Ketika salah seorang jemaat FB mengabarkan ketidakmengertian masyarakat Indonesia yang begitu semangat untuk “mudik” berhadapan dengan anjuran dari berbagai pihak agar tidak mudik, maka pernyataan itu kemudian memantik polemik.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
Ketika salah seorang jemaat FB mengabarkan ketidakmengertian masyarakat Indonesia yang begitu semangat untuk “mudik” berhadapan dengan anjuran dari berbagai pihak agar tidak mudik, maka pernyataan itu kemudian memantik polemik.
Berkumpullah para adipati, punggawa kerajaan, Debalang Kerajaan, para patih, Mangku dan pengawal kerajaan. Mengelilingi balairung Istana Astinapura. Mendengarkan titah Raja Astinapura.
“Wahai, para pembesar kerajaan. Dengarkanlah titahku. Beberapa saat yang lalu, Kerajaan Astinapura kedatangan utusan khusus Raja Alengka. Memberikan titah kepada Negeri Astinapura.
Dilanjutkan tanggai 13 Juni 2018 menulis tentang makna PUASA – IBADAH ATAU RITUAL yang menggambarkan puasa sebagai ibadah dan bekal menjalani mudik.
Berbeda dengan berbagai tempat, di Uluan Jambi, membicarakan puyang tidak dapat dilepaskan dari cara pandang manusia masyarakat Melayu Jambi menempatkan diri sebagai makhluk alam. Makhluk yang tunduk dengan alam Semesta.
Cara menempatkan diri dari alam Semesta, dari pemerintah, dari Pemimpin bahkan dalam kehidupan sehari-hari dapat ditandai dengan berbagai seloko.
Terdengar suara kegaduhan di Kerajaan Astinapura.
Para Adipati, Para punggawa, dubalang Raja, Rio, Mangku dan pengawal kerajaan mengelilingi balairung Istana Astinapura.
Di daerah Ilir Jambi, di didalam Marga Kumpeh Ilir mereka menyebutkan berbeda-beda. Ada yang keturunan dari “Tumenggung Bujang Pejantan”, dan “Rajo Sari”. Bahkan dari cerita rakyat, Marga Tungkal mengaku keturunan dari “Datuk Kadinding”.
Akhir-akhir ini, tema mudik mendominasi pembicaraan publik. Terlepas dari berbagai polemik yang terjadi, Arus sekat untuk menghadang mudik menarik untuk ditelusuri. Berhadapan dengan berbagai kalangan yang mulai resah dengan pembatasan arus mudik.
Sedangkan puyang yang berasal dari berbagai negara Timur Tengah seperti “Arab, Yaman” sering disebutkan diberbagai tempat di Daerah hilir Jambi.
Berkumpullah para adipati, punggawa, kerani, rio, pengawal kerajaan dan Seluruh abdi kerajaan.
Semuanya mengelilingi balairung Istana Astinapura.