Berangkat dari pada itu, Lembaga Adat Batanghari mengadakan diskusi mengupas tentang Margo dan Batin yang merupakan wilayah admistratif kecamatan yang dipimpin seorang Pesirah, Sabtu kemaren (15/06/2019) di Rumah Lembaga Adat Batanghari Muara Bulian.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
18 Juni 2019
Berita Jambi : Lembaga Adat Batanghari Gelar Diskusi Tentang Marga dan Batin
Berangkat dari pada itu, Lembaga Adat Batanghari mengadakan diskusi mengupas tentang Margo dan Batin yang merupakan wilayah admistratif kecamatan yang dipimpin seorang Pesirah, Sabtu kemaren (15/06/2019) di Rumah Lembaga Adat Batanghari Muara Bulian.
12 Juni 2019
opini musri nauli : Batanghari Dalam Ingatan Masyarakat Melayu Jambi
Musri Nauli[1]
Menyebutkan
Kabupaten Batanghari sebagai wilayah di Provinsi Jambi tidak dapat dilepaskan
dari sejarah panjang Marga dan Batin di Jambi.
Berdasarkan
peta Schetkaart Resindentie Djambi Adatgemeenschappen (Marga’s),
Tahun 1910 disebutkan Marga[2]/batin yang berada di Kabupaten Batanghari terdiri dari Batin XXIV,
Marga Maro Sebo Ulu, Marga Kembang Paseban, Marga Maro Sebo Tengah, Marga Maro
Sebo Ilir, Marga Pemayung Ulu, Marga Pemayung Ilir dan Marga Mestong. Peta juga
menyebutkan Batin 5 berpusat di Matagoal[3].
Batin XXIV berpusat di
Durian Luncuk[4]. Marga Marosebo UIu berpusat di Sungai Rengas[5]. Marga Kembang Paseban
berpusat di Mersam[6]. Marga Marosebo Tengah berpusat di Tembesi[7].. Marga Marosebo Ilir
berpusat di Terusan[8].
Marga Pemayung Ulu berpusat di
Bajubang dan kemudian pindah Muara
Bulian[9]. Marga Pemayung Ilir berpusat di Lubuk Ruso[10]. dan Marga Mestong berpusat di Sungai Duren[11].
Batin
XXIV dikenal sebagai batin (asal) [12] yang menguasai wilayah Batin XXIV. 5 Orang di
Pasir Panjang, 8 orang di Durian Luncuk, 6 Orang di Teluk Mampir dan 5 orang di
Koto Buayo.
opini musri nauli : NAK
NAK
Nak. Ayahmu bukankah
keturunan kaya. Bukan juga mempunyai kekayaan.
Namun ayahmu berjanji.
Mengajakmu kelilingi dunia. Menatap dunia dengan keindahannya.
Pergilah. letakkan gadgetmu.
Tinggalkan ruangan.
Pergilah menghirup udara
segar.
Lihatlah indahnya
Indonesia.
Gunung, Danau, Laut,
bukit, Sungai.
Air yang mengalir.
Udara sejuk dipagi hari.
Pohon yang terus memancarkan kesejukan.
udara bersih yang terus memancarkan aura kehidupan.
Pohon yang terus memancarkan kesejukan.
udara bersih yang terus memancarkan aura kehidupan.
11 Juni 2019
opini musri nauli : Wisata
Membicarakan
Sumatera Barat (Minangkabau) tidak henti-hentinya sebagai pusat pariwisata.
Dimulai dari tepian laut Pesisir Pantai Barat Sumatera, Danau (Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau
Diateh), Gunung (Gunung Singgalang,
Gunung Merapi dan Gunung Tandikat) maupun berbagai tempat wisata lain.
Lihatlah
panorama wisata di Minangkabau. Selalu dituturkan dengna Seloko, Tambo, lagu
maupun syair yang lekat diingatan. Tambo (batas) Minangkabau selalu disebutkan “Sampai ka ombak nan badabua”.
opini musri nauli : Membaca Arah Pilgub Jambi
Jam
mulai berputar untuk menuju Pilgub Jambi. Persaingan untuk menjadi Gubernur Jambi semakin
seru paska ditetapkan Fachrori Umar (FU/Wakil Gubernur) tanggal 13 Februari
2019.
