10 Mei 2021

opini musri nauli : Mengenal Kitab (5)

Setelah membahas “Koempoelan Oendang-oendang Adat Lembaga Kota Benkoelen” yang kemudian dikenal “Undang-undang adat” kemudian berlaku di “Sembilan onderafdeeling” dan “Oendang-oendang SImboer Tjahaja” yang berlaku di Palembang maka kemudian mengenal peraturan yang diterapkan di Jambi. 

opini musri nauli : Laporan Telik Sandi Negeri Alengka

Syahdan. Terdengar suara gemuruh di Istana Alengka. Para Telik sandi menghadap sang Maharaja Negeri Alengka di Istana Alengka. 

opini musri nauli : Laporan Telik Sandi

Terlihat suara menderu memasuki istana Astinapura. Sang Telik sandi tergopoh-gopoh menuju balairung Istana Astinapura. 

opini musri nauli : Sholat di Gereja



“Mas, kain dan sajadah ditempat tidur. Silahkan digunakan”, kata suster ketika mengantarkan ke kamar. Kamar di retret di Palembang. 

opini musri nauli : Kerumuman Pasar

 



Syahdan. Suasana heboh di kerumuman pasar. Terlihat kegaduhan. 


Suasana panik. Rakyat negeri Astinapura kemudian panik. Berlarian kesana kemari. 

09 Mei 2021

opini musri nauli : UUD 1945 ?


Didalam sebuah buku yang berjudul “Perdebatan pasal 33 - Dalam sidang amandemen 1945  memuat salinan otentik notulensi sidang MPR-RI 1999-2002, ada pernyataan yang menarik disampaikan oleh Prof. Sri Sumantri. Argumentasi yang disampaikan dapat membongkar tentang makna UUD 1945. 

opini musri nauli : DEPATI (2)

  

Kembali ke istilah Pemimpin Suku Anak Dalam (Orang Rimba). Menyebutkan “Suku Anak Dalam” tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat yang bermukim di Air Hitam, Kejasung Besar, Kejasung Kecik, Terap, Makekal Ulu dan Makekal Ilir. Masyarakat Suku Anak Dalam lebih suka berikrar sebagai “Orang Rimba”. 

opini musri nauli : Ulama Nusantara (2)



Dalam tulisan sebelumnya, sebagaimana telah disampaikan pada disertasi Azzumardi Azra (AA) didalam buku “Jaringan Ulama Timur Tengah & Kepulauan Nusantara abad XVII  dan XVIII, yang menyebutkan Al Palimbani. Didalam bukunya sering disebut Abd Al-Samad Al Palimbani. 

opini musri nauli : DEPATI

Istilah Depati yang kemudian dilekatkan kepada orang Rimba memang menarik untuk ditelusuri. 

opini musri nauli : Ulama Nusantara (1)

Akhir-akhir, ketertarikan Penulis terhadap para ulama Nusantara yang kemudian dikenal diberbagai literatur membuat rasa keinginan tahu semakin besar. 

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (5)



Namun ditengah pandemi corona yang terus menyerang Indonesia dan belum dapat dipastikan akan berakhir, upaya harus terus dilakukan. 


Selain mengembalikan hakekat mudik, berkunjung dan silahturahmi ke keluarga besar, mendatangi orang tua yang tinggal di kampung, momentum untuk mudik belum tepat dilakukan. 

opini musri nauli : Siasat Punggawa kerajaan

Dibalairung Istana Astinapura, berkumpullah para punggawa kerajaan. Sembari membenhi pekerjaan, mereka merundingkan siasat. 


“Wahai para punggawa kerajaan. Disaat Raja baru belum Dilantik, alangkah enaknya kita mengambil kepingan emas dari brangkas kerajaan”, usul sang punggawa kerajaan. 

opini musri nauli : Kehutanan dari berbagai sudut (2)

