Jambi, Mantan Plt Sekda Provinsi Jambi, Erwan Malik, mengajukan diri menjadi
Justice Collaborator (JC) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Erwan yang merupakan salah seorang terdakwa kasus suap uang ketok
palu pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD)
Provinsi Jambi tahun 2018 ini.
Dia sepertinya tidak main-main dengan hal itu. Sudah tiga kali
permohonan itu diajukannya kepada KPK, namun belum ada tanggapan dari
komis antirasuah itu.
Pada persidangan menjadi terdakwa, penasehat hukum Erwan, Lifa
Malahanum, kembali menanyakan perihal permohonan kliennya untuk menjadi
JC, karena belum ada tanggapan dari KPK.
“Kami sudah tiga kali mengajukan permohonan justice collaborator,
tapi belum ada jawaban dari KPK,” kata Lifa di hadapan majelis hakim
dalam persidangan beberapa waktu lalu.
Tidak hanya melalui penasehat hukumnya, Erwan sendiri memohon agar
dirinya bisa menjadi justice collaborator KPK, agar perkara ini menjadi
terang.
Ada beberapa alasan Erwan, merasa bahwa dirinya menjadi JC
sebagaimana edaran Mahkamah Agung (MK). Salah satunya, kata Erwan, ia
mengaku bahwa dirinya bukan pelaku utama.
"Saya bukan pelaku utama. Kalau pelaku utama, tidak mungkin saya
mengajukan justice collaborator," kata Erwan di hadapan jaksa KPK.
Kepada jaksa KPK, Erwan meyakinkan bahwa dirinya bisa bekerja sama
dengan KPK untuk mengungkapkan kasus suap ketok palu. “Kami hanya
menjalankan perintah gubernur,” tegasnya.
Oleh karena itu, Erwan berharap permohonannya menjadi JC bisa
dikabulkan oleh KPK. “Saya berharap ini bisa diterima,” pintanya kepada
di hadapan jaksa KPK.
Sementara itu, Musri Nauli, seorang praktisi hukum di Jambi
menyebutkan bahwa untuk menjadi justice collaborator ada aturannya.
Pertama kata Nauli, pemohon bukan pelaku utama.
Kemudian, lanjutnya, dengan dia mau bercerita bisa mengungkap semua
kejahatan yang lain. Tapi, kata Nauli, bisa atau tidak itu tergantung
dari penegak hukumnya.
“Jadi yang terakhir itu diserahkan kepada penegak hukum itulah yang
menilai layak atau tidak seseorang itu dijadikan justice collaborator,”
sebut Nauli.
Lebih lanjut, Nauli mencontohkan ada beberapa orang yang dijadikan
justice collaborator KPK, seperti Nazaruddin, dan seorang penasehat
hukum dalam kasus suap hakim di Medan.
Meski ada bebrapa orang yang dapat menjadi justice collaborator,
Nauli menilai penunjukkan seorang justice collaborator ada kategorinya.
“Banyak yang dapat, tapi kategorinya ketat, nah sekarang Erwan Malik
pelaku utama atau tidak,” tanya Nauli.
Namun menurutnya, Erwan adalah pelaku OTT, bukan pelaku utama. Karena
terang Nauli, pelaku utama itu orang yang di atasnya, atau orang
penyedia uang.
Lagi-lagi Nauli mengatakan untuk menentukan itu, tergantung penegak
hukumnya. Ditanya peluang Erwan mendapat status justice collaborator,
berdasarkan kriteria dan aturannya, Nauli tidak berani memastikan.
Tetapi menurut pendapatnya, Erwan belum masuk kriteria itu. “Kayaknya belumlah,” ujar Nauli.
Karena sebut Nauli, jika Erwan dijadikan justice collaborator, pasti
perkaranya belum dilimpahkan ke pengadilan seperti halnya Supriyono.
Namun, meski perkaranya belum dilimpahkan ke pengadilan, bukan
berarti juga Supriyono menjadi justice collaborator. Tapi menurutnya,
itu bisa pertanda.
Untuk menjadi justice collaborator, tambah Nauli, tidak harus seorang
itu mengajukan diri, bisa saja penegak hukum itu sendiri yang
menentukannya sesuai dengan kriteria supaya perkara jadi terang,
perannya dominan serta bisa mengungkapkan perkara korupsi lebih luas.
