Terlihat kegundahan hati kurang-kura. Sudah beberapa hari sang burung tiada terdengar kabarnya lagi. Sang burung belum juga bercerita tentang perjalanannya.
“Apakah sang burung lupa dengan cerita setiap pagi ?”, gundah sang kurang-kura.
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
Terlihat kegundahan hati kurang-kura. Sudah beberapa hari sang burung tiada terdengar kabarnya lagi. Sang burung belum juga bercerita tentang perjalanannya.
“Apakah sang burung lupa dengan cerita setiap pagi ?”, gundah sang kurang-kura.
Ketika kedatangan Presiden Jokowi ke rumah-rumah penduduk, mengantarkan makanan ataupun bantuan untuk menghadapi pandemik covid kemudian memantik polemik, maka tiba-tiba nurani saya terganggu.
Pertama. Disaat seperti ini, terlepas dari berbagai tuduhan Pemerintah gagal menangani pandemik corona, kehadiran Jokowi ditengah-tengah penduduk adalah “rasa tanggung jawab” sebagai Kepala Negara yang memimpin langsung untuk mengatasinya.
Tidak perlu lagi kita bahas angka corona yang terus merangkak naik. Lengkap dengan berbagai analisisnya. Atau tidak perlu lagi kita diskusikan. Mengapa Angka korban corona terus berjatuhan.
Atau tidak perlu juga kita bahas perubahan Hidup dan ritme yang harus menyesuaikan dengan keadaan pandemik.
Namun yang menjadi perhatian saya justru teror corona itu sendiri. Yang justru bukan menyebabkan persoalan mengenai corona menjadi selesai. Namun menimbulkan masalah baru.
“Ayah, abang mau basket !!!”, seru sang abang. Putra ketiga. Sembari pamit keluar rumah.
“Ayah, abang magriban di mesjid !!!”, katanya di kesempatan lain.
Mempunyai putra ketiga dan si bungsu di masa usia sekolah memang dalam masa adrenalin yang tinggi. Meminjam istilah dari Pendidik, usia anak SD-SMA adalah usia dimana motorik lebih ditonjolkan daripada kognitif.
Ditengah kekalutan ekonomi, ditengah pandemik covid yang belum juga usai, Berita atlet Dayung dari Jambi, Mutiara Rahma Putri - sang Mutiara Danau Sipin yang mengikuti olimpiade di Tokyo memberikan angin segar.
Bak memenuhi dahaga diteriknya matahari.
Ada dua tema besar yang disampaikan Al Haris sebagai Gubernur Jambi didalam pidato setelah pelantikan di Istana.
Pertama. Menghadapi serangan pandemik virus corona -19. Dan kedua, maka berkonsentrasi terhadap pemulihan ekonomi.
Terdengar suara menggelegar. Memecah keheningan di balairung Istana.
“Wahai, sang punggawa kerajaan. Mengapa titahku tidak engkau laksanakan ?
Apakah titahku tidak engkau mengerti ?
Entah apa yang sesungguhnya terjadi. Kedatangan Al Haris kedua kali ke RSUD Raden Mattaher Jambi kemudian memantik polemik.
Sebelumnya, beberapa hari setelah dilantik sebagai Gubernur Jambi, Al Haris mendatangi RSUD Raden Mattaher dan RS Pertamina.
Syahdan. Berkumpullah para dubalang Rajo, Punggawa kerajaan, kerani di balairung Istana Astinapura. Terdengar suara murka sang Raja Astinapura.
“Wahai, dubalang Raja dan punggawa kerajaan. Mengapa kepingan emas di brangkas Istana Terbuka. Siapakah yang mencuri kepingan emas ?”, tanya sang Raja Astinapura heran. Wajahnya memerah. Menahan amarah.
Kadangkala saya sering geli sendiri. Tertawa mendengarkan cerita di sekitar gubernuran.
Memiliki Pemimpin seperti Al Haris yang tidak kenal waktu bekerja, langkahnya gesit, tidak terpaku kepada protoker, bisa salip sana-sini menyesuaikan jadwal hingga berbagai kegiatan yang dilakoninya memang membutuhkan stamina yang prima.
Seminggu setelah berkantor di Gubernuran, Al Haris sebagai Gubernur kemudian membuktikan komitmen. Mempersiapkan aparat Sipil untuk mengawal program-program Pembangunan didalam mempercepat pencapaian visi-misi Jambi mantap.
