14 Agustus 2025

opini musri nauli : Ungkapan Tulus Warga Jambi di Balik Megahnya Jalan Tol

 

Di tengah hiruk pikuk proyek pembangunan infrastruktur yang masif di seluruh Indonesia, terkadang kita lupa akan esensi paling penting. Dampak emosionalnya bagi masyarakat. Sebuah unggahan di media sosial baru-baru ini menjadi pengingat.

Melalui akun Instagram @alharisjambi, sebuah ungkapan tulus berhasil menyentuh ribuan hati warganet. "Sebagai masyarakat Provinsi Jambi saya tidak pernah membayangkan sebelumnya Jambi memiliki Jalan Tol," tulisnya. 

Kalimat sederhana ini bukan sekadar laporan fakta. Melainkan jendela menuju perasaan terdalam seorang warga yang melihat impian terwujud di depan matanya sendiri.

opini musri nauli : Kekuatan Rakyat - "Vox Populi, Vox Dei" di Rembang, Rempang dan Pati”

Pekikan "Vox populi, vox dei"—suara rakyat adalah suara Tuhan—bukanlah sekadar ungkapan kosong. Di Indonesia ungkapan ini menjadi landasan kuat dalam demokrasi. Menunjukkan aspirasi dan kehendak rakyat memiliki bobot moral dan politik yang tak terbantahkan. 


Namun dalam praktiknya ungkapan ini sering kali diuji dan ditantang. Tiga kasus di berbagai daerah—Rembang, Rempang dan Pati—menjadi contoh nyata bagaimana kekuatan rakyat berhadapan dengan kebijakan pemerintah dan kepentingan korporasi.


Rembang -  Pertarungan Keadilan Lingkungan

opini musri nauli : Penggugat didalam Hukum Acara Perdata

 


Didalam setiap sengketa hukum, peran penggugat adalah fundamental. Penggugat adalah pihak yang berada di posisi ofensif, yaitu pihak yang berinisiatif mengajukan gugatan ke pengadilan karena merasa hak-haknya dilanggar, dirugikan atau dilukai oleh pihak lain yang disebut tergugat. 


Namun siapa saja yang memiliki hak dan legalitas (legal standing) untuk bertindak sebagai penggugat? A


Individu atau Orang Perorangan: Hak Dasar Setiap Warga Negara. Setiap individu memiliki hak dasar untuk mencari keadilan di pengadilan.  Ini merupakan salah satu pilar utama dalam negara hukum. 


Kategori penggugat mencakup pribadi langsung, ahli waris dan warganegara. Biasa dikenal dengan istilah Naturalijk persoon. 

opini musri nauli : Jambu kleko

 


Seloko adat Jambi merupakan sebuah warisan lisan yang menyimpan kearifan lokal mendalam.

Seringkali makna sebuah seloko tidak bisa dipahami secara harfiah. Melainkan harus ditafsirkan secara simbolis. 


Salah satu contoh yang paling menarik adalah penyebutan "jambu kleko" dalam konteks seloko adat. Jauh dari sekadar deskripsi buah, "jambu kleko" adalah sebuah metafora yang kompleks, mengakar pada sistem hukum adat dan struktur sosial masyarakat Jambi, khususnya dalam hal kepemilikan dan pengelolaan tanah.


Penyebutan "jambu kleko" tidak berdiri sendiri, melainkan muncul dalam satu frasa yang lebih panjang yang ditemukan dalam dokumen-dokumen tentang struktur sosial dan hukum adat. Seloko yang menyebutkan "hilang celak dengan mentaro”, atau cacak tanam, jambu kleko”, atau “lambas” secara sekilas seperti untaian kata-kata acak


Namun sebenarnya adalah sebuah narasi hukum. Ini merupakan bagian dari "klaim adat" yang digunakan oleh masyarakat untuk mendefinisikan dan mempertahankan wilayah mereka. 

opini musri nauli : Perceraian di Indonesia (2)

 


Melanjutkan tema tentang perceraian di Indonesia, Mekanisme Mengajukan Gugatan Cerai Proses mengajukan gugatan cerai bagi istri memiliki tahapan yang jelas dan terstruktur. 


Bertujuan untuk memastikan semua prosedur hukum dipenuhi dengan benar.


Persiapan Dokumen Sebelum melangkah ke pengadilan, pastikan semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap. Dokumen-dokumen utama yang harus disiapkan antara lain Surat Nikah asli, Kartu Tanda Penduduk (KTP) penggugat (istri), Kartu Keluarga (KK) dan  Akta kelahiran anak (jika ada). 


Jika gugatan cerai diajukan karena alasan tertentu, seperti KDRT, siapkan juga bukti pendukung seperti visum et repertum atau laporan kepolisian. 