Bahkan dia bisa membongkar kasus korupsi lainnya, tetapi dia harus
bukan pelaku utama. “Bukan hanya dengar dan tahu saja, tapi juga
memegang peranan. Dalam hal ini apakah diterima atau tidak, KPK lah yang
menilai,” pungkasnya.
Di bagian lain, pihak KPK belum berhasil dikonfirmasi terkait usulan
Erwan mendapat JC ini. Saat dihubungi lewat WhatsApp, juru Bicara KPK,
Febri Diansyah, masih belum menjawab pertanyaan yang diajukan.
metrojambi.com, 24 Maret 2018. http://metrojambi.com/read/2018/03/24/30554/menakar-peluang-erwan-jadi-justice-collaborator-ini-kata-praktisi-hukum/3
Hukum adalah norma, aturan yang bertujuan menciptakan keadilan. Hukum adalah jiwa yang bisa dirasakan makna keadilan. Makna keadilan adalah jiwa yang senantiasa hidup dan berkembang.. Dari sudut pandang ini, catatan ini disampaikan. Melihat kegelisahan dari relung hati yang teraniaya..
24 Maret 2018
23 Maret 2018
opini musri nauli : LOGIKA
Akhir-akhir
penyebaran berita entah tidak dapat diverifikasi keakuratannya (hoax), berita
menghebohkan yang bertujuan untuk mengganggu ketentraman masyarakat ataupun
posting-posting yang mengganggu nalar dan cenderung by pintas (instant).
20 Maret 2018
opini musri nauli : PIKIRAN GANJIL MENGATUR JALAN KITA
Akhir-akhir
ini diberitakan tentang kebijakan “negara” mengatur lalulintas dengan
menerapkan plat kendaraan “genap-ganjil” kepada kendaraan untuk memintasi
daerah-daerah tertentu di Jakarta. Dengan merujuk hari-hari tertentu yang
ditandai dengan tanggal ganjil maka kendaraan yang berakhiran ganjil yang boleh
memintas. Begitu juga dengan tanggal genap. Dan itu kemudian “dihadang” pintu
dari Tol Jagorawi.
Entah
pikiran “ganjil” apa yang menghinggapi dan ide untuk menerapkan kendaraan dari
Jagorawi. Peraturan yang semula diterapkan untuk daerah-daerah Jakarta kemudian
“dihadang” untuk kendaraan dari Jagorawi.
18 Maret 2018
opini musri nauli : Jalan-jalan
Bang, Apa sih kerjaan abang ?
Pertanyaan
mengganggu dan membuat aku sering geli dan tertawa sendiri.
Ya.
Pertanyaan mengganggu yang membuat orang lain bertanya-tanya. Pekerjaan yang
bisa jalan-jalan, menikmati kuliner, bertemu dengan berbagai sahabat dari
berbagai tempat. Lalu. Pekerjaan apa ya.
13 Maret 2018
opini musri nauli : Air Sumber Panguripan
RAHAYU.. RAHAYU. SAGUNG DUMADI
a.
Alam Pikiran
Desa Adat Sendi
Menyimak
photo prosesi “pemandian” pada Jumat Legi menyentak saya. Bagaimana manusia
kemudian “menghargai air” dan menempatkan sebagai sebuah kesatuan yang utuh
dengan alam (cosmopolitan).
Tanpa
pikir panjang saya kemudian mengagendakan pergi ke Desa Sendi, Pacet,
Mojokerto, Jawa Timur untuk mengikuti prosesi yang diadakan setiap Jumat Legi.
03 Maret 2018
opini musri nauli : Sejarah Bugis di Pantai Timur Sumatera
Ketika
istilah “parit” ditemukan dalam percakapan di Jambi Hilir, ingatan saya
kemudian menoleh ke Timur Indonesia (Sulawesi Selatan). Teknologi pertanian dan
peradaban pengelolaan di gambut dengna menggunakan istilah parit kemudian
memaksaku untuk menggali cerita tentang sejarah Bugis di Pantai Timur Sumatera.