Setelah apel perdana di Kantor Gubernur, mendengarkan paparan dari tiap issu besar, melihat keadaan dilapangan, membangun koordinasi dengan berbagai multipihak (stake holders) akhirnya Al haris kemudian mengukuhkan pejabat eselon IV, eselon III dan eselon II.
Didalam Lapangan hukum acara baik hukum acara pidana maupun hukum acara Perdata, banyak sekali yurisprudensi yang mengatur tentang barang bukti.
Sebagai contoh gugatan terhadap barang bukti atas dasar kepemilikan. Sebagaimana didalam pertimbangan Putusan Mahkamah Agung No.3602 K/Pdt/1998 dijelaskan “Upaya hukum yang dapat ditempuh pihak ketiga atas barang bukti yang dirampas untuk negara melalui putusan pengadilan adalah gugatan dan bukan Bantahan sesuai pasal 16 (3) UU Darurat No. 7 Tahun 1955 jo Pasal 35 (3) UU No. 3 Tahun 1971 jo Pasal 195 (3) HIR.
Syahdan. Terdengar suara kegaduhan dibalairung istana Astinapura. Para dubalang Rajo dan punggawa kerajaan saling memamerkan rapalan mantra.
“Tuanku, negeri Astinapura telah berhasil hamba kendalikan. Semoga tuanku Raja Astinapura dapat menerima sembah hamba”, kata sang dubalang kerajaan. Wajahnya gembira.
Setelah pelantikan Al Haris-Sani sebagai Gubernur/Wakil Gubernur Jambi 2021-2024, banyak issu bersilewaran.
Ungkapan seperti “nanti dia lupo dengan kito”, “sudah banyak main sikut-sikutan”, “banyak PHP” dan issu lainnya semakin bersilewaran kesana kemari.
Sebagai program prioritas pertama, Al Haris berkonsentrasi terhadap pandemik adalah cara tangkap Al haris sebagai Gubernur merespon terhadap pandemik yang menyerang Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri, kisah pinang termasuk berbagai pernik-perniknya menjadi bagian dari ingatan masyarakat Melayu Jambi.
Pepatah seperti “bak Pinang dibelah dua” atau lagu “Tanam Pinang rapat-rapat. Agar Puyuh tak dapat lari. Kupinang-pinang tak dapat-dapat. Kurayu-rayu kubawa bernyanyi” menjadi gurauan ditengah masyarakat.
Rasanya belum lega setelah menyaksikan langkah cepat, berkejaran dengan waktu, Al Haris Membangun harapan dan optimisme, membaca data-data dan Membangun jaringan lintas instansi, mendapatkan kabar. Adanya kunjungan Kerja Lapangan.
Yap. Saya merasa tertawa keras-keras. Belum seminggu berkantor resmi di Pemerintah Provinsi Jambi, Al Haris menunaikan janjinya. Turun ke Lapangan yang kemudian dikenal tagline “Pertisun”. Pejabat tidur didusun.
Huru-hara pergantian pejabat setelah dilantiknya Al Haris tidak dapat dielakkan. Berbagai issu bersilewaran. Entah ada yang mengaku akan mau mengurus ataupun yang mengaku bagian dari tim sukses untuk memuluskan jabatan tertentu.
Sebagai Pemimpin Lapangan, tidak dapat dipungkiri, kekuatan pemimpin lapangan ditentukan para Pemimpin teknis. Yang biasa dikenal sebagai Kepala Dinas ataupun OPD.
Memasuki Tahap mediasi yang ketiga, ternyata pihak tergugat I PT. Pesona Belantara telah mencabut Kuasa hukum. Dan kemudian menunjuk kuasa hukum baru.
Persidangan kali ini Sudah memasuki point-point perdamaian. Diantaranya para pihak sepakat untuk menyelesaikan di Tahap mediasi. Diantaranya pihak penggugat dalam hal ini Walhi Jambi meminta kepada para tergugat agar melakukan pemulihan di areal bekas terbakar tahun 2019.
“Angso duo. Adonyo dimano ?
Angso duo. Ado di kota Jambi..
Adek Cantik nak pegi kemano ?
Cari-cari ado di muko serambi”.
Demikianlah lagu angso duo yang menjadi ingatan masyarakat Jambi.
Untuk menghadapi pandemi yang angkanya semakin menggila, dukungan berbagaji pihak diperlukan..