12 Agustus 2025

opini musri nauli : Ketika Negara Paranoid Mengintai Rakyat

 


Hubungan antara negara dan warga negara seharusnya didasari oleh kepercayaan. Negara melindungi, rakyat mematuhi. 

Namun apa yang terjadi ketika kepercayaan itu luntur dan digantikan oleh ketakutan? Dinamika hubungan itu berubah. Negara mulai melihat setiap tindakan rakyatnya sebagai potensi ancaman, dan di situlah lahir negara paranoid.


Fenomena "negara mengintai rakyatnya" bukanlah fiksi, melainkan manifestasi dari kecurigaan yang merasuk. Dari hobi sepele hingga aset pribadi, setiap inci hidup kita menjadi subjek pengawasan. 


Ketika Bendera One Piece Menjadi Simbol Pemberontakan

11 Agustus 2025

opini musri nauli : Perceraian di Indonesia

 


Didalam hukum perceraian di Indonesia, istri memiliki hak untuk mengajukan gugatan cerai. Ini dikenal sebagai cerai gugat. 


Perceraian sering kali dipandang sebagai langkah terakhir, penting bagi seorang istri untuk mengetahui hak-haknya serta prosedur yang perlu dijalani jika ia merasa sudah tidak ada lagi jalan keluar dalam pernikahannya.


Dasar Hukum dan Alasan yang Sah Hak istri untuk menggugat cerai diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) bagi yang beragama Islam. 


Hukum memberikan beberapa alasan yang sah dan kuat agar gugatan cerai dapat dikabulkan oleh pengadilan. 


Alasan-alasan ini tidak bisa dibuat-buat, melainkan harus didukung oleh bukti yang kuat. Beberapa alasan umum yang bisa dijadikan dasar gugatan cerai oleh istri antara lain seperti Perselisihan dan Pertengkaran Terus-Menerus. Ini adalah alasan yang paling sering digunakan. Pasangan suami istri sudah tidak lagi rukun, terus-menerus bertengkar, dan tidak ada harapan untuk kembali rukun. 

opini musri nauli : Jambi dan Kebakaran 2025

 


Tidak dapat dipungkiri, setiap pertengahan tahun, Jambi dan beberapa Provinsi dadanya berdegub kencang. Menghadapi “teror” kebakaran yang terus berulang. 


Berdasarkan data Sistem Pemantauan Karhutla (SiPongi) milik Kementerian Kehutanan, data input sampai dengan Juni 2025 memperlihatkan indikasi areal hutan dan lahan yang terbakar mencapai 8.594 hektare.


Di Provinsi Riau, Berdasarkan pantauan titik panas/ hotspot satelit Terra Aqua Nasa dari Sistem Pemantauan Karhutla Kementerian Kehutanan – SiPongi periode 1 Januari s.d. 20 Juli 2025, di wilayah Riau tercatat dengan hotspot tertinggi yaitu Kabupaten Rokan Hilir (1.767 titik), Rokan Hulu (1.114 titik) dan Dumai (333 titik). Hotspot secara keseluruhan di wilayah Riau sejumlah 4.449 titik, dengan hotspot tertinggi pada bulan Juli sejumlah 3.031 titik.

Polemik Para Bapak Bangsa: Harga Diri Merdeka

 


 
Jakarta, 1945. Suasana ibu kota yang baru merdeka masih dipenuhi dentuman meriam dan gema pekik "Merdeka atau Mati!". Namun, di sebuah ruangan yang sederhana, lima tokoh bangsa duduk berhadapan. Bukan meriam yang mereka siapkan, melainkan peluru kata-kata. Bukan penjajah yang mereka lawan, melainkan pandangan-pandangan mereka sendiri tentang bagaimana Indonesia yang baru lahir ini harus melangkah. Topik perdebatan mereka adalah tentang harga diri bangsa yang merdeka, tidak sudi tunduk pada asing, apalagi pada komprador–istilah yang mengacu pada antek-antek asing.

Soekarno: "Genta dan Gema Revolusi"

09 Agustus 2025

opini musri nauli : Pejuang Rakyat yang Kukenal

 


Padal pukul 00.20 malam, Ketika masih didepan laptop, mencari file yang dibutuhkan, Tiba-tiba sebuah gambar WA masuk. Sebuah ucapan dukacita. “KELUARGA BESAR AMAN WILAYAH BENGKULU. Mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya NAHADIN bin SATUN. Pejuang Masyarakat Adat”. 


Waduh. Akupun tersentak. Benar-benar kaget. Nama yang sangat kukenal. 


Teringat belasan tahun yang lalu. Saat itu masih nongkrong di Walhi Jambi. Mendapatkan kabar adanya penangkapan masyarakat yang menolak keberadaan perusahaan sawit. 


Namun bukan hanya masyarakat yang ditangkap. Dua orang Staf Walhi Bengkulu. Dwi Nanto dan Firman.