24 Februari 2018
opini musri nauli : Tanah dan Surat
Tema
tanah dan surat tanah menimbulkan persoalan di tengah masyarakat. Membicarakan
tanah dan surat tanah adalah dimensi terpisah.
Didalam
19 ayat (2) UU Pokok-pokok Agraria (UUPA) “pendaftaran
tanah diakhiri dengan pemberian surat-surat tanda bukti hak. Ketentuan ini
kemudian diperkuat didalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah.
17 Februari 2018
opini musri nauli : Cerita Gambut
Akhir-akhir
ini cerita gambut menjadi wacana dan menghiasi media publik. Paska kebakaran
2013 – 2015 yang menutupi langit Sumatera dan Kalimantan dan mengirimkan asap ke
Singapura dan Malaysia, semua pihak kemudian terkaget-kaget. Ternyata kebakaran
justru banyak terletak di lahan konsesi. Padahal negara, kampus dan industri
semula berkeyakinan mengelola gambut dengan berbagai program dan komodity
seperti sawit dan akasia.
09 Februari 2018
opini musri nauli : TATA RUANG DAYAK BAHAU UMAAQ SULING
TATA RUANG DAYAK BAHAU UMAAQ SULING
Berkesempatan
datang ke Samarinda, Kalimantan Timur mendapatkan kesempatan “belajar’ tata
ruang Dayak Bahau Umaaq Suling Lung Isun, Kecamatan Lung Pahangai, Kabupaten
Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Dayak Bahau Umaaq Suling) . Kesempatan “langka”
belajar dan mendengarkan cerita Tata Ruang Dayak Bahau Ummaq Suling merupakan
anugrah yang tidak ternilai harganya.
06 Februari 2018
opini musri nauli : Hukuman Kepada Pemangku adat
Di tengah masyarakat hukum adat (Masyarakat
Adat/MHA) dikenal berbagai kesalahan yang kemudian dijatuhi hukuman adat (denda
adat).
05 Februari 2018
opini musri nauli : MAKNA OTT DI JAMBI
Membutuhkan 2 bulan lebih KPK
mengembangkan kasus OTT sehingga kemudian sampai ke pucuk pimpinan Jambi
sebagai tersangka. Waktu yang cukup sehingga ketika pengumuman KPK menyasar
Gubernur Jambi menimbulkan beragam polemik di tengah masyarakat. Ada yang “yakin dan Pede”, Gubernur “tidak
terlibat” dan tidak lupa menyiapkan tagar “savegubernur”.
30 Januari 2018
opini musri nauli : Tanah dan hak atas tanaman tumbuh
Dalam
perjalanan saya ke Pasaman Barat, Sumbar, saya menemukan istilah untuk melhat “sistem
pengelolaan tanah’ di Sumbar. Istilah “siliah jariah” adalah fundamental
penting terhadap tanah.
23 Januari 2018
opini musri nauli : OTT – KERUGIAN UANG NEGARA
Entah dimulai proses berfikir
ketika menghubungkan “suap” yang ditangkap (OTT) kemudian dengan unsur “kerugian
uang negara”. “Kerugian uang negara” sebagai salah satu unsur “melawan hokum”
atau “penyalahggunaan kewenangan”.
21 Januari 2018
opini musri nauli : Masyarakat dan Gambut
Akhir-akhir
ini tema gambut menggelinding setelah kebakaran massif 2013 dan semakin parah
tahun 2015. Gambut sebagai entitas unik (PP No. 71 Tahun 2014 dan PP No. 57
Tahun 2016) tidak bisa sertamerta hanya diletakkan sebagai komoditas ekonomi
semata. Gambut harus diletakkan sebagai kawasan ekosistem yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lain.
17 Januari 2018
opini musri nauli : MAHAR POLITIK
Kata
Mahar Politik semakin menggelinding di wacana public ketika salah satu kandidat
Pilkada gagal mendapatkan rekomendasi partai. Di tengah “perdebatan” tentang
kegagalan mencalonkan, sang kandidat kemudian bercerita dan memberikan
keterangan pers. Cerita yang mengkonfirmasikan tentang “dana untuk partai”
menyediakan rekomendasi pencalonan.