Dalam seloko yang lain juga disebutkan Masyarakat mengenal daerah yang tidak boleh dibuka. Seperti Hulu Air/Kepala Sauk, Rimbo Puyang/Rimbo Keramat, Bukit Seruling/Bukit Tandus, Rimbo sunyi yang dikenal dengan seloko “Tempat siamang beruang putih. Tempat ungko berebut tangis”, “hutan keramat seperti tanah sepenggal, Bulian bedarah, Bukit selasih”,  “Pasir Embun, “Sialang Pendulangan, Lupak Pendanauan”, “Pantang Padan, Bukit Siguntang, Gulun, Tepi Sungai, Sialang Pendulangan, Lupak Pendanauan, Beduangan”, “Rimbo bulian”, “Rimbo ganuh”, “rimbo sunyi”,  “hutan keramat” , “Teluk sakti. Rantau betuah, Gunung Bedewo”, Rimbo sunyi. Tempat siamang beruang putih. Tempat ungko berebut tangis” Seloko ini melambangkan makna simbolik terhadap tempat-tempat yang dihormati.  

opini musri nauli : Siasat Sengkuni Kerajaan Astinapura





Terdengar suara gumaman dibelakang istana Astinapura. Para Sengkuni sedang memerintahkan para punggawa kerajaan untuk bersiasat menjatuhkan sang Raja Astinapura. 

opini musri nauli : Kekuatan SHM

Beberapa waktu yang lalu, Polda Jambi menangkap seorang eks Pegawai BPN. Tuduhannya cukup serius. Sebagai  dugaan penipuan dokumen tanah. Media massa kemudian menyebutkan sebagai mafia Tanah di Jambi. 


Secara rinci Polda Jambi kemudian menjelaskan bagaimana upaya dari tersangka melakukan perbuatannya. Dimulai dari memalsukan surat Tanah seluas 960 m2. Saat itu tersangka masih menjabat BPN Jambi. 

opini musri nauli : Penggugat

 

Dalam hukum acara Perdata, pihak yang mengajukan perkara ke muka persidangan dikenal dengan istilah penggugat. Sedangkan pihak yang digugat kemudian dikenal sebagai tergugat. 

opini musri nauli : Kehutanan dari berbagai sudut (1)

Salah Satu tema yang cukup banyak menarik perhatian penulis adalah tema Kehutanan. Menurut catatan Penulis, tema ini salah satu tema yang paling banyak dituliskan. 


Dimulai sejak 2 Juni 2002 hingga beberapa hari yang lalu. Lebih kurang 50 tulisan. 

08 Mei 2021

opini musri nauli : Tapa Brata


Syahdan. Suasana sunyi di padepokan. Tiada suara terdengar didalam padepokan. 

opini musri nauli : Laporan Telik sandi


Terdengar suara kegaduhan di pasebanan Istana Astinapura. Para punggawa berkerumuman mendengarkan kabar dari telik sandi. 

opini musri nauli : Belukar (2)



Di Marga Batin Pengambang, “belukar tuo” dipadankan dengan “empang kerenggo”.  Empang krenggo juga sering dipadankan dengan “mengepang” atau “belukar tuo” dan belakar lasah”. Artinya daerah yang telah dibuka namun sudah lama ditinggalkan. Dan tidak dirawat. Di daerah hilir dikenal “Larangan krenggo”.


Di Batin II Ulu, “Belukar” atau “sesap” adalah Daerah yang telah dibuka namun belum ditanami. 

opini musri nauli : Belukar (1)


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata “belukar” adalah tumbuhan kayu-kayu kecil dan rendah. Atau Tanah yang ditumbuhi kayu-kayuan Kecil dan rendah. 


Makna “Sudah menjadi rimba” diartikan sebagai kesalahan yang tidak dapat diperbaiki lagi. Biasa dikenal dengan istilah “bersesapan”. 

opini musri nauli : Titah Pemimpin Padepokan

 



Syahdan. Terdengar suara di padepokan. 


Para pendekar mengelilingi Pemimpin padepokan. Mendengarkan titah dari Pemimpin padepokan. 

07 Mei 2021

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (4)

Namun tema mudik yang lebih menarik dilihat dari ranah antropologi. Terlepas dari istilah mudik yang kurang tepat menggambarkan suasana menjelang Idul Fitri, tema mudik juga harus dipahami dengan cara pandang orang Indonesia. 

opini musri nauli : Kerumuman ditengah Pasar

Terdengar kehebohan dikerumuman tengah pasar. Para pengelana kemudian mengitari warung sembari mendengarkan cerita dari sang pengawal kerajaan. 