Setelah awal Al Haris sebagai Gubernur rapat koordinasi dengan “ngebut”, memastikan dukungan internal Pemerintah Provinsi Jambi, Al Haris kemudian roadshow..
sekolah mengajarkan agar kita mau belajar.. termasuk membangun pemikiran yg rasional..
Jadi kalo sekolah tinggi, gelar berderet tapi masih percaya hoax, artinya ilmu dan waktunya terbuang percuma..
Dak Ado berkat..
Syahdan. Terdengar suara gemuruh ditengah kerumuman pasar. Raja Astinapura dengan diiringi punggawa kerajaan dan dubalang Raja mendatangi kerumuman pasar.
“Wahai, sang Raja Astinapura. Gerangan apakah engkau mendatangi kerumuman pasar ?”, tanya suara di kerumuman pasar.
Membaca Berita tentang Sapi yang masuk ke pekarangan Kantor Bupati Merangin membuat saya mengernyitkan kening.
Sapi yang biasa dikenal dengan nama jawi yang masuk menimbulkan polemik. Mengapa hewan bisa memasuki Kantor Bupati Merangin yang berada di tengah-tengah kota Bangko. Atau di jantung keramaian.
Ditengah-tengah kegelapan nasib Jambi, ditengah berbagai issu yang bersilewaran, ditengah-tengah kegalauan terhadap birokrasi di Jambi, Al Haris mengeluarkan perintah tegas.
Tidak berkompromi terhadap “jual beli jabatan”.
Alangkah kagetnya saya ketika Al Haris memulai perjalanan panjang dengan mengurusi pandemik dengan mendatangi Rumah Sakit Umum Raden Mattaher dan kemudian dilanjutkan ke Rumah Sakit Pertamina di Bajubang.
Cerita Rumah Sakit Pertamina memang terdengar “sayup-sayup sampai”. Cerita lama yang begitu melegenda.
Rangkaian panjang dan melelahkan telah usai. Perjalanan dimulai dari hiruk pikuk menjelang pendaftaraan ke KPU, Kampanye, pilkada, sidang di MK, PSU, penetapan KPU dan pelantikan benar-benar menyita energi.
Setahun lebih agenda-agenda politik praktis memaksa menghentikan berbagai kegiatan lain. Termasuk harus berjibaku menghadapi keadaan ketidakpastian, ancaman kekalahan, mencuri start ataupun mencuri suara.
Terlihat sang Pemimpin padepokan menghentikan tapa brata. Kemudian beranjak ke balairung padepokan.
Para pendekar padepokan kemudian mengelilingi sang Pemimpin padepokan. Menunggu titah dari sang Pemimpin padepokan.
“Wahai, para pendekar padepokan. Ketahuilah kalian semuanya.
Tidak dapat dipungkiri, virus corona (corona) memakan korban. Data terakhir sudah menunjukkan 2,5 juta dinyatakan positif. 2,08 juta dinyatakan sembuh. Dan 66 ribu meninggal dunia.
Sebagai data, bisa saja dibaca berbeda. Hantu horor yang mencapai 2,5 juta sudah mengerikan. Angka yang dapat dikatakan pandemik mulai menyerang berbagai lapisan masyarakat.
Dengan diiringi panji-panji kebesaran Kerajaan Astinapura, sang raja Astinapura kemudian mendatangi padepokan. Menemui pemimpin padepokan.
“Tuanku, Raja Astinapura. Ada apakah gerangan. Sehingga tuanku yang agung mendatangi padepokan hamba ini, tuanku ?’, kata sang Pemimpin padepokan. Buru-buru keluar padepokan untuk menemui Raja Astinapura.
Hampir setiap orang pernah mengalami sakit. Baik disebabkan karena penyakit bawaan ataupun penyakit akibat hidup yang tidak sehat.
Namun buku Eko Prasetyo yang berjudul Orang Miskin Dilarang Sakit, 2004, menceritakan pengalaman buruk dari sang Penulis.
Setelah menerima penobatan Tahta Istana Astinapura, sang raja kemudian mengumpulkan para adipati, para punggawa kerajaan dan dubalang raja. Sembari menerima titah.
“Tuanku Raja Astinapura. Perkenankan sembah bakti kami para adipati”, kata sang adipati. Tangannya terkatup didepan dada. Tanda berserah diri. Tanda Bakti.
Setelah perjalanan panjang, bekerja cepat menghadapi pandemik yang dimulai dari pengecekkan fasilitas pendukung RSU Raden Mattaher di Jambi, kemudian ke Bajubang, mengecek Rumah Sakit Pertamina, mampir di Bulian, Al Haris menjalankan tugasnya. Ke Bangko.