Penyiapan
sejumlah dana kepada partai kemudian dikenal “mahar politik”. Sebuah kata yang
diplesetkan dari kata “mahar” dari lembaga perkawinan didalam islam.
14 Januari 2018
opini musri nauli : Kekebalan Profesi Advokat
Akhir-Akhir
ini dunia advokat sedang diuji sikap profesionalismenya. Advokat sebagai
profesi mengalami sebuah proses untuk menentukan apakah advokat bagian dari
proses hokum atau menjadi pihak yang cukup netral dalam sebuah perkara.
07 Januari 2018
opini musri nauli : AMBIGU URUSAN RANJANG
Entah
mengapa karena memang kurang piknik, public senang sekali disuguhi urusan “ranjang.
Bak seperti “polisi moral”, berita ini kemudian heboh dan kemudian memaksa
seorang kandidat mundur dari pencalonan pilkada.
opini musri nauli : MAKNA CINTA DALAM NADA
Tema
cinta adalah tema yang paling umum diucapkan sebagai syair dalam berbagai jenis
music. Cinta kepada alam, kepada Sang Pencipta, Cinta kepada Ayah, Kepada Ibu
dan tentu saja cinta sesama manusia.
Baik
diucapkan dalam lirih mendayu-dayu, merenung, meraung, dalam rindu. Dalam
sekejap jatuh cinta, diputus kekasih hingga rindu tidak terbalaskan.
06 Januari 2018
opini musri nauli : BARANG BUKTI, ALAT BUKTI DAN BUKTI YANG CUKUP
Namun menyimak perdebatan klasik tentang peristiwa OTT KPK, akhirnya keinginan untuk “istirahat” tertunda.
02 Januari 2018
opini musri nauli : CATATAN HUKUM 2017
Tahun 2017 tidak dapat dipisahkan
diakhir tahun peristiwa OTT KPK (Operasi Tangkap Tangan) terhadap
pejabat-pejabat penting di Jambi. Peristiwa OTT KPK kemudian “menghentak” dan daya
gelegarnya menggeger Jambi. Dengan nilai fantastis ukuran nilai OTT KPK dan “berbarisnya”
pejabat yang ditangkap membuktikan KPK telah lama mencium aroma bau tidak sedap
didalam pengesahan RAPBD. Membuktikan anggapan ditengah masyarakat tentang aroma
bau tidak sedap didalam “ketok palu”.
01 Januari 2018
opini musri nauli : DURIAN
Benar
kata orang Bijak nan jauh disana. Apabila pemimpin yang “direstui” oleh alam
semesta ditandai dengan “alam menjadi.
Padi menguning. Rumput hijau. Kerbo gepuk. Ke aek cemeti keno. Ke darat durian
gugu”. Musim durian tahun ini mulai menampakkan hasilnya. Setelah 2 tahun
berturut-turut gagal panen. Musim durian adalah “lambang” alam semesta yang
merestui kelahiran dan kepemimpinan dari daerahnya.
28 Desember 2017
opini musri nauli : Kanda Irmansyah yang kukenal
Ketika saya mengundang diskusi
konflik awal tahun 2013 yang lalu, saya tidak membayangkan “seorang kadis
Kehutanan” akan hadir di Kantor Walhi. Walaupun secara administrasi, undangna
ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan, namun belum pernah “selevel” Kadishut
akan hadir di Kantor Walhi.
27 Desember 2017
opini musri nauli : Penghormatan terhadap Kepemimpinan
Ditengah masyarakat, penghormatan terhadap pemimpin diucapkan berbagai seloko seperti “Alam sekato Rajo. Negeri sekato Batin. Atau “Alam Berajo, Rantau Berjenang, Negeri Bebatin, Luhak Berpenghulu, Kampung betuo, Rumah betengganai”
24 Desember 2017
opini musri nauli : Mengelola keberagaman
Mempunyai
tiga orang putra dan seorang putri didalam satu keluarga memerlukan “seni”
tersendiri” didalam mengatur dan mengendalikan. Meminjam istilah Khalil Gibran,
“Anakmu Bukanlah Milikmu”. Sebuah “renungan” yang kupegang teguh disaatku
sadari mereka mempunyai mimpi di masa depan.