“Tuanku, Benarkah murka Raja Alengka kepada Raja Astinapura ?’, tanya suara dikerumuman pasar. 

opini musri nauli : Puyang (6)

Tidak dapat dipungkiri, membicarakan puyang tidak dapat dilepaskan dari tempat yang ditemukan ornamen dan artefak sebagai kebudayaan adiluhung zaman megalitikum  justru menampakkan sistem kepercayaan. Sistem kepercayaan yang menjunjung tinggi dalam kehidupan.

opini musri nauli : Pendekar Muda

Syahdan. Terdengar kehebohan dan gegar di Kerumuman Pasar. 


“Tuanku, siapakah pendekar muda yang berani menantang para pendekar yang selama ini sudah terbukti kesaktiannya ?”, sang pendekar muda bertanya kepada para pengelana. 

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (3)


Ketika salah seorang jemaat FB mengabarkan ketidakmengertian masyarakat Indonesia yang begitu semangat untuk “mudik” berhadapan dengan anjuran dari berbagai pihak agar tidak mudik, maka pernyataan itu kemudian memantik polemik. 

opini musri nauli : Titah Raja Astinapura


Berkumpullah para adipati, punggawa kerajaan, Debalang Kerajaan, para patih, Mangku dan pengawal kerajaan. Mengelilingi balairung Istana Astinapura. Mendengarkan titah Raja Astinapura. 


“Wahai, para pembesar kerajaan. Dengarkanlah titahku. Beberapa saat yang lalu, Kerajaan Astinapura kedatangan utusan khusus Raja Alengka. Memberikan titah kepada Negeri Astinapura. 

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (2)

Dilanjutkan tanggai 13 Juni 2018 menulis tentang makna PUASA – IBADAH ATAU RITUAL yang menggambarkan puasa sebagai ibadah dan bekal menjalani mudik. 

opini musri nauli : Puyang (5)

Berbeda dengan berbagai tempat, di Uluan Jambi, membicarakan puyang tidak dapat dilepaskan dari cara pandang manusia masyarakat Melayu Jambi menempatkan diri sebagai makhluk alam. Makhluk yang tunduk dengan alam Semesta. 


Cara menempatkan diri dari alam Semesta, dari pemerintah, dari Pemimpin bahkan dalam kehidupan sehari-hari dapat ditandai dengan berbagai seloko. 

06 Mei 2021

opini musri nauli : Murka Raja Alengka

Terdengar suara kegaduhan di Kerajaan Astinapura. 


Para  Adipati, Para punggawa, dubalang Raja, Rio, Mangku dan pengawal kerajaan mengelilingi balairung Istana Astinapura. 

opini musri nauli : Puyang (4)



Di daerah Ilir Jambi, di didalam Marga Kumpeh Ilir mereka menyebutkan berbeda-beda. Ada yang keturunan dari  “Tumenggung Bujang Pejantan”, dan “Rajo Sari”.  Bahkan dari cerita rakyat, Marga Tungkal mengaku keturunan dari “Datuk Kadinding”.

opini musri nauli : Mudik Orang Indonesia (1)

Akhir-akhir ini, tema mudik mendominasi pembicaraan publik. Terlepas dari berbagai polemik yang terjadi, Arus sekat untuk menghadang mudik menarik untuk ditelusuri. Berhadapan dengan berbagai kalangan yang mulai resah dengan pembatasan arus mudik. 

opini musri nauli : Puyang (3)

Sedangkan puyang yang berasal dari berbagai negara Timur Tengah seperti “Arab, Yaman” sering disebutkan diberbagai tempat di Daerah hilir Jambi. 

opini musri nauli : Titah Raja Astinapura



Berkumpullah para adipati, punggawa, kerani, rio, pengawal kerajaan dan Seluruh abdi kerajaan. 

Semuanya mengelilingi balairung Istana Astinapura. 

05 Mei 2021

opini musri nauli : Puyang (2)

Menyebutkan “puyang” masyarakat Melayu Jambi bermacam-macam. Bahkan kedatangannyapun beragam. 

opini musri nauli : Gumaman di kerumuman pasar


Terlihat kerumuman ditengah pasar. Tempat para petualang, para pendekar, pengawal kerajaan sekedar ngapos. Setelah perjalanan jauh dari Seberang negeri Astinapura. 

opini musri nauli : Sampah Digital

 


Ketika seorang teman kemudian menyebutkan istilah Sampah digital, maka terbayang bagaimana Sampah kemudian dilihat dari dunia maya. 


