Sekali lagi pengetahuan masyarakat adalah kekayaan tersembunyi. Jejak peradaban yang mesti ditelusuri satu persatu. Persis menyusun puzzle yang jauh riuh acara-acara di gedung bertingkat.
Desa Rantau Rasau dan Desa Sungai Rambut masuk kedalam Marga Berbak.
Kades Rantau Rasau merupakan keturunan dari Pangeran Wira Kusuma. Sedangkan Kades Sungai Rambut menguasai wilayah Teluk Harimau.
Mulai dari Cerita Tentang Cik Minah", judul yang kemudian menjadi lagu rakyat. Cerita tentang Tanjung Putus "Sekali aek naik, sekali tepian beranjak. Sekali aek surut. Sekali Pulau Timbul'. Seloko ini juga dikenal di Marga Sumay..
Hingga cerita tentang banyaknya ditemukan keramik, patung hingga artefak dan ornamen sejarah masa lalu.
Bahkan narasi "mangkok basi" lebih banyak ditafsirkan sebagai klenik..
Teringat dengan cerita arkeolog muda UNJA Didi AB, tentang sejarah peradaban panjang di Pantai Timur Sumatera..
Atau dengan entengnya sang "inspirator" Dede Martino yang berkeinginan terhadap tutur, pengetahuan lokal kemudian diasupi dengna ilmu kampus untuk menjawabnya..
Sekali lagi pengetahuan masyarakat adalah kekayaan tersembunyi. Jejak peradaban yang mesti ditelusuri satu persatu. Persis menyusun puzzle yang jauh riuh acara-acara di gedung bertingkat.
Desa Rantau Rasau dan Desa Sungai Rambut masuk kedalam Marga Berbak.
26 November 2018
opini musri nauli : Batin 24 - 24 orang yang menguasai Batin
Dalam
perjalanan ke Sarolangun, Bangko dan Kerinci, sebelum memasuki wilayah
administrasi Sarolangun, kita menjumpai Kecamatan Batin 24. Kecamatan Batin 24
termasuk kedalam Kabupaten Batanghari, Jambi.
12 November 2018
opini musri nauli : Puyang Orang Jambi
Dalam
satu kesempatan, ketika menjadi pembicara, saya dihubungi oleh mahasiswa
Sejarah Fakultas Budaya UNJA. Sang mahasiswa kemudian meminta saya mengisi
sebuah acara tentang sejarah dalam suasana terkini. Ya. Maklum. Menjelang hari
Pahlawan.
Langganan:
Postingan (Atom)