20 Desember 2017
opini musri nauli : Kelirumologi
Yang kusuka Indonesia
adalah "daya khayal", "ilmu kelirumologi" dan ilmu
"mencocokkan" dengan pemikiran sang penutur.
19 Desember 2017
opini musri nauli : PENGHORMATAN TERHADAP KEPEMIMPINAN
Ditengah
masyarakat, penghormatan terhadap pemimpin diucapkan berbagai seloko seperti “Alam
sekato Rajo. Negeri sekato Batin. Atau “Alam
Berajo, Rantau Berjenang, Negeri Bebatin, Luhak Berpenghulu, Kampung betuo,
Rumah betengganai”
Setiap
ucapan, perbuatannya, pandangan, sikap kemudian diikuti orang banyak. Yang
berhak untuk memutih menghitamkan Yang memakan habis, memancung putus, dipapan
jangan berentak, diduri jangan menginjek. “Disitu kusut diselesaikan.
Disitu keruh dijernihkan. Disitu kesat sama diampelas. Disitu bongkol sama
ditarah. “didahulukan
selangkah”. Dilebihkan sekata'. Tempat pegi betanyo. Tempat balek becerito”.
17 Desember 2017
opini musri nauli : analisis Konflik Sumber daya alam di Jambi - Potret Konflik di Jambi 2010 -2017
ANALISIS KONFLIK
SUMBER DAYA ALAM DI JAMBI
(Potret Konflik di Jambi 2010 -2017)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Membicarakan
sumber daya alam di Jambi tidak dapat dilepaskan dari akibat pengelolaan sumber
daya. Dengan membaca data-data, maka pengelolaan sumber daya alam tidak dapat
dilepaskan dari konflik[1].
opini musri nauli : Etika dan Hukum Jurnalistik
opini musri nauli : Membaca Putusan MK
Musri Nauli
Malam
minggu terjadi gempa mengguncang Indonesia. Kali ini terjadi di 42 kilometer
barat daya Kawalu, Tasikmalaya, Kekuatannya mencapai 6,9 mangitudo sehingga
sempat diumumkan peringatan dini potensi tsunami. Walaupun kemudian dicabut
oleh Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS).
16 Desember 2017
opini musri nauli : Kabar dari Mendalo
Banyak yang berfikir “pertemuan
alumni” merupakan ajang pamer kesuksesan dari para alumni. Atau bisa juga
menuduh “pamer” kekayaan.
Namun “suasana” itu kemudian
luruh. Tidak terlihat suasananya sama sekali. Semuanya berbaur.
10 Desember 2017
opini musri nauli " Logika Jumping
Ketika
kita memulai diskusi, entah mengapa, bukan substansi yang perlu kita
diskusikan. Kita lebih banyak terjebak kedalam kubangan pikiran pendek.
opini musri nauli : Cerita Palestina
Membicarakan Palestina membuat
saya selalu malu pada diri sendiri. Pengalaman yang diceritakan oleh teman dari
Belanda kemudian membuat saya berfikir tentang Palestina.
08 Desember 2017
opini musri nauli : Simulasi OTT KPK
Ketika OTT KPK di Jambi dilakukan
akhir bulan November, public kemudian menunggu langkah dan peristiwa yang akan
terjadi. Setelah penetapan anggota DPRD dan pemimpin elite Pemerintahan
Provinsi Jambi sebagai tersangka, “radar” kemudian diarahkan kepada “siapa
pemberi dana” dan “siapa yang menjadi scenario utama (master minds)”. Berbagai
asumsi termasuk berbagai perkiraan kemudian menjadi daya degup masyarakat
Jambi.
01 Desember 2017
opini musri nauli : KPK – SANG PEMBUYAR HARAPAN
Sebelum peristiwa heboh terjadi,
Jambi dikenal sebagai negeri yang adem, ramah, santun. Dikelilingi
negeri-negeri yang “tertangkap OTT”, seperti Walikota Palembang, Gubernur
Bengkulu, namun adem dan tetap menjalankan kehidupan.
Selama 4 tahun yang lalu, saya
kemudian terlibat didalam program pemantuan “korsup KPK” pengukuhan kawasan
hutan, korsup mineral dan korsup Sawit.