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sampah adalah Arang atau benda yang dibuang. Disebabkan karena tidak terpakai lagi. 

opini musri nauli : Uang tidak bisa dimakan


Ketika salah seorang teman di FB mengirimkan poster anak Kecil yang menanam pohon, dilengkapi masker dan tabung oksigen dan memuat kata-kata “Save Earth” - Saat pohon terakhir ditebang, ikan terakhir dimakan dan sungai terakhir diracun. Anda akan menyadari bahwa anda tidak bisa makan uang. Tolong tanam pohon. Tanam Harapan”, seketika emosi saya kemudian meledak. Seakan-akan makna poster yang dikirimi mempunyai makna. 

opini musri nauli : Puyang (1)


Dalam pembicaraan sehari-hari membicarakan sejarah Desa (Tembo), Sejarah keberadaan masyarakat termasuk membicarakan asal usul Desa, istilah “puyang” tidak dapat dihindarkan. 

04 Mei 2021

opini musri nauli : Mengenal Kitab (4)

Ketika penyerbuan Belanda ke istana Kerajaan Jambi dan Sultan Thaha Saifuddin kemudian menyingkir hingga Tanah Garo, maka praktis kekuasaan Jambi dimasukkan kedalam residentie Palembang.

opini musri nauli : Suara memekik di belakang Istana Astinapura

Terdengar suara mememiki dibelakang Istana Astinapura. Terlihat para dayang-dayang berhamburan keluar dari pasebanan milik para punggawa. 

opini musri nauli : Mengenal Kitab (3)

Dalam bukunya “De Palembangsche Marga” tahun 1927, J. W. Van Royen mengungkapkan penduduk uluan Sumatera Selatan berpusat di tiga pegunungan yaitu Danau Ranau, Dataran Tinggi Pasemah dan Daerah Rejang. Daerah ini dikenal Gunung Seminung, Gunung Dempo dan Gunung Kaba.

opini musri nauli : Laporan Telik Sandi


Terdengar suara kerumuman ditengah pasar. Bergumam penasaran dari kabar angin yang beredar. 

opini musri nauli : Jerami

 


Menurut kamus Besar bahasa Indonesia, kata “jerami” adalah batang padi yang sudah dituai. “Jerami” juga bisa diartikan sebagai “serat, serabut yang terdapat di isi buah nangka”. 


Hampir disetiap Marga dan batin di Jambi mengenal seloko yang menggunakan kata “jerami”. Seloko seperti “Sesap jerami, tunggul pemarasan”, “sesap rendah. jerami tinggi”, “sesap jerami, tanaman tunggul”, “sesap rendah. jerami tinggi” atau “Sosok jerami, tunggul pamareh. 

03 Mei 2021

opini musri nauli : Kanda Irmansyah yang kukenal (2)

“Dindo, ke kantor, ya”, kata Pak Irmansyah diseberang telephone. 


“Siap, kando”, kataku. Akupun mengiyakan. Sama sekali tidak  terpikir jarak yang mesti ditempuh. 

opini musri nauli : Ujung Batin


Disebutkan sebagai ujung batin adalah ujung dari wilayah Marga. Dalam dialek sehari-hari antara bercampur aduknya istilah Marga dan Batin sering berhimpitan. 

opini musri nauli : Kekosongan Hukum

Membaca media online yang berjudul “Dugaan Jual Beli Jabatan Kursi Plt Kepala OPD, Beraninya Catut Nama Pj Gubernur” memantik polemik. 

opini musri nauli : Gegar di Kerajaan Astinapura


Syahdan. Terdengar seruan berdengung di Kerajaan Astinapura. 

Terdengar suara bergegas kaki Sang Telik Sandi. Bergegas ke Balairung Istana Astinapura. 

opini musri nauli : Plali

Istilah Plali dikenal ditengah masyarakat Melayu Jambi. Plali ditandai dengan seloko seperti “pusako mencil. Umo betalang jauh” didalam Marga Peratin Tuo disebutkan “Ingkar pulang ke bathin, kereh pulang ke rajo”.

Istilah  “buangan dalam negeri”, “ingkar pulang ke batin. Kereh pulang ke rajo’ menggambarkan bagaimana “tidak taatnya” untuk mematuhi sanksi adat.