Sebelum pelantikan, Al Haris sebagai Bupati Merangin masih sebagai tuan rumah. Menyambut siapapun yang datang ke Bangko.
Sejarah padi tidak dapat dilepaskan dari teknologi dibawa migrasi yang berasal dari India. Diduga kuat padi dibawa masuk ke Jawa dan kepulauan Asia Tenggara lainnya oleh bangsa Austronesia yang pertama kali dibudidayakan di China Tengah. Diperkirakan bahwa padi padi mulai dibudidayakan di Pulau Jawa sejak sekitar 4000 tahun yang lalu. Anthony Reid menjelaskan bahwa beras merupakan bahan makanan utama masyarakat Asia Tenggara. Bahan tersebut diperoleh dengan menggunakan teknologi yang agak primitif.
Dalam praktek hukum acara, dikenal istilah inkracht van gewijsde. Istilah ini menunjukkan putusan hakim yang Sudah bersifat final. Ada juga yang menyebutkan sebagai putusan akhir.
Sebagai putusan hakim yang sudah bersifat final/ akhir maka dapat diartikan putusan hakim yang Sudah melalui proses yang panjang. Baik telah menempuh upaya perlawanan melalui mekanisme banding dan kasasi.
Terdengar Langkah cepat sang Raja Astinapura. Berkeliling negeri Astinapura. Bertemu dengan Adipati untuk memastikan padi di lumbung terisi.
Hampir setiap lumbung diperiksa. Pelan-pelan sembari memastikan lumbung tidak bocor. Agar tidak dimakan tikus.
Terdengar suara menggelengar. Memekakkan di balairung Istana Astinapura.
“Siapakah para punggawa kerajaan yang mencuri kepingan emas dari brangkas Istana ?”, tanya sang Raja Astinapura.
Apabila Tuhan menghendaki, maka manusia bisa saja seragam.
Baik agama, bangsa, warna kulit.
Namun Tuhan berkehendak. Ingin manusia diciptakan berbeda-beda.
Agar kita saling mengenal.
Disaat subuh hari, usai azan Subuh, disaat Sedang membaca dokumen untuk persiapan acara hari ini, tiba-tiba terdengar suara diluar pagar.
Usai sudah pesta kemenangan. Usai sudah teriakkan kegembiraan menyambut pelantikan Gubernur/Wakil Gubernur Jambi.
Setelah melalui prosesi panjang, Al Haris kemudian menyampaikan pidato politik didepan sidang Paripurna DPRD Provinsi Jambi. Dihadiri anggota DPRD mendengarkan pandangan Al Haris sebagai Gubernur.
Terdengar suara canang ditabuhkan oleh ngodar. Ditengah kerumuman pasar.
“Oi.. Orang banyak”…
Tong.. Tong.. tong..
7 tahun yg lalu, ikut barisan salam 2 jari..
2018, beberapa teman berhasil memenangkan kades..
2019, Jokowi menang lagi..
2020, yg dipilih menang Pilgub..
Setelah Dilantik Presiden Jokowi tanggal 7 Juli 2021, Gubernur Jambi dihadapi persoalan yang menyerang dunia. Pandemik covid 19. Pandemik yang meluluhlantakkan dunia. Menyebabkan berbagai persoalan sosial juga ikut bergeser.
Sebagai Gubernur yang terpilih 2021-2024, Al Haris kemudian dihadapi tantangan yang berat. Selain jangkauan vaksinasi yang belum usai, serangan pandemik kedua mulai melanda. Indonesia justru Sedang memasuki lorong gelap. Korban-korban mulai berjatuhan. Rumah sakit kewalahan menampung korban.
Setelah melaksanakan prosesi pelantikan sebagai Gubernur Jambi 2021-2024, Al Haris menunaikan janjinya. Berkonsentrasi menghadapi pandemi.
Terlihat umbul-umbul kerajaan Alengka berkibar-kibar ditiup angin. Menggambarkan kebesaran Kerajaan Alengka.
Terdengar suara terompet nyaring di udara. Sembari Tetabuhan genderang pasukan mengiringi langkah tegap punggawa kerajaan Alengka. Menyusuri setapak demi tapak menuju balairung Istana Alengka.
Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi yang baru dilantik, Al Haris dan Abdullah Sani, diharapkan segera memanfaatkan waktu yang singkat untuk mengimplementasikan janji-janji kampanye.