Sebagai
“petahana’, FU adalah incumbent setelah ditetapkan menjadi Gubernur
menggantikan Zumi Zola (ZZ) paska “diberhentikan” menjadi Gubernur Jambi
tanggal 10 April 2018 setelah vonis kasus korupsi tidak bisa diremehkan. Selama
10 tahun menjadi bagian penting (sebagai
Wakil Gubernur 2010-2015 dan Wakil Gubernur 2016-2018), posisi FU adalah
bagian yang mewarnai politik Jambi 10 tahun terakhir.
10 Juni 2019
opini musri nauli : Episentrum
Mari
kita lupakan suasana hiruk pikuk Pilpres 2019 yang memekakkan telinga.
Mengganggu nurani. Mari kita sejenak melihat peradaban adiluhung pusat
Episentrum Sumatera Tengah (Sumbar, Riau,
Jambi, Bengkulu). Peradaban yang diwariskan sejak zaman Pagaruyung.
Sebagai
‘Episentrum” peradaban Sumatera Tengah, Sumbar yang mempengaruhi peradaban
disekitarnya seperti Jambi, Riau, Bengkulu, mempunyai peradaban adiluhung.
Entah
dengan Seloko “Adat bersendikan Syara’.
Syara’ bersendikan Kitabullah’ yang kemudian termaktub didalam Peraturan
Daerah di berbagai provinsi, “struktur social”
seperti “ninik mamak-tuo tengganai-alim
ulama-cerdik pandai” atau istilah lain seperti “tiga tungku sejaringan”.
04 Juni 2019
opini musri nauli : hina
“Warung kok masih buka ?. Apakah
yang datang tidak berpuasa ?’,
Terdengar teriakan dari sudut jalan.
Akupun
tersenyum sembari bertanya ?. Apakah yang datang tidak berpuasa ? Mengapa
mereka tidak berpuasa ?. Apakah mereka bukan beragama muslim ? Apakah mereka
tengah musafir ?. Apakah mereka memang tidak diwajibkan tidak berpuasa ?.
Apakah karena perempuan sedang “datang bulan”, atau tengah menyusui atau memang
tidak diwajibkan untuk berpuasa ?.
01 Juni 2019
opini musri nauli : Indonesia semakin Misuwur
Akhir-akhir
ini, Indonesia menjadi perhatian dunia. Mulai 1 Mei
2019, Indonesia resmi
menjabat Ketua Dewan Keamanan (DK) PBB. Kepemimpinan Indonesia di Dewan Keamanan PBB
sendiri akan mengambil tema 'Investing in Peace Including Safety and
Performance of UN Peace Keeping'.
29 Mei 2019
opini musri nauli : BAHAGIA
Bahagia
adalah “keadaan atau perasaan
senang dan tenteram. Bebas dari segala yang menyusahkan”. Demikian Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyebutkan. Bahagia kemudian adalah beruntung, berbahagia, betul-betul merasa
bahagia.
Bahagia adalah proses penciptaan.
Bukan mempunyai segala-segalanya. Namun menerima apapun yang menjadi hidupnya. Sehingga
bisa membebaskan dari rasa yang menyusahkan.
28 Mei 2019
opini musri nauli : Makna Filosofi Jokowi
Setelah
5 tahun tidak mengeluarkan filosofi Jawa, Jokowi kemudian mengeluarkan filsafat
Jawa “Lamun Sira Sekti – Ojo Mateni,
Lamun Sira Banter – Ojo Ndhisiki, Lamun Sira Pinter – Ojo Minter”. Secara
harfiah dapat diterjemahkan “Meskipun
kamu sakti, kamu tidak boleh menjatuhkan. Meskipun kamu cepat. Jangan suka
mendahului. Meskipun kamu pintar. Jangan suka sok pintar”.
Langganan:
Postingan (Atom)