30 November 2017
opini musri nauli : Mesin Penghitung Uang
Sampai
sekarang saya belum mengerti mengapa mesin penghitung uang digunakan untuk
kasus korupsi. Entah pikiran darimana ide ini lahir dan kemudian digunakan.
27 November 2017
opini musri nauli : Tanah Pemberian
Mengenal Desa Rukam tidak dapat dipisahkan
sejarah panjang Marga Jebus dan Marga Maro Sebo. Marga Jebus terdiri dari Dusun
Jebus, Dusun Rukam, Dusun Gedung Terbakar, Dusun Londrang, Dusun Suak Kandis
dan Dusun Sungai Aur. Pusat Marga di Suak Kandis. Dusun Suak Kandis kemudian
dipimpin Pesirah.
26 November 2017
opini musri nauli : PMKRI Cabang Jambi Gelar Seminar Kepemudaan Bahas Radikalisme dan Hoax
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Generasi muda harus turut serta dalam menangkal paham-paham radikal apalagi yang bersifat terorisme.
Caranya dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif, yang searah dengan dasar negara, yakni Pancasila.
opini musri nauli : Daluarsa Hak atas Tanah
Dalam
pendekatan sosiologi, kekerabatan masyarakat Melayu Jambi berangkat dari
pendekatan Teritorial. Kekerabatan yang dibangun dalam suatu wilayah.
PMKRI CABANG JAMBI GELAR SEMINAR KEBANGSAAN
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Generasi muda
harus turut serta dalam menangkal paham-paham radikal apalagi yang bersifat
terorisme.
Caranya dengan melakukan
kegiatan-kegiatan positif, yang searah dengan dasar negara, yakni Pancasila.
opini musri nauli : KEDAULATAN GENERASI MILENIAL[1]
Musri Nauli[2]
Akhir-akhir
ini dunia maya dihebohkan dengan berbagai viral yang justru meminggirkan akal
sehat. Kehebohan “berakar” dari issu primodial yang bertujuan untuk “politik
jangka pendek” seperti Pilpres, Pileg dan Pilkada. Dengan tema “kepentingan
jangka pendek”, issu primordial kemudian mewacana dalam issu nasional.
21 November 2017
opini musri nauli : MAKNA MAJAS BENTUK HIDUNG
Akhir-akhir
ini jagat dunia maya dihebohkan issu bentuk hidung. Entah mengapa tokoh agama
kemudian menyampaikan ceramahnya tidak lupa membicarakan bentuk hidung. Yang pesek itu? Saya kalau artis-artis
jelek kurang berminat saya mengamati. Apa kelebihan dia? Pesek, buruk itu lho. Sebuah ucapan yang disampaikan di public yang
menimbulkan reaksi beragam.
18 November 2017
opini musri nauli : GENERASI MILENIAL
Akhir-akhir
ini dunia bisnis resah. Bulan Juli, 7-Evelen (sevel) menutup seluruh gerainya
di seluruh Indonesia. Disusul Ramayana menutup 8 gerainya. Bulan September,
Matahari menutup di Manggarai dan Blok M.
14 November 2017
opini musri nauli : MAKNA PUTUSAN BUNI YANI
Pengadilan Negeri Bandung telah menjatuhkan
putusan terhadap UU ITE terhadap Buni Yani (BY). Dengan pertimbangan “menimbulkan keresahan terhadap umat
beragama, tidak menyesali perbuatannya, terdakwa dosen politik seharusnya
menunjukkan perilaku yang dapat tauladan
panutan di lingkungan kerja dan tidak mengakui kesalahannya” dengan
pidana penjara Pidana 1,5 tahun.
08 November 2017
opini musri nauli : Hukum Tanah Melayu Jambi
Di Masyarakat Melayu Jambi dikenal “tanah” dan “tanaman tumbuh”. Pemisahan “tanah” dan “tanaman tumbuh” sesuai dengan makna pasal 5 UU No. 5 Tahun 1960 (UU Agraria) “Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan-peraturan yang tercantum dalam Undang-undang ini dan dengan peraturan perundangan lainnya,segala sesuatu dengan mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.
Saleh Adiwinata kemudian menyebutkan “pemisahan horizontal dalam seluruh bidang hukum mengenai tanah.
Langganan:
Postingan (Atom)